Pengertian Rancang Bangun Spesifikasi Proses State Transition Diagram STD

8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rancang berarti mengatur segala sesuatu sebelum bertindak mengerjakan atau melakukan sesuatu untuk merencanakan. Sedangkan kata bangun berarti bentuk, cara menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud, struktur Departemen Pendidikan Nasional, 2001. Rancang bangun berarti mendesain bangunan yang akan dibuat Departemen Pendidikan Nasional, 2001. 2.2 Konsep Dasar Sistem 2.2.1 Definisi Sistem Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem secara umum pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding yang menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Elemen terintegrasi berarti bagian-bagian yang penting yang berbeda sama sekali yang disatukan menjadi suatu kebulatan atau totalitas McLeod, 2004. Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu Sutabri,2005. Sistem sendiri memiliki 3 unsur komponen yang terkait, yaitu : 1. Input, yaitu semua masukkan elemen-elemen yang ditangkap dan dikumpulkan untuk kemudian diolah menjadi suatu keluaran, misalnya user memasukkan data saham. 2. Process adalah suatu peristiwa yang merubah suatu input menjadi output yang berarti user menggunakan menu-menu yang tersedia untuk mengolah data-data keuangan. 3. Output merupakan hasil akhir dari suatu process perubahan, contohnya saja user di BPRS Harta Insan Karimah HIKMAH menggunakan aplikasi untuk mencetak laporan bulanan. Jadi dapat disimpulkan sistem adalah sekumpulan elemen yang terintegrasi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, process, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut Sutabri, 2005 : 1. Komponen Sistem components Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem boundary Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem environment Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem interface Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem input Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan maintenance input dan sinyal signal input. Contoh “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem output Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. 7. Pengolah Sistem proses Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 8. Sasaran Sistem objective Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya Sutabri, 2005 : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain-lain. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik. 4. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan mengasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. 2.3 Konsep Dasar Informasi 2.3.1 Definisi Informasi Menurut McLeod informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya Ladjamudin, 2005. Informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya Turban, Rainer, dan Potter, 2006. Menurut Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang Mulyanto, 2009. Jadi dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.

2.3.2 Test Kebutuhan Informasi

Terdapat empat test untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam informasi, yakni sebagai berikut Ladjamudin, 2005 : 1. Kepada siapa pembuat keputusan informasi ditujukan. 2. Untuk kebutuhan spesifik apa informasi ditujukan. 3. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan memecahkan masalah. 4. Sejauh mana kapan tingkat pembuatan keputusan.

2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi quality of information sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh enam hal sebagai berikut Ladjamudin, 2005 : 1. Relevan relevancy, yaitu seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja. 2. Akurat accuracy, suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan completeness, seluruh pesan telah benar atau sesuai correctness, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user security. 3. Tepat Waktu timeliness, yaitu berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu. 4. Ekonomis economy, informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi. 5. Efisien efficiency, informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya. 6. Dapat dipercaya reliability, artinya informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.

2.3.4 Informasi dan Tingkat Manajemen

Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasarkan penggunanya, yakni sebagai berikut Ladjamudin, 2005 : 1. Informasi Strategis Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal tindakan pesaing, langganan, rencana perluasan perusahaan dan sebagainya. 2. Informasi Taktis Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana- rencana penjualan. 3. Informasi Teknis Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persediaan stok, retur penjualan dan laporan kas harian. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat level manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. 2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Definisi Sistem Informasi Menurut Hall sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai Kadir, 2003. Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu Turban, Rainer, dan Potter, 2006. Jadi dapat disimpulkan sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi kepada pemakai.

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti Kadir, 2003 : 1. Perangkat keras hardware : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat lunak software atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. 3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data database : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang memungkinkan sumber resources dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Keuangan

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan McLeod dan Schell, 2004. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.

