sebagai volume dimana satuan massa suatu produk berbentuk granul berada pada kumpulan yang terpadat.
4.8 Hasil Evaluasi Tablet
Evaluasi tablet yang telah dicetak meliputi keseragaman bobot, kekerasan tablet, friabilitas tablet dan waktu hancur tablet. Hasilnya dapat dilihat dibawah
ini: Tabel 6. Hasil Uji Evaluasi Tablet
No Uji Evaluasi Tablet
Hasil Syarat
1 Waktu hancur menit
12,09 15 menit
2 Kekerasan Kg
6,4 4 – 8 Kg
3 Friabilitas
0,78 1
4 Keseragaman bobot
A
1
= 0,70 A
2
= 0,55 B = 0,70
A = 5 B = 10
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa keseragaman bobot tablet memenuhi persyaratan keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia Edisi III 1979,
yaitu tidak lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak ada satu tablet
yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang di tetapkan pada kolom B.
Bagi tablet, langkah penting pertama sebelum melarut adalah pecahnya tablet menjadi partikel-partikel kecil atau granul terdesintegrasi. Suatu obat
harus berada dalam bentuk larutan agar segera siap diabsorpsi dalam tubuh Banker dan Anderson, 1994. Waktu hancur yang tertera pada Farmakope
Indonesia Edisi III, yaitu tidak lebih dari 15 menit Depkes,1979. Pada tabel
Universitas Sumatera Utara
diatas, nilai waktu hancur tablet ekstrak daun ruku-ruku tersebut memenuhi persyaratan waktu hancur yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi III yaitu
bahwa waktu hancur yang diperoleh sebesar 12,09 menit. Pada tabel 6 diatas dapat dilihat kekerasan tablet 6,4 kg, nilai tersebut
memenuhi persyaratan, yaitu antara 4–8 kg. Menurut Banker dan Anderson 1994 menyatakan bahwa kekerasan tablet bukanlah indikator yang absolut dari
kekuatan tablet, karena itu cara lain untuk mengukur kekuatan tablet yaitu uji friabilitas kerenyahan. Kekerasan tablet memiliki hubungan dengan friabilitas
tablet. Apabila kekerasan rendah maka kerapuhan akan besar. Pada tabel juga dapat dilihat friabilitas yang diperoleh 0,78 memenuhi persyaratan yaitu 1.
Tablet harus mempunyai kekuatan atau kekerasan tertentu serta tahan atas kerenyahan agar dapat bertahan terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat
pembuatan, pengepakan, dan pengapalan. Kekerasan tablet yang cukup serta tahan penyerbukan dan kerenyahan merupakan persyaratan penting bagi konsumen.
Belakangan ini hubungan kekerasan dan daya hancur serta kecepatan melarut obat memang sangat penting. Memantau kekerasan tablet lebih penting lagi pada
produk yang mempunyai masalah bioavaibilitas nyata atau potensial, atau pada produk yang sensitif atas gangguan pada profil penglepasan pelarutan sebagai
fungsi dari tenaga kerja yang digunakan Banker dan Anderson, 1994.
4.9 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum