Suntikan KB Implant Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

2.2.4. Suntikan KB

a. Jenis Suntik KB Terdapat dua jenis kontrasepsi hormon suntikan KB. Jenis yang beredar di Indonesia adalah : a.1. Yang mengandung hormon progesteron yaitu : a.1.1. Depo Provero 150 mg a.1.2. Depo Progestin 150 mg a.1.3. Depo Geston 150 mg a.1.4. Noristerat 200 mg a.2. Yang mengandung 25 mg Medroxy progesteron acetate dan 5 mg estradiol cypionate yaitu Cyclofem b. Cara kerja suntik KB b.1. Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita b.2. Mengentalkan lender mulut rahim, sehingga menghambat spermatozoa sel mani masuk ke dalam tahim b.3. Menipiskan endometrium, sehingga tidak siap untuk kehamilan c. Efektifitas : efektifitas sangat tinggi, kegagalan kurang dari 1 d. Keuntungan suntik KB : d.1. Praktis, efektif dan aman d.2. Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui d.3. Dapat menurunkan kemungkinan anemia Universitas Sumatera Utara e. Kontra Indikasi suntik KB e.1. Tersangka hamil e.2. Perdarahan akibat kelainan ginekologi atau perdarahan dari liang senggama yang tidak dketahui penyebabnya e.3. Adanya tanda-tanda tumorkeganasan e.4. Adanya riwayat penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi, kencing manis penyakit metabolisme paru berat f. Efek Samping pengunaan suntik KB f.1. Gangguan haid f.2. Depresi f.3. Keputihan f.4. Jerawat f.5. Perubahan Libido f.6. Perubahan berat badan f.7. Pusing dan sakit kepala f.8. Hematoma f.9. Infeksi dan abses : akibatkan pemakaian jarum suntik yang tidak suci hamasteril

2.2.5. Implant Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

Implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit a. Cara Kerja Implant Universitas Sumatera Utara Dengan disusupkannya kapsul silastik implant di bawah kulit, maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah levonorgestrel ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silasik tersebut. Besar kecilnya levonorgestrel tergantung besara kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding tersebut. Satu sel implant yang terdiri dari 2,4 atau 6 kapsul dapat bekerja secara efektif selama lima tahun b. Cara Kerja Dalam Mencegah Kehamilan Dengan dilepaskannya hormon levonorgestrel secara konstan dan kontiniu maka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik terdiri dari 3 mekanisme dasar yaitu : b.1. Menghambat terjadinya ovulasi b.2. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi b.3. Mempertebal lendir laspisan endometrium c. Efektifitas Efektifitas penggunaan implant sangat tinggi, kegagalan teoritisnya adalah 0,2, sedangkan dalam prakteknya 1-3 d. Keuntungan Implant d.1. Tidak menekan produksi ASI d.2. Praktis, efektif d.3. Tidak ada faktor lupa d.4. Masa pakai jangka panjang 5 tahun Universitas Sumatera Utara d.5. Membantu mencegah anemia d.6. Kasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan implant f. Kekurangan Implant f.1. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih f.2. Implant lebih mahal daripada pil KB atau suntikan dan cara KB jangka pendek lainnya. f.3. Implant sering mengubah pola haid f.4. Wanita tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri f.5. Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang belum dikenalnya f.6. Susuk mungkin dapat terlihat di bawah kulit. g. Kontra Indikasi g.1. Hamil atau diduga hamil g.2. Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya g.3. Tumor keganasan g.4. Penyakit jantung,kelainan haid,darah tinggi, kencing manis. h. Efek Samping h.1. Gangguan haid h.2. Depresi h.3. Keputihan Universitas Sumatera Utara h.4. Jerawat h.5. Perubahan Libido h.6. Perubahan berat badan h.7. Hematoma h.8. Infeksi

2.2.6. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

Analisis Faktor Yang Memengaruhi Akseptor Kb Dalam Memilih Alat Kontrasepsi IUD Di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

4 58 90

Efektivitas Konseling KB Terhadap Pengetahuan dan Sikap PUS Tentang Alat Kontrasepsi IUD di Desa Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 92 65

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010

1 44 122

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 37 134

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17