WHO 1991 berdasarkan terapi membagi TB dalam 4 kategori : 1.
Kategori 1 ditujukkan terhadap : - Kasus baru dengan sputum positif
- Kasus baru dengan bentuk TB berat 2.
Kategori 2 ditujukan terhadap : - Kasus kambuh
- Kasus gagal dengan sputum BTA positif 3.
Kategori 3 ditujukan terhadap : - Kasus BTA negatif dengan kelainan paru yang tidak luas
- Kasus TB ekstra paru selain dari yang di sebut dalam kategori 1 4.
Kategori 4 ditujukan terhadap : TB kronik Sudoyo, 2006 Penyakit
Tuberkulosis paru dapat disembuhkan. Namun karena kekurangpekaan si penderita dan kurangnya informasi berkaitan cara
pencegahan dan pengobatan tb paru, kematian pun tak jarang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan tindakan dini untuk mencegah dan mengobati
penyakit TB paru. Bakteri yang menyebabkan tuberkulosis:
1. Mycobacterium tuberculosis
2. Mycrobacterium bovis
3. Mycrobacterium africanum
4. Mycrobacterium canetti
5. Mycrobacterium microti
2.1.6 Gejala Klinis Tuberkulosis Paru
Keluhan yang dirasakan pasien tuberkulosis dapat bermacam-macam atau malah banyak pasien yang ditemukan TB paru tanpa keluhan sama sekali dalam
pemeriksaan kesehatan. Keluhan yang terbanyak adalah :
Universitas Sumatera Utara
• Demam. Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi kadang-
kadang panas badan dapat mencapai 40-41C. Serangan demmam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi dapat timbul kembali. Begitulah seharusnya
hilang-timbulnya demam influenza ini, sehingga pasien merasa tidak pernah terbebas dari serangan demam influenza. Keadaan ini sangat
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberkulosis yang masuk.
• BatukBatuk Darah. Gejala ini banyak ditemukan. Batuk terjadi karena
adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar. Karena terlibatnya bronkus pada setiap
penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah berminggu-minggu atau
berbulan-bulan peradang bermula. Sifat untuk dimulai dari batuk kering non-produktif kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif
menghasilkan sputum. Keadaan yang lanjut adalah berupa bentuk batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang terpecah. Kebanyakan batuk
darah pada tuberkulosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
• Sesak Nafas. Pada penyakit yang ringan baru tumbuh belum dirasakan
sesak nafas. Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-paru.
• Nyeri Dada. Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila
infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik melepaskan
nafasnya.
• Malaise. Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun. Gejala
malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan, badan makin kurus berat badan turun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat
malam dan lain-lain. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Diagnosis Tuberkulosis Paru