6. Penyuluhan Kesehatan. 7. Pemberian makanan tambahan PMT.
8. Kegiatan olah raga, antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai, dan sebagainya untuk meningkatkan kebugaran Lasma, 2007.
Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk peningkatan kesehatan terutama dalam menunjang status gizi lansia dan pencegahan penyakit, dilakukan melalui
pemantauan keadaan kesehatan para lansia secara berkala dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat KMS lansia,dengan harapan gangguan kesehatan lansia dapat
dideteksi lebih dini untuk mendapatkan pertolongan secara cepat, tepat dan memadai sesuai dengan keinginan yang diperlukan Depkes RI, 2003.
2.4. Upaya Untuk Meningkatkan Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia
Untuk meningkatkan pemanfaatan posyandu lansia dilakukan upaya-upaya berupa:
1. Memantapkan kerjasama dan partisipasi lintas program, lintas sector, lembaga
swadaya masyarakat serta peran serta masyarakat melalui kesepakatan dan rencana kerja di setiap tingkat administrasi, antara lain dalam :
a. Pelayanan kesehatan di tingkat pelayanan dasar: Puskesmas termasuk
Puskesmas Pembantu, Bidan di desa, Balai Kesehatan Masyarakat, Kelompok Lanjut Usia dan lain-lain.
b. Pemantapan kerjasama antara Dinas Kesehatan dan RS KKabupaten Kota
Dati I agar tercipta system yang tertata rapi dan mantap dalam memberikan pelayanan bagi lanjut usia.
Universitas Sumatera Utara
c. Membina kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat atau organisasi
profesi yang bergerak dalam pembinaan kesehatan lanjut usia. d.
Peningkatan komitmen dan dukungan politis dari Gubernur, BupatiWalikota, sektor dan program terkait dalam pemasaran sosial mengenai upaya
kesehatan lansia, dukungan dana bersumber APBN dan APBD dalam penanganan lanjut usia termasuk biaya transportasi serta upaya rujukan bagi
lansia yang tidak mampu. 2.
Meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi KIE melalui : a.
Pengembangan pesan-pesan dan pengembangan media penyuluhan tentang kesehatan lansia.
b. Penyebarluasan informasi mengenai upaya kesehatan lansia kepada petugas
penyuluhan dan sektor terkait. c.
Pengembangan upaya konseling dalam penanganan kasus lansia termasuk keluarganya.
3. Peningkatan upaya deteksi dini terhadap kasus lansia beresiko dan
penanganannya dengan pelayanan kesehatan yang tepat dan memadai, melalui kegiatan :
a. Pendataan sasaran dan pemutakhiran data secara berkala.
b. Penggerakan Puskesmas dan jajarannya untuk memberikan pelayanan secara
aktif terhadap sasaran lanjut usia, sehingga akan meningkatkan cakupan pelayanan secara bertahap.
Universitas Sumatera Utara
c. Pemantauan secara berkesinambungan terhadap kesehatan lansia melalui
kegiatan kelompok lansia dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat KMS lansia.
d. Pemberdayaan masyarakat termasuk sasaran lansia dalam mengenal dan
melakukan rujukan kasus resiko tinggi. 4.
Peningkatan pembinaan teknis dan manejerial pengelola program lansia melalui:
a. Pembahasan rutin pelaksanaan program pembinaan lansia.
b. Pelatihanpendidikan dan berkelanjutan mengenai penyakit degeneratif dan
masalah kesehatan lansia. c.
Melakukan pembinaan supervise terhadap pelaksanaan kegiatan kelompok lansia di masyarakat maupun pelaksanaan pelayanan di tingkat pelayanan
dasar. 5.
Pemantapan kemampuan pengelola program lansia dalam perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan antara lain
melalui: a.
Penentuan prioritas kegiatan berdasarkan masalah yang ada. b.
Membuat perencanaanusulan kegiatan dengan memperhatikan prioritas masalah yang ada.
c. Meningkatkan kemampuan pengelola program lansia di Kabupaten melalui
pendidikan dan latihan.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kecukupan Gizi Pada Lansia