pemahamannya daripada siswa yang memiliki minat baca yang sedang atau rendah.
Serupa dengan penelitian oleh Harsono, dkk 2012: 61-63 dengan judul “Pengaruh Strategi Knowledge Want To Learn KWL dan Minat Membaca
Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa SMP Negeri di Temanggung ”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat baca memiliki pengaruh pada kemampuan membaca intensif siswa. Minat baca tinggi memiliki rerata
kemampuan membaca intensif yang tinggi dibandingkan dengan minat baca rendah yaitu 77,80 dan 69,91.
4.2.2 Pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas IV SDN Dabin III Dirgantara
Hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh secara parsial penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca
pemahaman. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
hitung
=7,336 dengan signifikansi 0,000 dimana 0,0000,05 maka dikatakan ada pengaruh penguasaan kosakata
terhadap kemampuan membaca pemahaman. Selain itu, berdasarkan hasil analisis regresi berganda koefisien penguasaan kosakata adalah 0,535 yang menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis
koefisien determinasi parsial menunjukkan bahwa pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Dabin III
Dirgantara sebanyak 37,69. Sehingga, semakin tinggi penguasaan kosakata maka semakin tinggi pula kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN
Dabin III Dirgantara, begitupun sebaliknya semakin rendah penguasaan kosakatamaka semakin rendah juga kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas IV SDN Dabin III Dirgantara. Kosakata merupakan unsur yang terpenting dalam berbahasa. Seseorang
yang memiliki kosakata tinggi maka akan lebih mudah dalam berbahasa. Misalnya dalam hal membaca pemahaman, apabila siswa memiliki banyak
kosakata maka akan lebih mudah dalam memahami bacaan yang dihadapi. Senada dengan pendapat Tarigan 2015: 2 yang mengemukakan bahwa kualitas
keterampilan berbahasa seseorang bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya akan kosakata, makan akan semakin
besar pula kualitas berbahasa yang kita miliki. Selain itu menurut McLaughlin dan Allen dalam Somadayo 2011: 16 menyebutkan bahwa perkembangan
kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca. Dengan demikian, penguasaan kosakata yang dimiliki siswa akan mempengaruhi
kemampuan membaca pemahaman siswa. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dengan judul
“Pengaruh Penguasaan Kosakata dan Struktur Kalimat terhadap Pemahaman Membaca
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan penguasaan struktur kalimat terhadap pemahaman membaca
dengan nilai sig = 0,000 0,05. Selanjutnya terdapat pengaruh penguasaan kosakata dan struktur kalimat secara bersama-sama terhadap pemahaman
membaca dengan koefisien korelasi sebesar 0,918 dan koefisien determinasi 84,2 .
Senada dengan Nugroho, penelitian oleh Samsiyah, dkk 2013: 35 dengan judul
“Hubungan antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita Survei pada Siswa Kelas V SD Negeri di
Kecamatan Jatiroto ”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca cerita dengan kontribusi sebesar 25,8 dan terdapat hubungan yang positif antara
penguasaan kosakata dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan kemampuan membaca cerita dengan kontribusi sebesar 43,5.
4.2.3 Pengaruh minat baca dan penguasaan kosakata terhadap