Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

2.11 Metodologi Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomatisasi yang digunakan stacholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak Whitten, 2004. Dalam pembuatan sistem informasi keuangan pada bagian saham ini peneliti menggunakan metodologi pengembangan sistem SDLC System Development Life Cycle dengan model waterfall.

2.11.1 Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Siklus hidup pengembangan sistem System Development Life Cycle adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer McLeod, 2004. SDLC model waterfall memiliki beberapa tahapan, yaitu McLeod, 2004 : 1. Tahap Perencanaan Sistem Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan sistem, yaitu: a. Menyadari masalah Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non-manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan. Spesialis informasi dari unit jasa informasi jarang menjadi pencetusnya, karena mereka tidak selalu berada di tempat untuk mengamati gejala- gejala permasalahan. b. Mendefinisikan masalah Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan itu. Namun, manajer tidak berusaha untuk mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Sebaliknya, manajer hanya mencari untuk mengidentifikasikan letak permasalahan dan penyebabnya. Manajer membutuhkan bantuan analis sistem untuk bekerjasama. c. Menentukan tujuan sistem Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pengguna. Pada titik ini, tujuan hanya dinyatakan secara umum. Selanjutnya tujuan-tujuan tersebut akan dibuat lebih spesifik. d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem Sistem baru tidak akan beroperasi bebas dari kendala. Beberapa kendala ditimbulkan oleh lingkungan. Kendala tersebut penting diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan cara ini, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan ada di antara kendala ini. e. Membuat studi kelayakan Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor- faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan meliputi : 1 Teknis : tersediakah perangkat keras dan lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan? 2 Pengembalian ekonomis : dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya? 3 Pengembalian non-ekonomis : dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang? 4 Hukum dan etika : akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hukum dan etika? 5 Operasional : apakah rancangan sistem seperti itu akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya? 6 Jadwal : mungkinkah penerapan sistem dalam waktu yang ditetapkan? Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa orang yang berkepentingan dalam area pemakai. 2. Tahap Analisis Sistem Pada saat perencanaan telah selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada tahapan analisis dari sistem yang telah ada. Tahap-tahap yang dilakukan pada tahapan analisis sistem, yaitu : a. Mendefinisikan kebutuhan informasi Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survey. Pada titik ini, analis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada. Analis menelaah dokumentasi yang mungkin telah disiapkan pada awal pengembangan sistem yang sekarang dan menambahkan dokumentasi baru jika perlu. b. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem Begitu kebutuhan informasi manajer didefinisikan, sekarang dapat ditentukan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem. c. Menyiapkan usulan rancangan Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini, manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan. 3. Tahap Rancangan Sistem Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan sistem baru, maka tahapan selanjutnya adalah membahas rancangan sistem baru. Langkah-langkah tahap rancangan sistem, yaitu : a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci Analis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat- alat yang dijelaskan dalam modul teknis. b. Memilih konfigurasi yang terbaik Sekarang analis harus memilih konfigurasi bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk mencapai tujuannya. 4. Tahap Penerapan Sistem Tahap penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahapan-tahapan dalam penerapan sistem yaitu : a. Mendapatkan sumber daya perangkat keras Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, komite pengarah memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberikan dukungan bagi keputusan ini dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan. b. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak Saat perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih terinci. Pengkodean dilakukan, dan program diuji. Hasil akhirnya adalah software dari program aplikasi. 5. Tahap Penggunaan Sistem Tahap penggunaan sistem terdiri dari lima 5 langkah, yaitu : a. Menggunakan sistem Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan. b. Memelihara sistem Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem. Pemeliharaan sistem ini dilakasanakan untuk memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem, dan meningkatkan sistem. c. Menyiapkan usulan rekayasa ulang Ketika pemakai dan spesialis informasi menilai bahwa sistem itu tidak dapat lagi digunakan, usulan dibuat ke komite pengarah bahwa sistem perlu direkayasa ulang menggunakan rekayasa ulang proses bisnis. Usulan dapat berbentuk laporan yang mencakup dukungan untuk berpindah ke siklus hidup sistem baru. Dukungan mencakup penjelasan kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan sebagainya.

2.11.2 Perangkat Pemodelan Perancangan Terstruktur