26
3.5 Pembuatan Larutan Pereaksi
Pembuatan larutan pereaksi terdiri dari Asam klorida 2 N, Asam sulfat 2N, Besi III klorida 1, Bouchardat, Dragendorff, Kloralhidrat, Mayer,
Molish, Natrium hidroksida 2 N dan Timbal II asetat 0,4 M Ditjen POM, 1995. Liebermann-Burchard menurut Harborne 1987.
3.5.1 Pereaksi asam klorida 2 N
Sebanyak 16,67 ml asam klorida pekat dilarutkan dalam air suling hingga volume 100 ml.
3.5.2 Pereaksi Asam sulfat 2 N
Sebanyak 5,4 ml asam sulfat pekat dilarutkan dalam air suling hingga volume 100 ml.
3.5.3 Pereaksi Besi III klorida 1 bv
Sebanyak 1 g besi III klorida kemudian dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml.
3.5.4 Pereaksi Bouchardat
Sebanyak 4 g kalium iodida, dilarutkan dalam sedikit air suling kemudian ditambahkan 2 g iodium, setelah semuanya larut ditambahkan air
suling hingga 100 ml.
3.5.5 Pereaksi Dragendorff
Sebanyak 0,8 g bismut III nitrat dilarutkan dalam asam nitrat pekat 20 ml kemudian dicampurkan dengan larutan kalium iodida sebanyak 27,2 g
dalam 50 ml air suling. Campuran didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan jernih diambil dan diencerkan dengan air suling secukupnya hingga
Universitas Sumatera Utara
27 100 ml.
3.5.6 Pereaksi Kloralhidrat
Sebanyak 70 g kloralhidrat kemudian dilarutkan dalam 30 ml air suling.
3.5.7 Pereaksi Mayer
Sebanyak 1,35 g raksa II klorida dilarutkan dalam 60 ml air suling. Kemudian pada wadah lain sebanyak 5 g kalium iodida dilarutkan dalam 10
ml air lalu campurkan keduanya dan ditambahkan air suling hingga 100 ml.
3.5.8 Pereaksi Molisch
Sebanyak 3 g alfa-naftol ditimbang, kemudian dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N hingga volume 100 ml.
3.5.9 Pereaksi Natrium hidroksida 2 N
Sebanyak 8,002 g kristal natrium hidroksida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml.
3.5.10 Pereaksi Timbal II asetat 0,4 M
Sebanyak 15,17 g timbal II asetat dilarutkan dalam air bebas karbondioksida hingga 100 ml.
3.5.11 Pereaksi Liebermann-Burchard
Sebanyak 5 ml asam asetat anhidrida dicampurkan dengan 5 ml asam
sulfat pekat kemudian ditambahkan etanol hingga 50 ml Harborne, 1987.
3.6 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia