Kondom Wanita PIL KB

b.4. Mudah cara pemakaiannya b.5. Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual PMS b.6. Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten b.7. Tidak mengganggu produksi c. Indikasi Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan sekual dan belum menginginkan kehamilan d. Kontra Indikasi penggunaan kondom laki-laki adalah d.1. Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini d.2. Malformasi penis d.3. Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks e. Efek samping penggunan kondom laki-laki adalah : Kecewa karena gagal bocor dan alergi namun jarang terjadi f. Cara penaggulangan: f.1. Jika bocor ganti kondom dengan kualitas yang lebih baik f.2. Anjurkan cara pemakaian yang benar f.3. Ganti carametode kontrasepsi yang lain

2.2.2. Kondom Wanita

Universitas Sumatera Utara Kondom untuk wanita adalah suatu sarung poliuretan dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin poliuretan lentur. Cincin poliuretan ini berfungsi sebagai alat untuk memasang dan melekatkan kondom di vagina. Kondom wanita mengandung pelumas berbahan dasar silikon dan tidak memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai. Efektifitas dari penggunaan kondom ini menunjukkan sama dengan efektifitas dari penggunaan diafragma. a. Indikasi penggunaan kondom wanita adalah: a.1. Apabila pasangan menghendaki pihak wanita yang menggunakan metode barier reversible sebagai kontrasepsi a.2. Untuk perlindungan maksimum terhadap infeksi menular seksualIMS b. Keuntungan penggunaan kondom wanita adalah: b.1. Memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi menular seksual IMS b.2. Tidak mengganggu produksi b.3. Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten b.4. Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan seks lebih kecil dibandingkan kondom laki-laki c. Kekurangan penggunaan kondom wanita adalah : c.1. Kenikmatan bisa terganggu karena timbul suara gemerisik saat berhubungan intim c.2. Penampilan kurang menarik Universitas Sumatera Utara c.3. Pada awal menggunakan alat ini, proses pemasangannya agak sulit c.4. Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya ke dalam vagina c.5. Harganya masih mahal

2.2.3. PIL KB

Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja. Kebijaksanaan penggunaan pil diarahkan terhadap pemakaian pil dosis rendah, tetapi meskipun demikian pil dosis tinggi masih disediakan terutama untuk membina peserta KB lama yang menggunakan dosis tinggi. a. Jenis-jenis tablet menurut kandungan hormon estrogennya a.1. Tablet dosis tinggi High Dose: Berisi 50 mcg. Adalah tablet yang mengandung estrogen 50-150 mcg dan progesterone 1- 10 mg. yang termasuk jenis ini adalah : a.1.1. Tablet KB Noriday dari Population Council a.1.2. Tablet KB Ovostat PT Organon a.2. Pil dosis rendah low dose : berisi 30 mcg Adalah pil yang mengandung 30-50 mcg estrogen dan kurang dari 1 mg progesterone. Yang termasuk dalam jenis ini adalah : Universitas Sumatera Utara a.2.1. Pil KB Microgynon 30 PT Schering atau kimia farma Lisensi Schering. a.2.2. Pil KB Marvelon PT organon a.3. Pil Mini Adalah pil yang mengandung hormon progesteron kurang dari 1 mg. yang termasuk dalam jenis ini adalah Pil KB Exluton. b. Cara kerja Pil Kontrasepsi b.1. Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur dari indung telur. b.2. Mengendalikan lendir mulut rahim menjadi lebih kental sehingga sel mani atau sperma sukar dapat masuk ke dalam rahim b.3. Menipiskan lapisan endometrium c. Efektifitas : Efektifitas pemakaian pil sangat tinggi ini tergantung pada disiplin pemakai. Kegagalan teoritis lebih dari 0,35, tetapi dalam praktek berkisar 1-8 untuk pil kombinasi , 3-10 untuk pil mini. d. Keuntungan : d.1. Reversibilitasnya atau kembalinya kesuburan tinggi d.2. Mudah menggunakannya d.3. Mengurangi rasa sakit pada waktu menstruasi Universitas Sumatera Utara d.4. Mencegah anemia defesiensi zat besi d.5. Mengurangi kemungkinan infeksi panggul dan kehamilan ektopik d.6. Mengurangi resiko kanker ovarium d.7. Cocok sekali digunakan untuk menunda kehamilan pertama dari PUS muda d.8. Tidak mempengaruhi produksi ASI pada pil yang mengandung progesterone antara lain exlutonmini pil d.9. Tidak mengganggu hubungan seksual e. Kerugian e.1. Memerlukan disiplin dari pemakai e.2. Dapat mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogen e.3. Dapat meningkatkan resiko infeksi klamidia e.4. Nyeri payudara e.5. Berhenti haid, tapi pada penggunaan pil kombinasi jarang terjadi e.6. Mual, terutama pada 3 bulan pertama pemakaian e.7. Dapat meningkatkan tekanan darah e.8. Tidak dianjurkan pada wanita yang berumur diatas 30 tahun karena akan mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh. f. Indikasi f.1. Siklus haid tidak teratur f.2. Usia subur f.3. Telah mempunyai anak atau yang belum mempunyai anak f.4. Anemia karena haid yang berlebihan Universitas Sumatera Utara f.5. Nyeri haid yang hebat g. Kontra Indikasi g.1. Menyusui, kecuali pil mini g.2. Pernah sakit jantung g.3. Tumorkeganasan g.4. Kelainan Jantung, varises dan darah tinggi g.5. Perdarahan pervagina perdarahan melalui liang senggama, kecuali tidak diketahui penyebabnya g.6. Migraine sakit kepala yang hebat g.7. Penyakit Hepatitis h. Efek Samping h.1. Perdarahan PervaginaSpotting h.2. Tekanan darah meningkat h.3. Perubahan berat badan h.4. Kloasama h.5. Tromboemboli h.6. Air susu berkurang h.7. Rambut rontok h.8. Varises h.9. Perubahan libido h.10. Depresi h.11. Pusing dan sakit kepala Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Suntikan KB

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

Analisis Faktor Yang Memengaruhi Akseptor Kb Dalam Memilih Alat Kontrasepsi IUD Di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

4 58 90

Efektivitas Konseling KB Terhadap Pengetahuan dan Sikap PUS Tentang Alat Kontrasepsi IUD di Desa Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 92 65

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010

1 44 122

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 37 134

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17