Pola Makan dan Siklus Menstruasi

progesteron dan estrogen menurun, arteri pada endometrium berkontraksi dan dinding uterus menjadi menyusut dan mati karena iskemia Jones, 2005. Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak teratur sampai mencapai umur 18 tahun. Titik kritis ukuran antropometri pencetus menstruasi dini menarche adalah berat badan 40 kg dan tinggi badan 148 cm. Terdapat hubungan antara massa lemak tubuh dengan kejadian usia menstruasi dini, begitu pula dengan hubungan antara BMI dengan usia menstruasi Steele, 2009 Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan oleh peningkatan kadar luteinizing hormone LH dan mungkin pula disebabkan oleh peningkatan hormon pria yaitu androgen atau testosteron. Penyebab amenorrhoe sekunder adalah hiperprolaktinemia. Stress dapat mengakibatkan hiperprolaktinemia sementara Ellya. 2010.

2.4 Pola Makan dan Siklus Menstruasi

Untuk petumbuhan normal, tubuh memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan energi, protein, lemak, dan suplai semua nutrisi esensial yang menjadi basis pertumbuhan. Kebiasaan makan yang diperoleh sesama remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya, setelah dewasa dan lanjut usia Arisman, 2004. Komposisi diet baik secara kualitatif maupun kuantitatif dianggap memengaruhi siklus menstruasi serta penampilan reproduksi. Siklus menstruasi bukan saja dipengaruhi oleh diet vegetarian tetapi diet yang bervariasi dalam hal Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lemak, serat dan nutrien lainnya. Pengaruh diet vegetarian terhadap hormon seks telah diteliti, dimana 9 orang vegetarian diberi diet yang maengandung daging kemudian fase folikuler memanjang rata-rata 4,2 hari dan FSH meningkat. Sebaliknya 16 orang yang diet biasa beralih ke diet kurang daging selama 2 bulan mengalami pemendekan fase folikuler rata-rata 3,8 hari Ellya, 2010. Diet rendak lemak akan menyebabkan panjang siklus menstruasi meningkat rata-rata 1,3 hari dan lamanya menstruasi meningkat rata-rata 0,9 hari. Dengan demikian bagi wanita yang bukan vegetarian bila pola dietnya berubah ke diet rendah lemak maka akan memperpanjang siklus menstruasi sebagai akibat memanjangnya fase folikuler Ellya, 2010. Diet yang buruk atau penurunan berat badan yang ekstrim juga dapat mempengaruhi hormon. Perempuan dengan anoreksia atau bulimia dikhawatirkan mengalami haid yang tidak teratur. Eating disorders pola makan yang buruk menyebabkan kurangnya gizi yang cukup untuk tubuh berovulasi dengan baik Marmi, 2013. Produksi hormon tiroid yang berlebihan atau kekurangan dapat menjadi penyebab gangguan siklus haid yang dapat menimbulkan infertilitas kemudian. Sering mengonsumsi alkohol juga terbukti menjadi kegagalan proses implantasi dan merokok juga dapat menurunkan produksi hormon reproduksi Ellya, 2010.. Dalam penelitian Rowland AS, et al 2002 terhadap wanita di Iowa dan North Carolina menyatakan bahwa lemak tubuh yang diukur dengan BMI, sangat terkait Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dengan siklus panjang dan siklus yang tidak teratur. Perempuan dengan BMI yang normal tinggi 24-25 memiliki dua kali kemungkinan siklus panjang dibandingkan dengan wanita dengan BMI dari 22-23, dan asosiasi semakin kuat dengan masing- masing kategori BMI. Perempuan dengan BMI 35 atau lebih memiliki kemungkinan siklus panjang lima kali. Perempuan dalam kelompok terberat juga menunjukkan peningkatan kemungkinan siklus tidak teratur. Selain itu, Rowland AS, et al 2002 menemukan bahwa menarche sebelum usia 13 berhubungan dengan siklus pendek dan perdarahan intermenstrual bagi perempuan pada usia 21-40. Menarche pada usia 15 ke atas terkait memiliki siklus panjang dan siklus tidak teratur Agar menstruasi tidak menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya remaja wanita mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status gizinya baik. Status gizi dikatakan baik apabila gizi yang diperlukan baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin maupun air digunakan oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan. Asupan gizi yang dibutuhkan pada remaja pada saat menstruasi : 1. Asupan Energi Asupan energi untuk remaja putri usia memuncak pada usia 12 tahun 2550 kkal dan kemudian menurun pada usia 18 tahun 2200 kkal. Energi dibutuhkan untuk dapat mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam makanan Almatsier, 2002. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan energi pada fase luteal dibandingkan fase folikuler. Peningkatan 500 kkalhari, kesimpulannya bahwa estrogen mengakibatkan efek peningkatan dan penurunan terhadap nafsu makan. Pada umumnya anak perempuan 10-12 tahun kebutuhan energinya sebesar 50-60 kalkg BBhari dan pada usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kalkg BBhari Sayogo, 2006. 2. Asupan Lemak Lemak memegang peran penting sebagai komponen struktural dan fungsional membran sel dan perkusor senyawa yang meliputi berbagai segi dari metabolisme. Lemak juga sebagai sember asam lemak esensial yang diperlukan oleh pertumbuhan, sebagai suplai energi yang berkadar tinggi, dan sebagai pengangkut vitamin yang larut dalam lemak Waryana, 2010. Perbandingan komposisi energi dan lemak yang dianjurkan adalah 20-30 dari energi, hal tersebut sudah dapat menggambarkan pola makan yang baik karena jumlah ini sudah dapat memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Apabila dalam tubuh lemak melebihi dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal maka akan terjadi penimbunan lemak, sehingga mengakibatkan berat badan lebih dari normal dan hormon yang dibentuk oleh lemak akan memacu menstruasi datang lebih dini. Asupan tinggi lemak berpengaruh terhadap kadar hormon steroid, dibuktikan dengan diet rendah lemak akan memperpanjang siklus menstruasi, serta memperpanjang fase folikuler Waryana, 2010. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Asupan Protein Protein diperlukan untuk sebagian besar proses metabolik, terutama pertumbuhan, perkembangan, dan maintenance merawat jaringan tubuh. Protein sebagai pemasok energi dapat diberikan dalam jumlah sedang tetapi sebaiknya 20-25 dari jumlah total kalori. Kebutuhan yang direkomendasikan pada remaja berkisar 44-59 gram. Asupan protein dan lemak akan meningkat pada fase luteal Arisman, 2008. Berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi WNPG VIII tahun 2004 dianjurkan pada anak perempuan usia 10-12 tahun kebutuhan protein 50 grhari, 13- 15 tahun 57 grhari dan usia 16-18 tahun 55 grhari. Asupan protein hewani yang kurang akan mempengaruhi penurunan frekuensi puncak LH dan akan mengalami pemendekan fase folikuler rata-rata 3- 8 hari. Hal ini telah diteliti pada 9 orang vegetarian yang diberi diet mengandung protein hewani daging ternyata fase folikuler memanjang dan FSH pun meningkat Waryana, 2010. 4. Asupan Karbohidrat Sumber terbesar energi tubuh adalah karbohidrat yang menjadi bagian dari brbagai bermacam-macam struktur komponen primer diet serat. Karbohidrat disimpan sebagai glikogen atau diubah menjadi lemak tubuh. Tidak ada ketentuan tentang karbohidrat sehari untuk manusia, namun untuk memelihara kesehatan komposisi energi dari karbohidrat yang dianjurkan adalah 60 Sibagariang, 2010. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Karbohidrat juga merupakan sumber peningkatan asupan kalori selam fase luteal pada siklus menstruasi Waryana, 2010. Jenis makanan yang baik dikonsumsi pada saat menstruasi menurut Marmi 2013 adalah - Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, vitamin dan magnesium. - Menghindari kafein dan garam - Mengonsumsi makanan yang kaya kalsium - Dark chocolate - Meminum air putih

2.5 Aktivitas Fisik dan Siklus Menstruasi