Selama periode ini individu lebih suka menyendiri, menjauh dari teman-teman untuk dapat berpikir dan istirahat.
b. Despair rather than depression
Individu kehilangan harapan dan merasa putus asa karena menginginkan orang yang dicintainya dapat kembali seperti semula atau
sebelumnya. c.
Diminished Social Support Orang yang mengalami grief membutuhkan dukungan sosial
sebanyak mungkin dan dalam jangka waktu yang lama untuk membantunya menjalani grief.
d. HelplessnessLoss of Control
Individu merasa membutuhkan pertolongan karena merasa tidak berdaya dan kehilangan kendali.
4. Fase Keempat: Healing
Pada fase ini, seseorang mulai mencoba keluar dari grief yang ia alami. Beberapa karakteristiknya adalah:
a. Reaching a Turning Point
Orang yang mengalami grief mulai memasuki proses pemulihan, tetapi sulit untuk menentukan kapan dan dimana seseorang mulai
mengalami hal itu karena tidak ada peningkatan aktivitas secara tiba-tiba. Individu perlahan-lahan menyadari bahwa kekuatannya telah pulih dan ia
melakukan lebih banyak kegiatan dan tidak mudah lelah seperti yang dialaminya pada waktu-waktu sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Assuming Control
Individu mulai dapat mengendalikan dirinya kembali setelah melewati peristiwa yang menakutkan, khususnya yang telah membuat
perubahan secara drastis terhadap diri individu. Pada fase ini individu sangat takut untuk mengambil keputusan, terutama yang dapat membuat
keadaan menjadi lebih buruk sehingga ia lebih banyak diam dan tidak bertindak apapun.
c. Relinquishing Roles
Pembagian peran dalam keluarga, dimana setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda sehingga tercipta stabilitas
dan keseimbangan dalam keluarga. Ketika keluarga ”kehilangan” salah satu anggotanya, terjadi perubahan keseimbangan sistem keluarga
sehingga harus dilakukan penyesuaian kembali. Peranan itu harus digantikan anggota keluarga lain, misalnya: peran ayah diambil oleh anak
laki-laki. Menyerahkan peran dan mendapat peran yang baru adalah hal yang paling berat yang dialami individu.
d. Forming a New Identity
Kematangan yang diperoleh ketika individu mampu untuk menerima tanggung jawab baru dan menjalani hidup yang berbeda yang
lebih didasarkan pada keputusannya sendiri daripada pada keputusan yang diambil oleh orang lain.
e. Centering Ourselves
Individu tidak dapat memulai memperbaiki diri tanpa memusatkan perhatian pada dirinya terlebih dahulu. Tanpa proses pemusatan itu,
Universitas Sumatera Utara
individu tidak mengetahui bagaimana perasaannya sebenarnya, apa yang ia butuhkan untuk dirinya atau apa yang ingin dilakukan. Memusatkan
perhatian pada diri bukan berarti lebih mengutamakan ego atau self centered, melainkan individu mencari pusat stabilitas dirinya. Individu
harus yakin bahwa ia dapat membut keputusan terhadap dirinya sendiri berdasarkan kebutuhan dan nilai-nilainya sendiri, bukan karena orang lain.
5. Fase Kelima: Renewal