sadar dari satu tempat ke tempat lain tanpa tujuan. Individu sering terlihat berjalan mondar-mandir dari suatu ruangan ke ruangan yang lain tanpa
suatu tujuan yang jelas. e.
Feelings of Unreality Merasa bahwa keadaan yang dialami saat itu bukanlah suatu hal
yang nyata. Ini merupakan suatu bentuk mekanisme pertahanan diri dalam menghadapi situasi emosi yang sangat menyakitkan.
f. Helplessness
Individu merasa membutuhkan pertolongan, karena peristiwa kehilangan merupakan suatu kejadian dalam hidup yang dapat
menyebabkan individu sulit mengontrol diri, dan tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan untuk mengembalikan orang yang dicintai. Individu
merasa seperti anak-anak kembali, serta membutuhkan bantuan orang lain untuk mengontrol diri sehingga dapat menjalani hidup secara wajar.
2. Fase Kedua: Awareness of Loss
Fase kedua ini ditandai dengan emosi yang tidak menentu setiap harinya. Saat bangun pagi individu merasa cemas dan merasa takut saat akan
beranjak dari tempat tidur. Individu mengalami kecemasan yang berlebihan karena kehilangan orang yang begitu dekat dan disini individu mulai
menerima dan menyadari kenyataan yang terjadi. Ada beberapa karakteristik dari fase ini:
a. Separation Anxiety
Universitas Sumatera Utara
Inidividu merasa takut akan bahaya, merasa tidak aman dan terjadi pergolakan batin dalam diri individu. Ada kecemasan yang berlebihan
karena merasa kehilangan orang yang selama ini begitu dekat dan menjadi tempat individu bergantung baik secara fisik maupun psikologis.
b. Conflict
Rasa kehilangan dapat menimbulkan banyak konflik. Dari penelitian ditemukan bahwa banyak orang yang mengalami grief takut
untuk tinggal sendiri tetapi juga ragu untuk tinggal dengan orang lain, disini terjadi konflik dalam diri orang tersebut. Konflik lain yang sering
terjadi adalah antara adanya perasaan tidak rela akan kehilangan orang yang dicintai.
c. Acting Out Emotional Expectations
Orang yang mengalami grief, sering melakukan tindakan emosional secara tidak sadar, seperti marah tanpa alasan yang jelas.
d. Prolonged Stress
Individu memilih cara untuk mengeluarkan emosinya, baik dengan menangis, berteriak, ataupun memilih untuk menahan kesedihannya.
3. Fase Ketiga: Conservation and the Need to Withdrawal
Fase ini adalah fase dimana individu lebih suka menyendiri dan menarik diri dari pergaulan. Di fase ini, individu merasa sangat kelelahan, dan
memerlukan istirahat dan pemulihan kembali. Berikut adalah karakteristik dari fase ini:
a. Withdrawal and the Need to Rest
Universitas Sumatera Utara
Selama periode ini individu lebih suka menyendiri, menjauh dari teman-teman untuk dapat berpikir dan istirahat.
b. Despair rather than depression
Individu kehilangan harapan dan merasa putus asa karena menginginkan orang yang dicintainya dapat kembali seperti semula atau
sebelumnya. c.
Diminished Social Support Orang yang mengalami grief membutuhkan dukungan sosial
sebanyak mungkin dan dalam jangka waktu yang lama untuk membantunya menjalani grief.
d. HelplessnessLoss of Control
Individu merasa membutuhkan pertolongan karena merasa tidak berdaya dan kehilangan kendali.
4. Fase Keempat: Healing