Kondom Pria Alat Kontrasepsi

Teori di atas akhirnya diperbaharui oleh ahlinya sendiri menjadi empat tahap yakni : a. Pengenalan, dimana seseorang mengetahui adanya inovasi dalam hal ini adalah alat kontrasepsi dan memperoleh beberapa pengertian tentang bagaimana inovasi itu. b. Persuasi, dimana seseorang membentuk sikap berkenaan atau tidak berkenaan terhadap alat kontrasepsi. c. Keputusan,dimana seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawa dirinya pada pemilihan untuk menerima atau menolak penggunaan alat kontrasepsi. d. Konfirmasi, dimana seseorang mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuatnya. Pada tahap ini mungkin terjadi seseorang merubah keputusannya jika ia memperoleh informasi yang bertentangan

2.2. Alat Kontrasepsi

19 Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi maksud dari kontrasepsi adalah menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sperma. Adapun Jenis-Jenis Metode Kontrasepsi adalah : 20

2.2.1. Kondom Pria

Merupakan selubungsarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga Universitas Sumatera Utara tidak tercurah pada vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing. Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung sperma setelah ejakulasi. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita. a. Jenistipe kondom laki-laki adalah : a.1. Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk silinder bulat, umumnya panjang 15-20 cm, tebal 0,03-0,08 mm, garis tengah sekitar 3,0-3,5 cm, dengan satu ujung buntu yang polos atau berpentil dan dipangkal yang terbuka bertepi bulat. Namun untuk sekarang telah tersedia dalam ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari standar. a.2. Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas, telah diperkenalkan variasi kondom yang berpelumas, mengandung spermatiside, berwarna, memiliki rasa, dan beraroma. a.3. Tersedia kondom anti alergi, yang terbuat dari karet lateks dengan rendah residu dan tidak dipralubrikasi. a.4. Kondom yang lebih tebal dan melebihi standar, dipasarkan terutama untuk hubungan intim per-anus pada pria homoseks untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap penularan HIVAIDS b. Keuntungan Menggunakan Kondom laki-laki adalah : b.1. Murah dan dapat dibeli secara umum b.2. Tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan b.3. Tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga kesehatan Universitas Sumatera Utara b.4. Mudah cara pemakaiannya b.5. Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual PMS b.6. Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten b.7. Tidak mengganggu produksi c. Indikasi Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan sekual dan belum menginginkan kehamilan d. Kontra Indikasi penggunaan kondom laki-laki adalah d.1. Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini d.2. Malformasi penis d.3. Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks e. Efek samping penggunan kondom laki-laki adalah : Kecewa karena gagal bocor dan alergi namun jarang terjadi f. Cara penaggulangan: f.1. Jika bocor ganti kondom dengan kualitas yang lebih baik f.2. Anjurkan cara pemakaian yang benar f.3. Ganti carametode kontrasepsi yang lain

2.2.2. Kondom Wanita

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

Analisis Faktor Yang Memengaruhi Akseptor Kb Dalam Memilih Alat Kontrasepsi IUD Di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

4 58 90

Efektivitas Konseling KB Terhadap Pengetahuan dan Sikap PUS Tentang Alat Kontrasepsi IUD di Desa Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 92 65

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010

1 44 122

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 37 134

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17