51 zona hambat pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale. Berdasarkan tabel
Konsentrasi 500 mgml menunjukkan diameter yang lebih besar dibanding konsentrasi yang lebih rendah. Hasil uji aktivitas anti jamur ekstrak etanol
rimpang lengkuas merah dapat dilihat pada Lampiran 7.
4.6 Hasil Uji Aktivitas Anti jamur Sampo Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah Terhadap Jamur
Pityrosporum ovale
Hasil pengukuran diameter daerah hambat sampo ekstrak etanol
rimpang lengkuas merah terhadap jamur Pityrosporum ovale dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4.
Hasil uji aktivitas anti jamur sampo ekstrak rimpang lengkuas merah terhadap jamur Pityrosporum ovale
No. Sediaan
Diameter Daerah Hambat Pertumbuhan Jamur mm
1. A
10,75 2.
B 12,23
3. C
14,17 4.
D 15,00
5. E
15.83 6.
ZINC 24,50
Keterangan: Sediaan A = Formula sampo tanpa ekstrak rimpang lengkuas merah
Sediaan B = Formula sampo dengan konsentrasi ekstrak rimpang lengkuas
merah 0,5 Sediaan C = Formula sampo dengan konsentrasi ekstrak rimpang lengkuas
merah 1 Sediaan D = Formula sampo dengan konsentrasi ekstrak rimpang lengkuas
merah 2 Sediaan E = Formula sampo dengan konsentrasi ekstrak rimpang lengkuas
merah 3 ZINC
= Sampo pembanding yang ada dipasaran = Hasil rata-rata tiga kali pengukuran
- = Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
Blanko = Etanol 96 p.a
Universitas Sumatera Utara
52 Berdasarkan Tabel 4.4 sediaan A yang mengandung bahan dasar sampo
ternyata dapat memberikan daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale, dengan diameter 10,75 mm. Adanya aktivitas anti jamur
dari sediaan A disebabkan karena formula sampo terdiri dari bahan dasar sampo seperti natrium lauril eter sulfat yang berfungsi sebagai surfaktan
anionik Tranggono dan Latifah, 2007. yang dapat menurunkan tegangan permukaan, yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba Ernoviya, 2006.
Berdasarkan Tabel 4.4 sediaan B dan C ternyata memberikan daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale, dan memberikan
nilai daya hambat yang lebih besar dari sediaan A. Sedangkan dari hasil uji aktivitas ekstrak rimpang lengkuas merah terhadap pertumbuhan jamur
Pityrosporum ovale Tabel 4.3 ekstrak rimpang lengkuas merah dengan konsentrasi 0,5 dan 1 tidak dapat menghambat pertumbuhan jamur
Pityrosporum ovale. Adanya daya hambat yang diberikan sediaan C dan B terhadap pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale dengan diameter hambat
yang lebih besar dari sediaan A, kemungkinan terjadi sinergisme antara bahan dasar sampo dengan ekstrak rimpang lengkuas merah. Menurut Dwidjoseputro
1982, semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka akan menghasilkan diameter daerah hambat yang semakin besar pula.
Berdasarkan dari tabel 4.4, sediaan C sudah memiliki daya hambat terhadap jamur Pityrosporum ovale. Dibandingkan dengan sediaan D, maka
nilai daya hambat antara sediaan C dan sediaan D adalah 0,83 mm. Oleh karena itu, sediaan sampo yang yang mengandung ekstrak rimpang lengkuas
Universitas Sumatera Utara
53 merah dengan konsentrasi 1 sediaan C telah mempunyai daya hambat yang
efektif. Sampo Zinc memberikan daya hambat dengan diameter 24,50 mm,
merupakan daya hambat yang paling besar dibandingkan dengan semua sediaan sampo. Hal ini disebabkan, adanya komposisi zink pirithion dalam
sampo Zinc. Menurut Haynes, 1997 Zink pirithion merupakan salah satu bahan aktif yang dapat mengontrol ketombe.
4.7 Hasil Pembuatan Sampo