Minat Baca KAJIAN TEORI

2.1.2 Minat Baca

2.1.2.1 Pengertian Minat Aktivitas membaca akan dilakukan oleh seseorang sangat ditentukan oleh minat seseorang terhadap aktivitas membaca. Minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas membaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudarsana dan Bastiano 2010: 424 menyatakan bahwa minat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Slameto 2010: 180 menjelaskan bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Senada dengan pendapat Slameto, Djamarah 2011: 166 menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperlihatkan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang Sesuai dengan pendapat Djamarah, Shaleh 2009: 261 menyatakan bahwa minat mengarahkan perbuatan pada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Semakin kuat dorongan dari dalam individu untuk melakukan sesuatu maka akan semakin besar pula minat yang dimiliki seseorang tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pada dasarnya minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap suatu hal atau aktivitas disertai dengan rasa senang yang menyebabkan seseorang berusaha mencari atau mencoba aktivitas tersebut tanpa ada yang menyuruh. Semakin kuat dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu maka akan semakin besar pula minat yang dimilikinya. 2.1.2.2 Pengertian Minat Baca Minat baca adalah dorongan dari diri siswa untuk membaca suatu bacaan. Hal ini sejalan dengan Dalman 2013: 141 yang menyebutkan bahwa minat baca merupakan dorongan untuk memahami kata demi kata dan isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan itu. Menurut Tarigan 2008: 141 minat baca merupakan kemampuan seseorang berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi akibat dari bentuk perhatian yang mendalam terhadap makna bacaan. Rahim 2011: 28-29 berpendapat bahwa minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaanya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri. Sesuai dengan berbagai pendapat di atas, menurut Sudarsana dan Bastiano 2010: 427 minat membaca adalah kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Beberapa definisi minat baca di atas, pada dasarnya minat baca merupakan suatu keinginan yang kuat yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan membaca agar dapat memahami bacaan yang dibacanya atas dasar kemauannya sendiri tanpa ada paksaan dan disertai perasaan senang dan tertarik terhadap kegiatan membaca sehingga akan diwujudkannya dengan kesediannya mendapat bahan bacaan sendiri. 2.1.2.3 Cara Menumbuhkan Minat Baca Orang tua memiliki peranan penting dalam menumbuhkan minat baca pada anak. Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru belajar membaca permulaan atau bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu. Menurut Hasyim dalam Dalman 2014: 146- 148 beberapa cara menumbuhkan minat baca adalah 1 bacakan buku sejak anak lahir, 2 dorong anak untuk bercerita tentanag apa yang telah didengar dan dibacanya, 3 ajak anak ke toko bukuperpustakaan, 4 beli buku yang menarik minat anak, 5 sisihkan uang untuk membeli buku, 6 nonton filmnya dan belikan bukunya, 7 ciptakan perpustakaan keluarga, 8 tukar buku dengan teman, 9 hilangkan penghambat, 10 beri hadiah untuk memperbesar semangat, 11 jadikan buku sebagai hadiah, 12 jadikan membaca sebagai kegiatan setiap hari, 13 dramatisi buku yang anda baca, 14 peningkatan minat baca dengan menyesuaikan bahan bacaan dan memilih bahan yang baik, 15 memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca, 16 menyediakan waktu untuk membaca. Dengan demikian, minat baca dapat ditumbuhkan agar minat terhadap kegiatan membaca semakin tinggi. Adapun indikator untuk mengetahui seseorang memiliki minat baca yang tinggi atau masih rendah menurut Dalman 2014: 145 sebagai berikut. a. Frekuensi dan Kuantitas Membaca Frekuensi dan kuantitas membaca dalam hal ini diartiakan sebagai intensitas banyaknya waktu yang digunakan seseorang untuk membaca. Karena orang yang mempunyai minat baca sering kali akan banyak melakukan kegiatan membaca b. Kuantitas Sumber Bacaan Kuantitas sumber bacaan dalam hal ini merupakan banyaknya buku yang dibaca oleh pembaca. Orang yang memiliki minat baca akan berusaha membaca bacaan yang variatif. Mereka tidak hanya membaca bacaan yang mereka butuhkan pada saat itu tetapi juga membaca bacaan yang mereka anggap penting. Selain dua indikator di atas, menurut Sudarsana dan Bastiano 2010: 427 ada empat aspek yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki minat baca yang tinggi atau masih rendah yaitu: a. Kesenangan membaca b. Kesadaran akan manfaat membaca, berupa kesadaran membaca atas kemauan sendiri c. Frekuensi membaca d. Jumlah buku yang pernah dibaca. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan, pada hakikatnya minat baca seseorang tidak bisa tumbuh dengan sendirinya, tetapi juga membutuhkan peranan orang lain dengan dorongan yang menjadikan anak terangsang untuk membaca baik dari segi kuantitas membaca ataupun kuantitas bahan bacaan. Indikator minat baca yang digunakan dalam instrumen penelitian ini merupakan perpaduan antara pendapat Dalman dan Sudarsana yang dipilih berdasarkan indikator sejenissama intinya. Berikut indikator minat baca pada penelitian ini adalah a. Kesenangan membaca b. Kesadaran akan manfaat membaca c. Frekuensi membaca d. Kuantitas sumber bacaan

2.1.3 Penguasaan Kosakata