Hormon yang berperan dalam proses menstruasi adalah hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium, namun 30 estrogen
dihasilkan oleh lemak tubuh melalui proses aromatisasi dengan androgen sebagai zat pembakalnya sedangkan, hormon progesteron dihasilkan oleh korpus luteum. Fungsi
dari kedua hormon ini adalah mematangkan sel telur sehingga terjadi menstruasi atau kehamilan jika ada pembuahan Ellya, 2010.
2.3.1 Fisiologi Menstruasi
Pengendali utama dari semua peristiwa menstruasi adalah hypotalamus. Hyotalamus mempunyai hormon gonadotropik, hormon releasing, hormon GNRH
yang mengsekresi dua hormon yaitu follicle stimulating hormone releasing hormone FSH-RH dan luteinazing hormone releasing hormone LH-RH. Kedua hormon
tersebut merangsang hipofisis interior untuk mengsekresi follicle stimulating hormone dan lutenaizing hormone yang menyebabkan terjadinya produksi estrogen
dan progesteron yang selanjutnya akan memberikan umpan balik yang mengandung kadar hormon gonadotropik kepada hipotalamus Prawirohardjo, 2005.
Bila tidak ada pembuahan korpus luteum berdegenerasi dan ini mengakibatkan bahwa kadar estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan
progesteron menimbulkan efek pada arteri yang berlekuk-lekuk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia.
Setelah itu terjadi degenerasi serta pedarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses ini disebut menstruasi Prawirohardjo, 2005.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Menstruasi Pertama Menarche
Menarche yaitu menstruasi yang biasanya terjadi pada usia 12-13 tahun. Cepat atau lambatnya kematangan seksual meliputi menstruasi, dan kematangan fisik ini
ditentukan oleh kondisi fisik individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras atau suku bangsa, faktor iklim, pola hidup di lingkungan anak. Badan yang lemah atau penyakit
yang mendera seorang anak gadis bisa memperlambat tibanya menstruasi Waryana, 2010.
Proses kesehatan reproduksi yang dialami perempuan mulai dari usia pertama menstruasi menarche yang merupakan awal dari proses reproduksi dimulai sampai
dengan reproduksi berakhir menopause. Diketahui 37,5 persen perempuan mengawali usia reproduksi menarche pada umur 13-14 tahun, dijumpai 0,1
perempuan dengan umur menarche 6-8 tahun, dan dijumpai juga sebayak 19,8 persen perempuan baru mendapat haid pertama pada usia 15-16 tahun, dan 4,5 persen pada
usia 17 tahun keatas Riskesdas, 2010. Sejalan dengan lama menstruasi dan panjang siklus menstruasi, ada beberapa
faktor yang memengaruhi banyaknya volume darah menstruasi wanita. Dasharathy S et al 2007 dalam penelitian terhadap 201 perempuan dalam BioCycle Study di
Oxford University menyatakan bahwa kehilangan darah menstruasi bervariasi signifikan menurut umur, status perkawinan, paritas, menikah, dan wanita usia
produktif dilaporkan mengalami perdarahan yang lebih banyak. Selain itu, kehilangan darah menstruasi bervariasi secara signifikan oleh usia saat menarche dengan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
pendarahan ringan terkait dengan usia saat menarche. Indeks massa tubuh, panjang siklus, dan kegiatan tidak berhubungan secara signifikan dengan jumlah volume
perdarahan.
2.3.3 Siklus Menstruasi