Berdasarkan hasil pengukuran pengetahuan lansia tentang pemanfaatan posyandu lansia dalam menunjang status gizi pada kategori baik 79. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan mereka diperoleh dari petugas kesehatan maupun kader yang aktif untuk memberikan informasi agar lansia juga menghadiri posyandu
lansia setiap bulan dan mengikuti kegiatan yang ada di posyandu tersebut. Sehingga pengetahuan responden meningkat kategori baik karena menurut Notoatmodjo
2003 untuk mengukur seseorang tahu tentang sesuatu adalah dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan mengenai hal tersebut.
Pengetahuan lansia tentang posyandu, sesuai dengan pedoman penyelenggaraan posyandu bahwa penyelenggaraan posyandu mengikuti sistem 3
meja yang dimulai dari meja I tempat pendaftaran, pengukuran dan penimbangan berat badan dan tinggi badan, meja II melakukan pencatatan oleh petugas kesehatan,
meja III melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan.
5.1.2 Sikap Lansia Tentang Pemanfaatan Posyandu Lansia
Lansia sebagai tahap akhir dari setiap siklus kehidupan manusia, sering diwarnai dengan kondisi hidup yang tidak sesuai dengan harapan. Banyak faktor yang
menyebabkan seorang lansia mengalami gangguan mental seperti depresi. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek
Notoatmojo, 2003. Sikap dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu pengetahuan, pemberian respon dan persepsi, maka dari itu, pengetahuan saja tidak cukup tetapi
diperlukan sikap lanjut lansia yang mendukung kegiatan setiap posyandu lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh lansia 100 menyatakan
setuju dalam menghadiri posyandu setiap bulannya, pemanfaatan posyandu terhadap
Universitas Sumatera Utara
lansia, manfaat penyuluhan kesehatan bagi lansia, manfaat penimbangan berat badan, manfaat pengukuran tinggi badan, manfaat pengukuran tekanan darah, manfaat
olahraga, manfaat pemberian makanan tambahan, manfaat pengisian buku KMS, manfaat keikutsertaan keluarga pada setiap kegiatan posyandu setiap bulannya.
Sikap lansia terhadap kegiatan posyandu didorong oleh pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu yang baik, sehingga persepsi lansia mendukung
kegiatan-kegiatan posyandu dalam kesehatan lansia. Lansia menyetujui adanya kegiatan-kegiatan posyandu lansia, dengan diadakan kegiatan posyandu lansia seperti
penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, kegiatan olahraga dan penyuluhan kesehatan dapat memberikan informasi tentang keadaan kesehatan lansia
setiap bulan dan lansia dapat lebih memperhatikan kesehatannya sendiri. Berdasarkan pengukuran mengenai sikap lansia tentang pemanfaatan
posyandu lansia diperoleh seluruh lansia dalam kategori baik 100. Hal ini berarti bahwa sikap lansia berada pada tingkat tingkat menerima dan merespon. Menerima
diartikan bahwa lansia mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan dan merespon artinya memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan serta
menerima ide-ide yang diberikan Notoatmodjo, 2003.
5.1.3. Tindakan Lansia Tentang Pemanfaatan Posyandu Lansia