Pengaruh minat baca terhadap kemampuan membaca pemahaman

dilakukan dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Adapun pembahasannya sebagai berikut.

4.2.1 Pengaruh minat baca terhadap kemampuan membaca pemahaman

siswa kelas IV SDN Dabin III Dirgantara Hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh secara parsial minat baca terhadap kemampuan membaca pemahaman. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung =5,265 dengan signifikansi 0,000 dimana 0,000 0,05 maka dikatakan ada pengaruh minat baca terhadap kemampuan membaca pemahaman. Selain itu, berdasarkan hasil analisis regresi berganda koefisien minat baca adalah 0,459 ysng menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca terhadap kemampuan membaca pemahaman. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi parsial menunjukkan bahwa pengaruh minat baca terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Dabin III Dirgantara sebanyak 23,71. Sehingga, semakin tinggi minat baca maka semakin tinggi pula kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Dabin III Dirgantara, begitupun sebaliknya semakin rendah minat baca maka semakin rendah juga kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Dabin III Dirgantara. Minat merupakan kecenderungan dan keinginan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Misalnya, seseorang yang menaruh minat besar terhadap membaca akan memusatkan perhatian lebih banyak kegiatan membaca daripada kegiatan yang lain. Menurut Rahim 2011: 28-29 orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaanya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri. Begitupun minat baca di SDN Dabin III Dirgantara Demak, siswa memiliki kesenangan membaca, namun mereka gemar membaca bukan hanya di sekolah saja melainkan di luar sekolah. Berdasarkan pengamatan setiap sekolah sudah menyediakan perpustakaan di sekolah sebagai sarana penunjang untuk kegiatan membaca, namun hanya ada beberapa sekolah yang perpustakaannya kurang mendukung. Adanya perpustakaan sekolah ini tentunya bernilai positif karena secara tidak langsung dapat membantu siswa dalam meningkatkan minat baca serta kemampuan membaca pemahaman yang dimilikinya. Senada dengan Warsono dalam Somadayo 2011: 3 mengemukakan bahwa rendahnya kemampuan membaca disebabkan oleh minat membaca siswa. Dengan demikian, minat baca dapat mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman siswa. Sesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Somadayo dkk 2013: 116- 119 dengan judul “The Effect of Learning Model DRTA Directed Reading Thingking Activity Toward Students Reading Comprehension Ability Seeing from Their Reading Interest ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam kemampuan membaca pemahaman siswa yang memiliki minat baca tinggi, sedang, dan rendah. Siswa yang memiliki minat baca yang tinggi menunjukkan pemahaman yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat yang sedang dan rendah. Dengan demikian, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memiliki minat baca tinggi maka lebih baik pula kemampuan membaca pemahamannya daripada siswa yang memiliki minat baca yang sedang atau rendah. Serupa dengan penelitian oleh Harsono, dkk 2012: 61-63 dengan judul “Pengaruh Strategi Knowledge Want To Learn KWL dan Minat Membaca Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa SMP Negeri di Temanggung ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat baca memiliki pengaruh pada kemampuan membaca intensif siswa. Minat baca tinggi memiliki rerata kemampuan membaca intensif yang tinggi dibandingkan dengan minat baca rendah yaitu 77,80 dan 69,91.

4.2.2 Pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca