Aktivitas Fisik dan Siklus Menstruasi

Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Karbohidrat juga merupakan sumber peningkatan asupan kalori selam fase luteal pada siklus menstruasi Waryana, 2010. Jenis makanan yang baik dikonsumsi pada saat menstruasi menurut Marmi 2013 adalah - Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, vitamin dan magnesium. - Menghindari kafein dan garam - Mengonsumsi makanan yang kaya kalsium - Dark chocolate - Meminum air putih

2.5 Aktivitas Fisik dan Siklus Menstruasi

Perubahan siklus menstruasi pada atlit wanita sulit diketahui oleh karena munculnya gangguan menstruasi, dari luteal sampai amenorrhoea. Secara definitif, klasifikasi kejadian menstruasi sebagai berikut: 1 Eumenorrhoea yaitu siklus menstruasi yang teratur dengan interval pendarahan yang terjadi antara 21-35 hari, 2 Oligomenorrhoea yaitu bila menstruasi terjadi dengan interval lebih antara 35-90 hari, 3 Amenorrhoea yaitu bila dalam kurun waktu 3 bulan berturut-turut tidak terjadi menstruasi, atau menstruasi terjadi tidak lebih dari 3x dalam setahun, dan 4 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara polimenorrhea yaitu bila menstruasi terjadi dengan interval di bawah 20 hari Sutresna, 2003. Perubahan menstruasi paling umum dijumpai pada pelari jarak jauh, penari dan pesenam dan sedikit pada pembala sepeda dan perenang. Data yang diperoleh dari sejumlah besar wanita yang berolahraga di lapangan sangatlah terbatas. The American College of Sport Medicine ACSM melaporkan bahwa sekitar sepertiga pelari jarak jauh wanita 12-45 tahun, mengalami amenorrhoea atau oligomenorrhoea. Penelitian yang dilakukan oleh Dale et al menunjukan incidence disfungsi menstruasi pada atlit mulai dari 0 - 50 . Rougier dan Linquettte menemukan pengaruh yang bervariasi dari olahraga terhadap siklus menstruasi pada mahasiswa olahraga, demikian juga Kabisch yang mengevaluasi atlit jerman, menemukan sedikit kejadian amenorrhoea. Sebaliknya, Erdely yang meneliti atlit dunia dan Zhanel yang meneliti atlit anggar, menemukan 10-12 kejadian disfungsi menstruasi Hartono, 2003. Terlalu banyak pekerjaan kegiatan, tekanan dari teman-teman atau tuntutan keluarga menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur. Ketika mengalami stres, kelenjar adrenal mengeluarkan hormon kortisol corticotropin releasing hormone yang berdampak buruk pada beberapa hormon-hormon yang terlibat dalam menstruasi seperti estrogen dan progesteron Ellya, 2010. Hasil penelitian didapatkan nilai p 0.05 atau bermakna pada variabel frekuensi dan durasi latihan terhadap siklus haid atlit. Pada penelitian terdahulu di Norwegia, prevalensi irregularitas siklus haid secara signifikan lebih tinggi pada atlet Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sebesar 26 dibandingkan kelompok kontrol, yaitu sebesar 14 15. Kejadian gangguan siklus menstruasi pada atlet dilaporkan sebesar 28.8 dibandingkan dengan control 9.4 pada penelitian terdahulu. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil yang signifikan p=0.028 antara kelompok atlit dan kontrol Hartono, 2003. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan yang mengikuti kegiatan fisik yang makin meningkat sebelum datangnya menarche akan mengalami penundaan menarche dan terjadinya ketidakteraturan menstruasinya. Penelitian Frisch et al menemukan bahwa pada pelari maupun perenang yang belum mengalami menarche, menarche akan terlambat 5 bulan untuk tiap tahun berlatih sebelum menarche. Sebaliknya, Erdely tidak menemukan perubahan menarche, tetapi menemukan incidence yang tinggi dari fungsi menstruasi di kemudian harinya pada mereka yang melakukan pelatihan atletik premenarche secara intensif bila dibandingkan dengan populasi umum di Hungaria. Keterlambatan menarche dan disfungsi menstruasi yang mengikutinya, juga ditemukan pada atlit balet yang melakukan pelatihan premenarche yang intensif dan bermotivasi tinggi untuk mempertahankan berat badan ringan Frisch et al dalam Hartono, 2003. Beberapa wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur karena memiliki terlalu banyak androgen hormon steroid yang disebabkan oleh pola makan tinggi lemak. Hormon laki-laki yang normalnya hanya sedikit di tubuh wanita ini dapat menyebabkan pertumbuhan rambut pada wajah, dagu, dada, dan perut, dan kadang- kadang dikaitkan dengan berat badan yang berlebihan. Ketidakteraturan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan progesteron, hormon yang mengatur jumlah dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lama perdarahan. Fluktuasi progesteron membuat menstruasi berlangsung lebih lama atau lebih pendek. Pada keadaan beban psikis yang berat menjadikan peningkatan hormon estrogen dan FSH menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur Ellya, 2010. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan siklus menstruasi, yaitu seperti pada tabel berikut ini : Tabel 2.5 Faktor-faktor yang memengaruhi Siklus Menstruasi No Menstruasi yang teratur Menstruasi tidak teratur 1 Kematangan poros reproduksi Usia muda youth 2 Siklus ovulasi yang mapan Nulliparitas 3 Usia dewasa Penurunan berat badan 4 Ibu-ibu motherhood Penurunan lemak tubuh 5 Peningkatan berat badan Tata-gizi rendah kalori 6 Peningkatan lemak tubuh Latihan dengan dosis intensitas tinggi 7 Peningkatan aktivitas berangsur Beban kerja meningkat cepat 8 Latihan dengan intensitas rendah Stress psikologik Sumber : Kartinah, dkk 2006

2.6 Kerangka Konsep