Uji Hipotesis Analisis Regresi Ganda

signifikansi kurang dari 0,05. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel ANOVA pada bagian Sig signifikansi baris linierity Priyatno 2014: 83. 3.9.2.3 Uji Multikolinieritas Tujuannya untuk menghindari agar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas. Rumus yang digunakan untuk mencari interkorelasi adalah Product Moment dari Karl Pearson dalam Arikunto, 2010: 213 ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] Kriteria pengujiannya adalah apabila r tinggi antara 0,7 sampai dengan 1 maka terjadi multikolinieritas, dan sebaliknya. Perhitungan uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 dengan Varians Inflating Factor VIF dan Tolerance model regresi. Kriteria pengujian bahwa nilai VIF tidak melebihi 10 dan nilai Tolerance lebih dai 0,1. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas lainnya Ghozali, 2006: 95. Dari uji persyaratan analisis diperoleh bahwa ketiga variabel penelitian berdistribusi normal dan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier, tetapi antara variabel bebas tidak multikolinier.

3.9.3 Uji Hipotesis

3.9.3.1 Uji Parsial Uji t Digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. t= √ √ Sugiyono 2012: 230. 3.9.3.2 Uji Simultan Uji F Digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. F= Keterangan : jumlah kuadrat regresi k : jumlah variabel independent n : jumlah anggota sampel Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi regresi linear ganda Y atas X1 dan X2 bersifat nyata Sudjana 2005: 235. 3.9.3.3 Koefisien Determinasi Parsial r 2 Koefesien determinasi parsial digunakan untuk mengetahui besarnya besarnya pengaruh yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] Jika r hitung lebih besar dari r tabel, dapat disimpulkan bahwa hubungan tersebut positif dan signifikan sebesar r. Sugiyono 2012: 274 3.9.3.4 Koefisien Determinasi Simultan R 2 Koefesien determinasi R 2 simultan digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel minat baca X1 dan penguasaan kosakata X2 secara bersama-sama dalam menjelaskan variabel kemampuan membaca pemahaman Y. Koefisien determinasi besarnya adalah kuadrad dari koefisien korelasi. = √ Keterangan :korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan Y : korelasi product moment antara X 1 dengan Y : korelasi product moment antara X 2 dengan Y : korelasi product moment antara X 1 dengan X 2 Sugiyono 2012: 233

3.9.4 Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan apabila peneliti ingin melakukan prediksi bagaimana perubahan variabel dependen apabila dua atau lebih variabel independen ditingkatkan manipulasi. Y = a + b1X1 + b2X2 Keterangan: Y : Nilai estimasi Y a : koefisien regresi b1 : koefisien regresi untuk X1 b2 : koefisien regresi untuk X2 X1 : minat baca X2 : penguasaan kosakata Sugiyono, 2015: 267 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Dabin III Dirgantara Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Dabin III Dirgantara terdiri dari 7 Sekolah Dasar. Sekolah Dasar yang termasuk Dabin III Dirgantara Demak antara lain SDN Cangkringrembang, SDN Wonoketingal 1, SDN Wonoketingal 2, SDN Wonorejo 1, SDN Wonorejo 2, SDN Karanganyar, dan SDN Ketanjung 3. Lokasi SDN Dabin III Dirgantara terletak di sepanjang jalan pantura Demak-Kudus. Letak setiap sekolah berada di pinggir jalan raya, sehingga suasana sekolah ramai karena lalu lalang kendaraan. Kondisi umum tiap SDN pada Dabin III Dirgantara hampir sama. Setiap sekolah sudah memiliki fasilitas yang mendukung dalam pembelajaran. Keadaan perpustakaan sudah cukup baik, namun ada beberapa sekolah yang perpustakaannya belum difungsikan dengan optimal. Adanya perpustakaan yang seharusnya mendukung siswa dalam pembelajaran kurang difungsikan oleh siswa. Keadaan sekolah yang berada di daerah perdesaan memengaruhi perbendaharaan kata siswa dalam berbahasa Indonesia. Keseharian siswa masih menggunakan bahasa Jawa. Kemampuan membaca pemahaman pada SDN Dabin III cukup baik. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Bahasa Indonesia pada seluruh SDN Dabin III yaitu 72. Rata-rata nilai Bahasa Indonesia siswa memenuhi KKM.