Perilaku Sehubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia Pengetahuan

Alat pencernaannya cenderung berubah tonus yang berkurang dari otot-otot lambung, usus kecil, dan usus besar sehingga menyebabkan gerakan psikiatrik berkurang, sering menimbulkan rasa penuh dibagian perut dan kadang-kadang susah buang air besar. Adanya gangguan sirkulasi di ginjal karena menurunnya jumlah glumeruli, menyebabkan kadar ureum dan asam urat meninggi. Pembuangan hasil-hasil metabolismepun berkurang. Ketidakseimbangan sistem hormonal usia lanjut pada wanita sering menyebabkan gangguan metabolisme kalsium dan nitrogen yang akan menyebabkan osteoporosis pengeroposan tulang.

2.8. Perilaku Sehubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia

Hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang, sebahagian terletak di dalam diri individu itu sendiri yang disebut dengan factor intern dan sebahagian terletak di luar individu itu sendiri atau faktor ekstern yaitu faktor lingkungan. 1. Faktor-faktor Intern Faktor intern yaitu faktor yang ada didalam individu itu sendiri, misalnya: karakteristik umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, keyakinan yang dimiliki seseorang. Selain itu juga dapat berupa pengalaman akan keberhasilan dalam mencapai sesuatu, pengakuan yang diperoleh, rasa tanggung jawab, pertumbuhan profesional dan intelektual yang dimiliki seseorang. Sebaliknya, apabila seseorang merasa ttidak puas dengan hasil dari pekerjaan yang telah dilakukannya, dapat dikaitkan dengan faktor-faktor yang sifatnya dari luar individu. 2. Faktor-faktor Ekstren Universitas Sumatera Utara Faktor ekstern yaitu factor yang ada diluar individu yang bersangkutan. Factor ini mempengaruhi, sehingga di dalam diri individu timbul unsur-unsur dan doronganmotif untuk berbuat sesuatu. Misalnya karakteristik lingkungan sosial. Lingkungan sosial termasuk didalamnya lingkungan social terdekat yaitu keluarga, tetangga dan fasilitas pelayanan kesehatan, alat-alat kesehatan yang menunjang kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu lanjut usia tersebut. Pada tingkat ini benar-benar terjadi tarik-menarik antar pribadi dan tujuan yang akan dicapai. Maka, pada saat pertentangan motif baik ini memaksa orang harus berpikir secara matang, mempertimbangkan baik-baik segala kemungkinan. Dalam pertimbangan ini orrang tidak terlepas dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dihayati pada saat tersebut.

2.9. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku manusia. Notoatmodjo, 2005. Terdapat 5 tingkatan pengetahuan yang tercakup di dalam domain kognitif yaitu: 1. Tahu Know diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk juga mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Universitas Sumatera Utara 2. Memahami Comprehension diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi Aplication diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dari situasi dan kondisi secara riil sebenarnya. 4. Analisis Analysis adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan suatu materi atau suatu objek dalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis Synthesis adalah menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.\

2.10. Sikap

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Lansia Tentang Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia di Kelurahan Pasar Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

27 351 111

Hubungan antara kinerja kader Posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa wilayah binaan kerja Puskesmas Ciputat Timur

2 14 127

Hubungan Status Gizi dan Hipertensi Terhadap Kemandirian Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton

0 4 60

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA TERHADAP PEMANFAATAN Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Keaktifan Lansia Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Desa Windan Makamhaji Kartasura.

0 0 15

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 18

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 8

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 26

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 3

Dukungan Keluarga dalam Pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Medan Deli

0 0 9