3.6.1 Teknik Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dimana terjadi komunikasi secara verbal antara pewawancara dan subjek wawancara.
Menurut Moleong 2006: 186 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai yang memberikan jawaban pertanyan.
Esterberg mendefinisikan wawancara sebagai berikut: “A meeting of two persons to exchange information and idea through
question and responses, resultingin communication and joint construction of meaning about particular topic”
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
infromasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu Sugiyono,2010: 72. Wawancara secara
garis besar di bagi menjadi 2 yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur. Wawancara berstruktur adalah wawancara dimana
pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara yang
berbeda dengan wawancara terstruktur. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang bukan baku atau informasi tunggal.
Wawancara ini sangat berbeda dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan respon, pada wawancara tidak berstruktur ini responden
biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifat yang khas.
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara dengan pedoman umum. Wawancara secara terbuka, akrab, dan penuh kekeluargaan. Hal ini
dimaksudkan agar memperoleh data yang sesuai dengan pokok permasalahan. Isu-isu umum ditetapkan untuk menjaga perkembangan pembicaraan dalam
wawancara tetap dalam fokus penelitian. Selain itu, tema pertanyaan yang akan dijawab subjek adalah tema yang masih bisa berkembang dalam
pelaksanaan wawancara nantinya. Alasan menggunakan metode wawancara yaitu untuk mendapatkan jawaban yang mengetahui informasi dan bertanya
langsung dengan informan, maka peneliti harus bertatap muka langsung dengan informan dan bertanya langsung dengan informan. Dengan
menggunakan teknik wawancara peneliti memiliki peluang lebih luas untuk mengembangkan lebih jauh informasi yang diperoleh dari informan dan
peneliti memiliki peluang untuk memahami bagaimana model pembelajaran magang di home industri logam Kelurahan Randugunting Kecamatan Tegal
Selatan Kota Tegal. Teknik wawancara dalam penelitian ini ditujukan bagi para pengrajin
logam dan warga belajar di Home Industri Logam Kelurahan Randugunting Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal. Wawancara dilakukan terhadap warga
belajar dan pegawai. Pemilik usaha dan Pegawai yang dijadikan responden saat penelitian berlangsung di usaha home industri yang djadikan tempat
untuk belajar sambil bekerjamagang warga belajar. Pegawai berjumlah 2
orang dengan kriteria saat dilakukan penelitian mereka bekerja di dalam home industri logam tersebut sebagai penanggung jawab warga belajar.
Pemagang yaitu warga belajar berjumlah 2 orang dengan kriteria saat penelitian berlangsung mereka sedang mengikuti pembelajaran magang di
home industri logam. Aspek yang diwawancarai dalam penelitian ini didasarkan kepada
rumusan masalah yang telah dibuat. Meliputi proses pembelajaran magang dan tentang dampak yang dirasakan oleh warga belajar peserta didik setelah
mengikuti proses belajar-bekerjabekerja-belajar di industri logam yang ada di Kelurahan Randugunting.
3.6.2 Teknik Observasi