Pemeriksaan daya pembersih Pemeriksaan stabilitas sediaan

43

3.11.6 Pemeriksaan viskositas

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Viskometer Brookfield. Caranya: Disiapkan seperangkat viskometer Brookfield. Pilih spindel yang cocok dengan jenis zat, kemudian pasang spindel 63 dengan cara memutarnya kekiri. Lalu atur kecepatan spindel. Lalu letakkan sampel di bawah batas tanda yang ada pada spindle. Motor dinyalakan dengan kecepatan speed 3 dan spindel dibiarkan berputar. Perhatikan jarum pada alat sampai menunjukkan nilai yang konstan. Setelah konstan, kemudian nilai yang konstan dikalikan dengan faktor koreksi.

3.11.7 Pemeriksaan bobot jenis

Bobot jenis diukur dengan menggunakan piknometer. Caranya: Digunakan piknomotor yang bersih, kering. Diatur suhu zat uji lebih kurang 20°C dan masukkan ke dalam piknometer. Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25°C, buang kelebihan zat uji dan timbang. Dikurangkan bobot piknometer kosong dari bobot piknometer yang telah diisi. Bobot jenis suatu zat adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot air, dalam piknometer Martin, et al., 2008.

3.11.8 Pemeriksaan daya pembersih

Pemeriksaan daya pembersih sampo dilakukan terhadap potongan rambut yang diambil dari sebuah salon kecantikan di Jl.T.Sentosa Blok I, Griya Martubung, Medan. Air yang digunakan adalah air PDAM Tirtanadi, Medan. Universitas Sumatera Utara 44 Caranya: Sebanyak ± 5 g potongan rambut ± 7 cm yang telah bersih ditimbang, kemudian diikat, dibiarkan rambut tersebut selama 3-4 hari ditempat terbuka, kemudian ditimbang kembali. Ke dalam beaker glass 500 ml dimasukkan air 200 ml, ditambah dengan 1 g sampo dan aduk, pelan-pelan sampai homogen. Kemudian dimasukkan potongan rambut yang telah kotor tersebu, aduk selama 4 menit. Potongan rambut tersebut diangkat dengan pinset dan dibilas dengan air sedikit demi sedikit. Setelah itu potongan rambut dikeringkan dengan pengering rambut, dan ditimbang kembali. Untuk setiap sampel dikerjakan sebayak tiga kali, kemudian hitung persentasi kotoran yang dapat dibersihkan Melmanda, 1999. Cara menghitung persentasi kotoran yang dapat dibersihkan: Persentasi kotoran yang dapat dibersihkan = Berat rata-rata dari rambut kotor – berat rata-rata rambut bersih x 100 Berat kotoran yang diperoleh Berat kotoran = berat kotor – berat bersih

3.11.9 Pemeriksaan stabilitas sediaan

Pengamatan terhadap adanya perubahan bentuk, warna dan bau dari sediaan sampo dilakukan terhadap masing-masing sediaan selama penyimpanan pada suhu kamar. Universitas Sumatera Utara 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan telah dilakukan di Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor adalah Alpinia galanga L. Willd. Hasil dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 69.

4.2 Hasil Pemeriksaan Karakterisasi

Hasil pemeriksaan makroskopik, rimpang lengkuas merah dicirikan dengan rimpang yang agak kecil, irisan rimpang berwarna kuning dengan tepi berwarna merah, berserat kasar, berbau aromatik, serta berasa sangat tajam. Diameter kira-kira 2 cm. Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 71. Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia rimpang tanaman lengkuas merah adalah bentuk agak pipih, bagian luar berwarna coklat kemerahan, bagian dalam berwarna putih kecoklatan. Mempunyai ukuran yang lebih kecil dari irisan rimpang, berkerut dan keras. Diameter kira-kira 1 cm. Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 71. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia rimpang tanaman lengkuas merah adalah terdapat fragmen pati berbentuk lonjong atau bulat telur, sel parenkim berisi tetesan minyak atsiri, jaringan gabus serat dan pembuluh kayu. Gambar pengamatan mikroskopik serbuk simplisia rimpang lengkuas merah dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 72. Universitas Sumatera Utara