Komponen Tablet Uraian Tablet

atau memerlukan penyalutan dulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang terbaik serta lebih murah.

2.4.1 Komponen Tablet

Semua eksipien tablet harus memenuhi kriteria tertentu dalam formulasi, seperti tertera dibawah ini, yaitu eksipien harus: 1. Tidak toksik dan dapat diterima oleh lembaga regulator semua negara tempat produk tablet dipasarkan. 2. Tersedia secara komersial dalam tinngkat kualitas yang dapat diterima disemua negara tempat produk tablet dibuat. 3. Tersedia dengan biaya rendah yang dapat diterima. 4. Tidak kontraindikasi oleh bahan itu sendiri misalnya sukrosa atau komponennya misalnya natrium untuk populasi tertentu misalnya pasien penyakit gula atau pasien hipertensi. 5. Inert secara fisiologi 6. Stabil secara fisik dan kimia, baik tunggal dan atau dalam kombinasi dengan zat aktif dan komponen tablet lainnya. 7. Bebas dari kandungan mikrobiologis yang tidak dapat diterima. 8. Kompatibel dengan zat warna tidak memberikan penampilan tak pantas. 9. Tidak mempunyai pengaruh buruk pada ketersediaan hayati zat aktif dalam tablet. 10. Disetujui secara langsung sebagai zat tambahan makanan jika sediaan obat juga digolongkan sebagai makanan berbagai sediaan vitamin tertentu. Tablet oral yang konvensional di samping zat aktif biasanya terdiri dari salah satu atau lebih zat-zat berikut yang berfungsi sebagai: pengisi, pengikat, Universitas Sumatera Utara penghancur, dan pelincir. Tablet tertentu mungkin memerlukan pemacu aliran, zat warna, zat perasa, dan pemanis pada tablet kunyah Banker dan Anderson, 1994. a. Pengisi Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah dicetak Syamsuni, 2006. Bahan pengisi ditambahkan jika jumlah zat aktif sedikit dan sulit dikempa. Bahan pengisi tablet yang umum adalah laktosa, pati, kalsium fosfat dibasa dan selulosa mikrokristal Depkes, 1995 a , dekstrosa, manitol, sorbitol, sukrosa, dan selulosa mikrokristal. Selulosa mikrokristal ini sering disebut Avicel, suatu zat dapat dicetak langsung. Ada dua kualitas tablet: PH 101 serbuk dan PH 102 granul. Sifat mengalirnya baik dan sifat-sifat pencetakan langsungnya bagus sekali. Avicel bersifat unik, karena pada saat menghasilkan kohesi gumpalan, zat ini juga bertindak sebagai zat penghancur Banker dan Anderson, 1994. b. Pengikat Berfungsi memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu mengranulasi dan pada tablet kempa serta menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi. Bahan pengikat yang umum meliputi gom akasia, gelatin, sukrosa, povidon, metilselulosa, dan karboksimetilselulosa. Bahan pengikat kering yang paling efektif adalah selulosa mikrokristal, yang umumnya digunakan dalam membuat tablet kempa langsung Depkes, 1995 a . c. Penghancur Berfungsi untuk memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran pencernaan. Dapat berfungsi menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah Banker dan Anderson, Universitas Sumatera Utara 1994. Disintegran tablet yang paling banyak digunakan adalah pati. Pati dan selulosa yang termodifikasi secara kimia, asam alginat, selulosa mikrokristal dan povidon sambung-silang Depkes, 1995 a . Bahan lain yang digunakan sebagai pengembang yaitu : amilum, gom, derivat selulosa, dan clays Soekemi, dkk., 1987. d. Pelincir Ditambahkan untuk meningkatkan daya alir granul-granul pada corong pengisi, mencegah melekatnya massa pada punch dan die, mengurangi pergesekan antara butir-butir granul, dan mempermudah pengeluaran tablet dari die. Bahan pelicin yaitu : metalik stearat, talk, asam stearat, senyawa lilin dengan titik lebur tinggi, amilum maydis, dan Avicel. Avicel selain sebagai bahan pengisi dapat juga berfungsi sebagai bahan pengikat, bahan penghancur maupun sebagai lubrikan, sehingga sering digunakan untuk mencetak tablet secara langsung Soekemi, dkk., 1987.

2.4.2 Metode Pembuatan Tablet