2.5.2 Model Sistem Informasi Keuangan

Model sistem informasi keuangan digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan Kadir, 2003 Subsistem Input Subsistem Output Subsist em int elijen keuangan Subsist em pem rosesan t ransaksi Subsist em audit int ernal Basis dat a Subsist em peram alan dan perencanaan keuangan Subsist em pengendalian keuangan Subsist em m anajem en dana

2.5.2.1 Subsistem Input dalam Sistem Informasi Keuangan

Subsistem input dalam sistem informasi keuangan terdiri dari Kadir, 2003 : 1. Subsistem intelijen keuangan Karena fungsi keuangan mengendalikan arus uang melalui perusahaan, informasi diperlukan untuk mempercepat arusnya. Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengidentifikasi sumber-sumber keuangan eksternal para pemegang saham dan masyarakat keuangan yang dapat menyuntikkan tambahan dana bagi perusahaan. 2. Subsistem audit internal Audit internal dimasukkan sebagai susbsitem input dari sistem informasi keuangan karena kemampuannya untuk mengevaluasi dan mempengaruhi operasi perusahaan secara independen dari sudut pandang keuangan. Ada empat jenis dasar kegiatan audit internal yaitu McLeod dan Schell, 2004: a. Audit keuangan, dilakukan untuk menguji akurasi catatan perusahaan. b. Audit operasionnal, dilakukan bukan untuk menguji akurasi catatan tetapi untuk memeriksa efektivitas prosedur. c. Audit kesesuaian, contoh dari audit kesesuaian yaitu auditor internal memilih sejumlah pegawai dan menyerahkan langsung cek gaji ke pegawai tanpa melalui bagian yang seharusnya menyerahkan. Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bahwa nama pada daftar gaji mewakili pegawai yang sebenarnya dan bukan sekedar daftar fiktif. d. Rancangan sistem pengendalian internal, dalam audit operasional dan audit kesesuaian, auditor internal mempelajari sistem yang ada. Namun, auditor seharusnya tidak menunggu sampai sistem diterapkan untuk melaksanakan pengaruhnya. Auditor internal seharusnya berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. 3. Subsistem pemrosesan transaksi Merupakan catatan dari setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat, dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dianalisis untuk memenuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.

2.5.2.2 Subsistem Output dalam Sistem Informasi Keuangan

Subsistem output dalam sistem informasi keuangan terdiri dari Kadir, 2003 : 1. Sistem Manajemen Dana Sistem manajemen dana berguna untuk membantu pengelolaan aset seperti kas dan saham. Dalam melakukan manajemen terhadap dana atau kas, biasanya digunakan laporan-laporan keuangan bulanan atau tahunan. Menurut McLeod analisis untuk menelusuri arus masuk dan arus keluar setiap bulan disebut dengan arus kas cash flow analysis. Sedangkan alat yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut dinamakan model arus kas cash flow model Mulyanto, 2009.

2. Sistem Penganggaran Keuangan

Penganggaran keuangan dilakukan dengan mengevaluasi tingkat keuntungan serta dampak keuntungan dari dana yang dikeluarkan. Anggaran-anggaran yang diusulkan kemudian di analisis dengan mengambil data historis yang tersedia. Dalam melakukan penganggaran, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan anggaran perusahaan, yaitu Mulyanto, 2009 : a Pendekatan Top-Down Dalam pendekatan ini, eksekutif perusahaan menentukan anggaran-anggaran yang ada di dalam perusahaan, kemudian anggaran-anggaran tersebut di tekankan pada tingkat-tingkat manajemen di bawahnya. Pendekatan ini biasanya diambil karena eksekutif perusahaan dianggap lebih memahami tujuan- tujuan jangka panjang perusahaan, sehingga perusahaan akan lebih mudah dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pendekatan top-down memiliki kelemahan pada kebutuhan dana untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Eksekutif memandang bahwa dana yang dianggarkan cukup realistis untuk menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut. Akan tetapi, manajemen tingkat bawah akan merasa dana yang dianggarkan tersebut sangat terbatas, sehingga kegiatan- kegiatan operasional tidak dapat diselesaikan dengan maksimal. b Pendekatan Bottom-Up Dalam pendekatan ini, proses penganggaran dimulai dari tingkat manajemen paling bawah kemudian diajukan kepada level organisasi di atasnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada tingkat bawah lebih memahami kegiatan yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Pada pendekatan bottom-up sering terjadi ketidakseimbangan antara anggaran yang dianggarkan dengan hasil kerja operasionalnya. Manajemen yang lebih rendah biasanya akan meminta dana yang lebih besar untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya. Selain itu, pada pendekatan ini juga sering terjadi kecurigaan oleh eksekutif perusahaan terhadap manajemen dibawahnya yang meminta jumlah anggaran yang tidak realistis. c Pendekatan Partisipasi Penentuan anggaran dengan pendekatan partisipasi ini melibatkan eksekutif perusahaan dengan pihak-pihak yang terkait dengan penganggaran tersebut, baik pada tingkat manajemen tengah, bawah maupun tingkat operasional. Pendekatan ini digunakan untuk memperbaiki kelemahan yang muncul pada pendekatan top-down dan pendekatan bottom- down. 3. Sistem Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan merupakan kegiatan di dalam organisasi dengan membuat perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan keuangan. Perkiraan ini dilakukan dengan mengevaluasi kinerja keuangan yang ada pada saat ini dan melakukan perkiraan kinerja keuangan yang akan datang. Dalam melakukan perkiraan keuangan, suatu organisasi harus memperkirakan kinerja dan keburuhan dalan jangka pendek dan jangka panjang.

2.5.3 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan yang sering disajikan adalah neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham keisho,weygandt,warfield,2007. Unsur-unsur dalam laporan keuangan : 1. Aktiva : Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu. 2. Kewajiban : Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul berjalan sebuah entitas tertentu. 3. Ekuitas : Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi dengan kewajibannya. 4. Laba : Perubahan ekuitas aktiva bersih sebuah entitas selama suatu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik. 5. Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas selama suatu periode. 6. Beban : Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas selama suatu periode. 7. Keuntungan : Kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi atau insidential dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya. 8. Kerugian : Penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi atau insidential dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya.

2.5.4 Pengertian Laporan Arus Kas

Kas adalah uang tunai baik kertas maupun logam, simpanan uang di bank yang dapat diambil, dan bentuk-bentuk alat pembayaran lainnya yang mempunyai sifat seperti mata uang Mardiasmo,2000. Setiap lembaga atau perusahaan pada umumnya mengadakan pengawasan yang ketat terhadap kas, karena sifatnya yang mudah dipindah tangankan dan tidak mempunyai tanda bukti pemilikan, untuk menghindari penggelapan kas setiap lembaga atau perusahaan perlu mengadakan sistem kontrol yang baik terhadap kas. Untuk itu perlu adanya pencatatan transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dan pembuatan laporan arus kas yang baik, agar nantinya tidak terdapat kesalahan dalam rekapitulasi keuangan. Ibarat darah, uang merupakan hal pokok dalam lembaga apapun, sedangkan ibarat saluran darah, sistem keuangan memegang peran amat penting pada lembaga atau organisasi manapun, tanpa saluran nadi darah tidak berfungsi malah akan menimbulkan berbagai gangguan yang fatal sifatnya, tanpa sistem keuangan yang memadai, akan timbul berbagai persoalan di organisasi.

2.6 Konsep Dasar Saham

2.6.1 Definisi Saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda penyertaan modal pada perusahaan yang menerbitkan saham tersebut Machmud dan Rukmana, 2010. Dalam Keppres RI No. 60 Tahun 1988 tentang pasar modal, saham didefinisikan sebagai surat berharga yang merupakan tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas sebagaimana diatur dalam KUHD Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perusahaan terbatas Soemitra, 2009. Dengan demikian si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Jadi dapat disimpulkan saham adalah surat berharga tanda penyertaan modal pada perusahaan sebagaimana diatur dalam KUHD Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Saham bukan fakta yang berdiri sendiri, namun terkait pasar modal sebagai tempat perdagangannya dan juga terkait perusahaan publik Perseroan Terbatas atau PT sebagai pihak yang menerbitkannya.

2.6.2 Saham Syariah S

aham syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha maupun cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah Soemitra, 2009. Saham merupakan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan. Sementara dalam prinsip syariah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar prinsip- prinsip syariah, seperti bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang diharapkan seperti minuman yang beralkohol. Penyertaan modal dalam bentuk saham yang dilakukan pada suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah dapat dilakukan berdasarkan akad musyarakah dan mudharabah. Akad musyarakah umumnya dilakukan pada saham perusahaan privat, sedangkan akad mudharabah umumnya dilakukan pada saham perusahaan publik. Pada BPRS Harta Insan Karimah pemegang saham perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Ekonomi Gajah Mada HMI FE UGM Yogyakarta. Sampai tanggal 31 Mei 2010, jumlah pemegang saham sebanyak 225 orang dengan jumlah saham yang tersebar tidak ada pemegang saham pengendali. Kekeluargaan dan silaturahmi adalah niat dan tekad awal para pemegang saham ketika mendirikan Perseroan, yang sampai saat ini tetap terbina dengan baik.

2.6.2.1 Akad Musyarakah

2.6.2.1.1 Definisi Musyarakah

Menurut Sayyid Sabiq yang dikutip dari Fiqih Sunah, hal 294 musyarakah adalah akad antara dua orang berserikat pada pokok harta modal dan keuntungan Muslich, 2007. Menurut Muhammad Nijatullah Siddiq musyarakah adalah suatu bentuk partnership atau kerja sama ekonomi dan bisnis antara dua orang atau lebih yang terikat atau tidak dalam suatu perjanjian untuk kerja bersama secara kolektif untuk melakukan kegiatan bisnis atau proyek pekerjaan yang dilakukan secara bersama dimana hasil dan resiko yang diperoleh dibagi, dinikmati, dan ditanggung bersama diantara pihak yang bekerja sama tersebut sesuai dengan kesepakatan perjanjian atau kebiasaan yang dibuat sebelumnya Muslich, 2007. Jadi dapat disimpulkan bahwa musyarakah adalah hubungan kerja sama antara dua orang atau lebih dalam kontribusi permodalan, tenaga dan skill pada suatu proyek atau usaha bisnis atau perusahaan dengan suatu perjanjian pembagian hasil dan resiko kerugian menurut nisbah yang disepakati bersama di antara mereka.

2.6.2.1.2 Jenis-Jenis Musyarakah

Musyarakah dapat dikelompokkan menjadi Muslich, 2007: 1. Musyarakah Al-Milk Musyarakah Al-Milk Non Contractual Partnership yaitu kerja sama dalam kepemilikan atas suatu usaha dengan cara bersepakat untuk sharing daana atau modal sebagai tanda bukti memilki usaha tersebut tanpa didahului dengan kontrak kerja sama formal antara pihak yang kerja sama 2. Musyarakah Al-Uqud Musyarakah Uqud Contractual Partnership yaitu akad kerja sama untuk melakukan suatu proyek atau usaha bisnis dengan memberikan sharing, baik dana maupun tenaga yang dilalui dengan mengadakan kontrak kesepakatan atau persetujuan yang diperjanjikan bersama di antara mereka yang bekerja sama ini. Kesepakatan kerja sama ini terdiri atas kesepakatan tentang permodalan, tenaga fisik, dan mental keahlian atau entrepreneurship, prinsip bagi hasil dan resiko kerugian, dan limitasi atau batas akhir masa kontrak kerja sama.

2.6.2.2 Akad Mudharabah

2.6.2.2.1 Definisi Mudharabah

Menurut Ibn Abidin, Al Dasuqi, dan Al Bahuti dalam kitabnya masing- masing sesuai dengan definisi asli dari para mazhab mereka menyatakan bahwa : “menurut mazhab Hanafi mudharabah adalah suatu perjanjian untuk berkongsi di dalam keuntungan dengan modal daari salah satu pihak dan kerja usaha dari pihak lain” Muslich, 2007. Menurut mazhab Maliki mudharabah adalah penyerahan uang dimuka oleh pemilik modal dalam jumlah uang yang ditentukan kepada seseorang yang akan menjalankan usaha dengan uang itu dengan imbalan sebagian dari keuntungannya. Menurut mazhab Syafi’i mudharabah adalah pemilik modal menyerahkan sejumlah uang kepada pengusaha untuk dijalankan dalam suatu usaha dagang dengan keuntungan menjadi milik bersama antara keduanya. Menurut mazhab Hambali mudharabah adalah penyerahan suatu barang atau sejenisnya dalam jumlah yang jelas dan tertentu kepada orang yang mengusahakannya dengan mendapatkan bagian tertentu dari bagiannya.

2.6.2.2.2 Jenis-Jenis Mudharabah

Mudharabah di bagi menjadi dua, yaitu Muslich, 2007 : 1. Mudharabah Mutlaqah, yaitu penyelenggara usaha memiliki kebebasan dalam menggunakan modal yang dipercayakan oleh pemodal kepada penyelenggara usaha. 2. Mudharabah Muqayyadah, yaitu penyelenggara usaha adalah hanya mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemilik modal.

2.6.3 Perhitungan Dividen Saham Pada BPRS HIKMAH

Pada BPRS Harta Insan Karimah perhitungan dividen per lembar saham adalah sebagai berikut : Laba setelah zakat dan pajak = dividen per lembar saham Total lembar saham Porsi pembagian dividen dalam setahun adalah sebagai berikut Ibu Dwi, staff bagian saham BPRS Harta Insan Karimah : a. Bulan Januari – Juni = 100 b. Bulan Juli – September = 75 c. Bulan Oktober – Desember = 25 d. Tahun sebelumnya = 100 Setelah dividen per lembar saham diketahui kemudian staff bagian saham akan menghitung pembagian dividen untuk para pemegang saham. Berikut ini penghitungannya Ibu Dwi, staff bagian saham BPRS Harta Insan Karimah : Dividen bruto = Jumlah lembar saham x dividen per lembar saham x porsi pembagian dividen Dividen netto = dividen bruto – dividen bruto x pajak penghasilan Untuk mengetahui perhitungan pembagian dividen saham akurat maka dilakukan uji akurasi. Berikut ini merupakan uji akurasi dari perhitungan pembagian dividen saham pada BPRS Harta Insan Karimah : Data hasil perhitungan asisten direktur dan staff dalam menghitung pembagian dividen saham adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Data Hasil Perhitungan Asisten Direktur dan Staff No pembagian dividen Hasil perhitungan asisten direktur Hasil perhitungan staff a b a b 1 90000,10 90000 90000,25 90000,10 2 75000,10 75000 75000,50 75000,10 3 112500,10 112500 112500,60 112500,10 Walpole, 2000 Uji akurasi penghitungan pembagian dividen saham : a. Asisten direktur : Tabel 2.2 Data Uji Akurasi Penghitungan Asisten Direktur No pembagian dividen Hasil asisten direktur d a-b d 2 a b 1 90000,10 90000 0,10 0,01 2 75000,10 75000 0,10 0,01 3 112500,10 112500 0,10 0,01 Walpole, 2000 b. Staff : Tabel 2.3 Data Uji Akurasi Penghitungan Staff No pembagian dividen Hasil Staff d a-b d 2 Tanda +- Jumlah pengukuran staff s = a+b Jumlah S pengukuran asisten direktur S = a+b D s-S D 2 s-S 2 Tanda +- a b 1 90000,25 90000,10 0,15 0,225 + 180000,35 180000,10 0,25 0,0625 + 2 75000,50 75000,10 0,40 0,16 + 150000,60 150000,10 0,50 0,25 + 3 112500,60 112500,10 0,50 0,25 + 225000,70 225000,10 0,60 0,36 + Walpole, 2000 Akurasi: - Akurasi Baik : jika ΣDs 2 dari staff 2 x Σds 2 dari asisten direktur Akurasi kurang : jika ΣDs 2 dari staff 2 x Σds 2 dari asisten direktur - ΣDs 2 dari staff harus lebih besar dari Σds 2 dari staff, jika tidak berarti telah salah hitung - Berdasarkan tanda + pada D, maka: o Bila tanda + lebih dari separuh maka pengukur cenderung mengukur selalu lebih besar o Bila tanda + lebih kecil dari separuh maka pengukur cenderung mengukur lebih kecil o Bila tanda + dan tanda - jumlahnya sama, maka pengukur cendering melakukan kesalahan mengukur lebih besar sama dengan kesalahan mengkur lebih kecil.

2.7 Konsep Dasar Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS

2.7.1 Definisi BPRS

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Muhammad, 2008.

2.7.2 Tujuan Pendirian BPRS

Tujuan yang dikehendaki dengan pendirian BPRS adalah Muhammad, 2008 : a Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarakat golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada di pedesaan. b Menambah lapangan kerja terutama di tingkat Kecamatan, sehingga mengurangi arus urbanisasi. c Membina semangat Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangkameningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai. Untuk mencapai tujuan operasionalisasi BPRS tersebut diperlukan strategi operasional sebagai berikut : a BPRS tidak bersifat menunggu terhadap datangnya permintaan fasilitas, melainkan bersifat aktif dengan melakukan sosialisasipenelitian kepada usaha-usaha yang berskala kecil yang perlu diberi tambahan modal, sehingga memiliki prospek bisnis yang baik. b BPRS memiliki jenis usaha yang perputaran uangnya bersifat jangka pendek dengan mengutamakan usaha skala menengah dan kecil. c BPRS mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat kompetitif produk yang akan diberikan dalam bentuk pembiayaan.

2.7.3 Kegiatan Operasional BPRS

Untuk melangsungkan kegiatannya sehari-hari, BPRS memiliki beberapa usaha diantaranya sebagai berikut Muhammad, 2008 : a Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakannya dengan itu. b Memberikan kredit. c Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. d Menempatkan dananya dalam Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Kegiatan operasional BPRS dipertegas dengan ketentuan Pasal 27 SK DIR.BI 32361999, sebagai berikut Muhammad, 2008 : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi: a Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah b Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah c Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah dan mudharabah 2. Melakukan transaksi penyaluran dana melalui : a Transaksi jual beli menggunakan prinsip murabahah, istishna, dan salam. b Transaksi sewa beli menggunakan prinsip ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik. c Pembiayaan dengan pola bagi hasil menggunakan prinsip musyarakah dan mudharabah. d Layanan jasa lain yang berdasarkan prinsip : rahn dan qardh. 3. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPRS sepanjang disetujui Dewan Syariah Nasional.

2.7.4 Manajemen dan Organisasi BPRS

Menurut ketentuan Pasal 19 SK DIR BI 32361999, kepengurusan BPRS terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu suatu BPRS wajib pula memiliki Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi kegiatan BPRS. Jumlah anggota Dewan Komisaris BPRS harus sekurang-kurangnya 1 satu orang. Sedangkan direksi BPRS sekurang-kurangnya harus berjumlah 2 dua orang Muhammad, 2008. Anggota direksi dilarang mempunyai hubungan keluarga dengan : a Anggota direksi lainnya dalam hubungan sebagai orang tua, termasuk mertua, anak termasuk menantu, saudara kandung termasuk ipar, dan suami atau istri. b Dewan Komisaris dalam hubungan sebagai orang tua, anak, dan suami atau istri.

2.8 Konsep Dasar Basis Data

2.8.1 Definisi Basis Data

Basis data atau database adalah sekumpulan objek di dalam sistem yang berfungsi menyimpan data Budiharto, 2006. Secara konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas file yang saling berhubungan relation dengan tata cara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi Supriyanto, 2005.

2.8.2 Elemen Basis Data

Adapun elemen-elemen sistem manajemen basis data adalah sebagai berikut kusrini dan Koniyo, 2007: 1. Database Database adalah sekumpulan dari item data yang saling berhubungan satu sama lain, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer, dan harus menggunakan software untuk melakukan manipulasi tertentu. 2. File File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribut yang sama, namun valuenya berbeda. Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya adalah sebagai berikut: a. File Induk Master File 1. File induk acuan reference master file adalah file induk yang recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya. Misalnya file daftar gaji dan file mata pelajaran. 2. File induk dinamik dynamic master file adalah file induk yang nilai record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan update sebagai hasil dari suatu transaksi. Misalnya file induk data barang, yang setiap saat harus di- update bila terjadi transaksi. b. File Transaksi Transaction File File ini bisa disebut input file, digunakan untuk merekam data hasil transaksi yang terjadi. Misalnya file penjualan yang berisi data hasil transaksi penjualan. c. File Laporan Report File File ini bisa disebut output file, yaitu yang berisi informasi yang akan ditampilkan. d. File Sejarah History File File ini bisa disebut file arsip archival file, merupakan file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi tetapi masih disimpan sebagai arsip. e. File Pelindung Backup File File ini merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam database pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila file database yang aktif mengalami kerusakan atau hilang. 3. Record Record adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan yang menginformasikan tentang satu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi. 4. Field Field adalah bagian tertentu dari data dalam record yang mewakili satu entitas. Misalnya, file anggota dapat dilihat dari fieldnya, seperti kode anggota, nama dan lain-lain. 5. Data Value Data value adalah data aktual atau informasi yang disampaikan pada setiap data elemen atau field data, misalnya field nama anggota memiliki data value Susi, Widi, dan sebagainya. 6. Entity Entity entitas adalah objek riil yang dapat dibedakan satu sama lain dan tidak saling bergantung. Misal, pada bidang sirkulasi, entitasnya adalah anggota dan buku. 7. Query Query merupakan perintah yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu file atau lebih untuk melakukan operasi pada file. 8. View View adalah data yang terdiri atas sejumlah record yang diproses dalam urutan penampilan.

2.8.3 Manfaat Basis Data

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan basis data atau database yaitu untuk Supriyanto, 2005 : 1. Mengatasi kerangkapan redundancy data. Penyimpanan data yang sama pada beberapa tempat selain dapat menyulitkan pemakai tentang aktualisasi data juga memboroskan tempat penyimpanan, maka basis data akan mendeteksi dan menghindari jika terjadi kerangkapan data. 2. Menghindari terjadinya inkonsistensi data. Akibat lain jika terjadi kerangkapan data, maka jika terjadi perubahan pada data yang satu sedangkan yang lain tidak dirubah akan terjadi ketidakkonsistenan data. 3. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data. Memudahkan jika suatu saat akan diambil atau dicetak data yang memiliki kriteria tertentu. 4. Menyusun format yang standar dari sebuah data. Data yang sama pada file yang berbeda harus memiliki format data berupa tipe dan jangkauannya harus sama. Ketidaksamaan format data akan mengakibatkan sulitnya pengaksesan data yang lain. 5. Penggunaan oleh banyak pemakai multiple user sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna multiuser. 6. Melakukan perlindungan dan pengamanan data data security. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data. 7. Menyusun integritas dan independensi data. Basis data merupakan data kompleks yang bisa diintegrasikan, sehingga kita bisa memanipulasi untuk mendapatkan berbagai bentuk lembar kerja dan laporan yang kita inginkan.

2.8.4 Database Management System DBMS

Database Management System DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien Kadir, 2003. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.

2.8.4.1 Fitur-Fitur DBMS

Umumnya DBMS menyediakan fitur-fitur sebagai berikut Kadir, 2003 : 1. Independensi data-program Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis sehingga tidak tergantung pada struktur data dalam basis data. Dengan kata lain, program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah. 2. Keamanan Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang yang tidak berwenang. 3. Integritas Hal ini ditujukan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan yang valid dan konsisten. 4. Konkurensi Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai tanpa menimbulkan masalah. 5. Pemulihan recovery DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak. 6. Katalog sistem Katalog sistem adalah deskripsi tentang data yang terkandung dalam basis data yang dapat diakses oleh pemakai. 7. Perangkat produktivitas Untuk menyediakan kemudahan bagi pemakai dan meningkatkan produktivitas, DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas seperti pembangkit query dan pembangkit laporan.

2.8.4.2 Keunggulan DBMS

Keunggulan DBMS adalah sebagai berikut Kadir, 2003 : 1. Mengendalikanmengurangi duplikasi data. 2. Menjaga konsistensi dan integritas data. 3. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu. 4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang. 5. Memaksakan penerapan standar. 6. