Hubungan Umur Menikah dengan Perubahan Metode Alat Kontrasepsi Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perubahan Metode Alat Kontrasepsi

Kurangnya informasi tentang jenis alat kontrasepsi yang sesuai dengan akseptor berdasarkan umur menyebabkan pemilihan jenis alat kontrasepsi kurang baik. Ketakutan untuk menggunakan jenis alat kontrasepsi yang cocok untuk usia resiko tinggi 35 tahun seperti sterilisasi menyebabkan akseptor cenderung berhenti memakai alat kontrasepsi. Sesuai dengan penelitian Nerseri, dkk 1991 di Kecamatan Percut Sei Tuan dengan desain cross sectional menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara unur dengan perubahan pemakaian alat kontrasepsi p = 0,18. 23

6.2.2. Hubungan Umur Menikah dengan Perubahan Metode Alat Kontrasepsi

Gambar 6.3. Diagram Bar Perubahan Metode Alat Kontrasepsi Berdasarkan Umur Menikah di Desa Cempa Kecamatan Hinai Tahun 2010 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate akseptor yang berubah penggunaan metode alat kontrasepsinya dengan umur menikah akseptor Universitas Sumatera Utara resiko tinggi sebesar 39,7, sedangkan prevalens rate akseptor yang berubah penggunaan metode alat kontrasespinya dengan umur menikah akseptor risiko rendah sebesar 25,6. Ratio Prevalens = 1,547 95 CI = 0,831 – 2,880. Nilai RP menunjukkan bahwa umur menikah bukan merupakan faktor risiko perubahan penggunaan metode alat kontrasepsi. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara umur menikah dengan perubahan penggunaan metode alat kontrasepsi dengan nilai p=0,153 0,05. Jenis alat kontrasepsi yang baik digunakan pada usia muda atau setelah kelahiran pertama seperti pil dan suntik tetap dipercayai pada umur selanjutnya sehingga kemungkinan berubah alat kontrasepsi rendah ataupun jika menggantinya adalah dengan salah satu alat kontrasepsi tersebut. Sesuai dengan penelitian Nerseri, dkk 1991 di Kecamatan Percut Sei Tuan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan umur pernikahan dengan perubahan pemakaian alat kontrasepsi p = 0,07. 23 Universitas Sumatera Utara

6.2.3. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perubahan Metode Alat Kontrasepsi

Gambar 6.4. Diagram Bar Perubahan Metode Alat Kontrasepsi Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Cempa Kecamatan Hinai Tahun 2010 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate akseptor yang berubah penggunaan metode alat kontrasepsinya dengan tingkat pendidikan akseptor rendah sebesar 35,3, sedangkan prevalens rate akseptor yang berubah penggunaan metode alat kontrasespinya dengan tingkat pendidikan akseptor tinggi sebesar 25. Ratio Prevalens = 1,412 95 CI = 0,508 – 3,921. Nilai RP menunjukkan bahwa tingkat pendidikan bukan merupakan faktor risiko perubahan penggunaan metode alat kontrasepsi. Universitas Sumatera Utara Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perubahan penggunaan metode alat kontrasepsi dengan nilai p=0,481 0,05. Tingkat pendidikan akseptor sangat rendah, hal ini mempengaruhi mereka untuk mengetahui banyak hal termasuk pengetahuan tentang alat kontrasepsi. Disamping itu akseptor yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi ada juga yang kurang tahu tentang alat kontrsepsi. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Nerseri, dkk 1991 di Kecamatan Percut Sei Tuan yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakan antara tingkat pendidikan dengan perubahan pemakaian alat kontrasepsi p = 0,05. 23

6.2.4. Hubungan Status Pekerjaan dengan Perubahan Metode Alat Kontrasepsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

Analisis Faktor Yang Memengaruhi Akseptor Kb Dalam Memilih Alat Kontrasepsi IUD Di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

4 58 90

Efektivitas Konseling KB Terhadap Pengetahuan dan Sikap PUS Tentang Alat Kontrasepsi IUD di Desa Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 92 65

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010

1 44 122

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 37 134

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17