Kebutuhan Zat Gizi Pada Lansia

3. Membatasi penggunaan kalori, sehingga berat badan dalam keadaan normal, terutama makanan yang manis-manisbergula, minyak dan makanan yang berlemak. Disarankan untuk usia di atas 50 tahun 1900 kalori, usia di atas 60 tahun 1700 kalori dan usia diatas 70 tahun 1500 4. Bagi para lansia dimana proses penuaannya sudah lanjut perlu diperhatikan hal- hal sebagai berikut : a. Makanlah makanan yang sudah dicerna b. Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, goreng-gorengan dan sebagainya. c. Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak atau lembek atau dicincang. d. Makanlah dalam porsi yang kecil tetapi sering. e. Makanan selingan atau snack, susu, buah, sari buah, dan sebagainya sebaiknya diberikan. 5. Batasi minum kopi dan teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan Arifin Siregar, 2000

2.7. Kebutuhan Zat Gizi Pada Lansia

Pada usia lanjut jumlah sel yang aktif menurun, jadi bukan karena metabolisme yang menurun. Penyelidikan menunjukkan dengan bertambahnya umur, organ-organ tubuhpun kehilangan jumlah sel-sel. Organ-organ yang diambil dari binatang percobaan dari binatang muda dan tua, menunjukkan kehilangan sel pada jaringan otot jantung binatang tua. Demikian pula pada otot anggota badan, ginjal, dan otak. Universitas Sumatera Utara Sedangkan penyelidikan dengan pengukuran aktivitas enzim, menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara sel dari jaringan yang tua dan muda bila dihubungkan dengan jumlah DNA. Oleh karena itu penyusunan diet usia lanjutpun banyak faktor yang perlu diperhatikan. Basal metabolisme yang menurun 10-15 dan bervariasi tergantung dari keaktifan perorangan. Penurunan Basal metabolisme ini karena menurunnya fungsi protoplasma dan juga karena menurunnya keaktifan tubuh. Keadaan ini juga menyebabkan menurunnya daya tahan terhadap infeksi, mudah timbul berbagai penyakit. Turunnya nafsu makan, karena menurunnya produksi asam lambung yang meliputi : volume, keasaman, dan jumlah pepsin. Sebaliknya tripsin normal dan kadang-kadang meninggi dan lipase sangat berkurang. Menurunnya keasaman ini mempunyai efek kurang baik pada absorbsi kalsium dan mineral besi. Lemak sukar dicerna karena menurunnya daya lambung untuk pengosongan. Hal ini karena produk lipase yang jumlahnya menurun hingga hidrolisa kurang sempurna akibat berkurangnya sekresi empedu ke usus kecil. Gigi geligi pada lanjut usia menjadi kurang lengkap, meskipun kadang- kadang sudah diberi gigi palsu. Pengaruhnya menjadikan pengunyahan yang kurang sempurna dan merasa sesuatu kurang lezat. Hal ini menyebabkan lanjut usia lebih memilih makanan yang lunak yang biasanya terutama terdiri dari hidrat arang. Menu makanan ini jelas tidak seimbang. Di samping itu menurunnya nafsu makan terhadap beberapa jenis makanan, bisa disebabkan alat sensoris indra penciuman dan perasaan menjadi berkurang. Universitas Sumatera Utara Alat pencernaannya cenderung berubah tonus yang berkurang dari otot-otot lambung, usus kecil, dan usus besar sehingga menyebabkan gerakan psikiatrik berkurang, sering menimbulkan rasa penuh dibagian perut dan kadang-kadang susah buang air besar. Adanya gangguan sirkulasi di ginjal karena menurunnya jumlah glumeruli, menyebabkan kadar ureum dan asam urat meninggi. Pembuangan hasil-hasil metabolismepun berkurang. Ketidakseimbangan sistem hormonal usia lanjut pada wanita sering menyebabkan gangguan metabolisme kalsium dan nitrogen yang akan menyebabkan osteoporosis pengeroposan tulang.

2.8. Perilaku Sehubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Lansia Tentang Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia di Kelurahan Pasar Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

27 351 111

Hubungan antara kinerja kader Posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa wilayah binaan kerja Puskesmas Ciputat Timur

2 14 127

Hubungan Status Gizi dan Hipertensi Terhadap Kemandirian Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton

0 4 60

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA TERHADAP PEMANFAATAN Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Keaktifan Lansia Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Desa Windan Makamhaji Kartasura.

0 0 15

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 18

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 8

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 26

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 3

Dukungan Keluarga dalam Pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Medan Deli

0 0 9