khususnya yang di dapat dari pasien TB paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang mengandung basil tahan asam BTA. Pada TB kulit atau jaringan
lunak penularan bisa melalui inokulasi langsung. Infeksi yang disebabkan oleh M. Bovis dapat disebabkan oleh susu yang kurang disterilkan dengan baik atau
terkontaminasi. Sudah dibuktikan bahwa lingkungan sosial ekonomi yang baik, pengobatan teratur dan pengawasan minum obat ketat berhasil mengurangi angka
morbiditas dan mortalitas di Amerika selama tahun 1950 -1960.
2.1.3 Faktor Resiko Tuberkulosis Paru
Di beberapa negara berkembang, 10-15 dari morbiditas berbagai penyakit anak di bawah umur 6 tahun adalah penyakit tuberkulosis paru. Faktor risiko tertinggi
dari tuberkulosis paru adalah : • Berasal dari negara berkembang
• Anak-anak dibawah umur 5 tahun atau orang tua • Pecandu alkohol atau nerkotik
• Inveksi HIV • Diabetes mellitus
• Penghuni rumah beramai-ramai • Imunosupresi
• Hubungan intim dengan pasien yang mempunyai sputum positive • Kemiskinan dan malnutrisi.
2.1.4 Patogenesis Tuberkulosis Paru
Penularan kuman terjadi melalui udara dan diperlukan hubungan yang intim untuk penularannya. Selain itu jumlah kuman yang terdapat pada saat batuk adalah lebih
banyak pada tuberkulosis laring di banding dengan tuberkulosis pada organ lainnya. Tuberkulosis yang mempunyai kaverna dan tuberkulosis yang belum
mendapat pengobatan mempunyai angka penularan yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penularannya maka TB paru dapat dibagi menjadi 3 bentuk, yakni :
• Tuberkulosis primer Terdapat pada anak-anak. Setelah tertular 6-8 minggu kemudian mulai
dibentuk mekanisme imunitas dalam tubuh, sehingga tes tuberkulin menjadi positif. Di dalam alveoli yang kemasukan kuman terjadi penghancuran lisis
bakteri yang dilakukan oleh makrofag dan dengan terdapatnya sel langhans, yakni makrofag yang mempunyai inti di perifer, maka mulailah terjadi
pembentukan granulasi. Keadaan ini disertai pula dengan fibrosis dan kalsifikasi yang terjadi di lobus bawah paru. Proses infeksi yang terjadi di
lobus bawah paru yang disertai dengan pembesaran dari kelenjar limfe yang terdapat di hilus disebut dengan kompleks Ghon yang sebenarnya merupakan
permulaan infeksi yang terjadi di alveoli atau di kelenjar limfe hilus. Kuman tuberkulosis akan mengalami penyebaran secara hematogen ke apeks paru
yang kaya dengan oksigen dan kemudian berdiam diri dorman untuk menunggu reaksi yang lebih lanjut.
• Reaktifasi dari tuberkulosis primer 10 dari infeksi tuberkulosis primer akan mengalami reaktifasi, terutama
setelah dua tahun dari infeksi primer. Reaktifasi ini disebut juga dengan tuberkulosis postprimer. Kuman akan disebarkan melalui hematogen ke
bagian segmen apikal posterior. Reaktifasi dapat juga terjadi melalui metastasis hematogen ke berbagai jaringan tubuh.
• Reinfeksi Infeksi yang baru terjadi setelah infeksi primer adalah jarang terjadi. Mungkin
dapat terjadi apabila terdapat penurunan dari imunitas tubuh atau terjadi penularan scara terus-menerus oleh kuman tersebut dalam suaru keluarga.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Klasifikasi Tuberkulosis Paru