Penetapan Kadar Air Penetapan Kadar Abu Total Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air

Sampel yang telah kering dan rapuh diserbuk kemudian disimpan dalam wadah bersih.

3.4 Pembuatan Ekstrak Etanol

Pembuatan ekstrak daun ruku-ruku dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 80. Sebanyak 2 kg serbuk simplisia dimasukkan ke dalam wadah gelas berwarna gelap dan ditambahkan pelarut etanol 80 sampai serbuk terendam sempurna, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk. Setelah 5 hari campuran tersebut diperas dan disaring. Ampas ditambahkan cairan penyari sampai terendam sempurna, ditutup dan disimpan di tempat sejuk yang terlindung dari cahaya selama 2 hari sambil sering diaduk, kemudian diperas dan disaring. Remaserasi ini dilakukan sebanyak tiga kali. Seluruh maserat digabungkan dan diuapkan menggunakan rotary evaporator pada temperatur ± 40 o C sampai diperoleh ekstrak kental Anief, 1997. 3.5 Karakterisasi Ekstrak Pemeriksaan karakterisasi ekstrak meliputi penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut dalam asam, penetapan kadar sari larut dalam air dan penetapan kadar sari larut dalam etanol.

3.5.1 Penetapan Kadar Air

Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluena. Alat penetapan kadar air terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, pendingin, tabung penyambung, tabung penerima 5 ml. Universitas Sumatera Utara Cara kerja: Ke dalam labu alas bulat dimasukkan 200 ml toluen dan 2 ml akuades, didestilasi selama 2 jam. Setelah itu toluena didinginkan dan volume air pada tabung penerima dibaca. Kemudian ke dalam labu dimasukkan 5 g ekstrak yang telah ditimbang seksama, dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur, kurang lebih 2 tetes tiap detik, hingga sebagian air tersuling kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen yang telah jenuh. Penyulingan dilanjutkan selama 15 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluena memisah sempurna, volume air dibaca. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa WHO, 1992.

3.5.2 Penetapan Kadar Abu Total

Zat ditimbang sebanyak ± 2 g dengan seksama dan dimasukkan ke dalam krus porselin bertutup yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan. Krus dipijar perlahan-lahan sampai arang habis kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot yang tetap Ditjen POM, 2000. 3.5.3 Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam Abu yang diperoleh dari penetapan kadar abu total dididihkan dengan 25 ml asam klorida encer selama 5 menit. Bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan, disaring dengan kertas saring, lalu dicuci dengan air panas. Kemudian residu dan kertas saring dipijarkan sampai diperoleh bobot tetap, didinginkan dan ditimbang beratnya Ditjen POM, 2000. Universitas Sumatera Utara

3.5.4 Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air

Sebanyak 5 g ekstrak dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air- kloroform 2,5 ml kloroform dalam akuades sampai 1000 ml dengan menggunakan botol bersumbat warna coklat sambil sekali-kali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam dan disaring, sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan hingga kering dalam cawan yang telah dipanaskan dan ditara. Residu dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C sampai diperoleh bobot tetap Depkes, 1995 b .

3.5.5 Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Etanol