Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Siklus Menstruasi

Oxford University menyatakan bahwa kehilangan darah menstruasi bervariasi signifikan menurut umur, status perkawinan, paritas, menikah, dan wanita usia produktif dilaporkan mengalami perdarahan yang lebih banyak. Selain itu, kehilangan darah menstruasi bervariasi secara signifikan oleh usia saat menarche dengan pendarahan ringan terkait dengan usia saat menarche. Indeks massa tubuh, panjang siklus, dan aktivitas fisik tidak berhubungan secara signifikan dengan jumlah volume perdarahan.

5.2 Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Pola Menstruasi

Hubungan antara aktivitas fisik dengan pola menstruasi meliputi siklus, lama dan volume darah menstruasi.

5.2.1 Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Siklus Menstruasi

Hasil tabulasi silang antara aktiftas fisik dengan siklus menstruasi diketahui bahwa mahasiswi dengan aktivitas fisik berat nilai PAL 2,00-2,40 lebih banyak mengalami siklus menstruasi yang terganggu 55,6 dan mahasiswi dengan aktivitas fisik yang sedang nilai PAL 1,70-1,99 cenderung mengalami siklus menstruasi yang normal 51,6. Berdasarkan Uji Chi Square diperoleh nilai p-value 0,586, hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan gambaran aktivitas fisik mahasiswi jurusan olahraga berada pada kategori sedang dan berat. Aktivitas fisik mahasiswi pada kategori sedang sebanyak 53,4 dan kategori berat 46,6. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rima 2010 dimana tidak ada hubungan yang signifikan antara perbedaan distribusi kejadian haid tidak teratur berdasarkan jenis olahraga rutin p=0,1. Menurut Dewi 2012 siklus haid wanita sangat mudah dipengaruhi oleh suasana kehidupannya. Hal ini misalnya karena kelelahan, pengaruh stres yang tinggi atau sedang dalam keadaan emosi. Faktanya, ketika sedang dalam perjalanan atau terjadi perubahan jadwal dalam aktivitas sehari-hari siklus haid akan telat misalnya pada mereka yang biasa berolahraga dan menghentikan kebiasaannya tiba-tiba. Pola makan pun bisa memengaruhi siklus haid. Misalnya seseorang yang biasa makan banyak dan mendadak diet. Ini akan membuat tubuh stres. Status gizi memengaruhi haid terutama melalui penyediaan bahan untuk membuat lapisan endometrium lagi dan pengaruhnya terhadap kadar hormon perempuan. Kecemasan dan kelelahan memengaruhi status hormonal dan keadaan umum tubuh. Bagi yang masih belum menikah atau remaja penyebabnya bisa karena terlalu lelah contohnya belajar terlalu keras bagi yang masih sekolah atau kuliah serta rasa cemas yang datang saat menjelang ujian dengan mudah akan mengganggu siklus haid. Mata kuliah mahasiswi jurusan olahraga merupakan aktivitas fisik yang menguras tenaga dan pikiran dan dapat memengaruhi siklus menstruasi mahasiswi. Pada mahasiswi pada tahun ajaran 2013 sebagian besar berada pada aktivitas fisik berat 80 dan persentase siklus menstruasinya sebesar 56,2 pada kategori tidak teratur 21 hari dan 35 hari. Secara statistik menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada mahasiswi jurusan olahraga UNIMED Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tetapi beberapa penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi, seperti penelitian yang dilakukan oleh Rima 2010 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi olahraga perminggu dan durasi olahraga yang dilakukan perhari dengan siklus menstruasi dengan nilai p-value 0,002 dan 0,001. Hasil penelitian di atas tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur’aini 2011 yang mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara stress karena kelelahan dengan siklus menstruasi dengan nilai p-value 0,017 dan penelitian yang dilakukan oleh Toduho 2014 terdapat hubungan yang signifikan antara stress psikologik dengan siklus menstruasi pada siswi kelas 1 di SMA Negeri 3 Tidore Kepulauan dengan nilai p-value 0,000. Beberapa faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi tidak teratur menurut Kartinah 2006 adalah usia muda, nulliparitas, penurunan berat badan, penurunan lemak tubuh, tata gizi rendah kalori, latihan dengan dosis intensitas tinggi, beban kerja yang tinggi dan stress psikologik. Berdasarkan penelitian diatas yang menjadi penyebab tidak adanya hubungan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi adalah sebagian besar mahasiswi memiliki pola makan yang baik dan aktivitas fisik pada kategori sedang.

5.2.2 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Lama Menstruasi