Defenisi Perubahan TINJAUAN PUSTAKA

a. Sebagai bahan masukan bagi Desa Cempa dalam peningkatan pelayanan klinik KB di Desa Cempa . b. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian yang sejenis berikutnya c. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat SKM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi Perubahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perubahan berasal dari kata dasar ubah yang artinya adalah lain, beda. Imbuhan Per dan an menyatakan suatu hal dan kondisi. Jadi perubahan adalah Kondisi yang berbeda dari keadaan semula. Bentuk-bentuk perubahan perilaku adalah: 14 2.1.1. Perubahan Alamiah Natural Change Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan. 2.1.2. Perubahan Terencana Planned Change Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjeknya. Universitas Sumatera Utara 2.1.3. Ketersediaan untuk berubah Readiness to Change Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut berubah perilakunya, dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut Menurut pendapat Rogers dan Shoemaker, keputusan seseorang menerima atau menolak inovasi, proses keputusan inovasi disebut dengan adopsi yang terdiri dari beberapa tahap yaitu : 15 a. Tahap kesadaran, dimana seseorang mengetahui adanya ide-ide baru tetapi kekurangan informasi mengenai hal tersebut. Sehubungan dengan masalah di atas, pada tahap ini seseorang mengetahui adanya bermacam-macam jenis alat kontrasepsi tapi kurang informasi mengenai kontrasepsi yang efektif. b. Tahap menaruh minat, dimana seorang mulai menaruh minat terhadap alat kontrasepsi dan mencari informasi yang lebih banyak mengenai alat kontrasepsi tersebut. c. Tahap penilaian, dimana seseorang mengadakan penilaian terhadap alat kontrasepsi dan dihubungkan dengan situasi dirinya sendiri saat ini dan masa mendatang dan menetukan mencobanya atau tidak. d. Tahap percobaan, dimana seseorang menerapkan alat kontrasepsi dalam skala kecil untuk menentukan kegunaanya apakah sesuai dengan situasi dirinya. e. Tahap penerimaan adopsi, dimana seseorang menggunakan alat kontrasepsi secara tetap dalam skala yang luas Universitas Sumatera Utara Teori di atas akhirnya diperbaharui oleh ahlinya sendiri menjadi empat tahap yakni : a. Pengenalan, dimana seseorang mengetahui adanya inovasi dalam hal ini adalah alat kontrasepsi dan memperoleh beberapa pengertian tentang bagaimana inovasi itu. b. Persuasi, dimana seseorang membentuk sikap berkenaan atau tidak berkenaan terhadap alat kontrasepsi. c. Keputusan,dimana seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawa dirinya pada pemilihan untuk menerima atau menolak penggunaan alat kontrasepsi. d. Konfirmasi, dimana seseorang mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuatnya. Pada tahap ini mungkin terjadi seseorang merubah keputusannya jika ia memperoleh informasi yang bertentangan

2.2. Alat Kontrasepsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

Analisis Faktor Yang Memengaruhi Akseptor Kb Dalam Memilih Alat Kontrasepsi IUD Di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

4 58 90

Efektivitas Konseling KB Terhadap Pengetahuan dan Sikap PUS Tentang Alat Kontrasepsi IUD di Desa Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 92 65

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010

1 44 122

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 37 134

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17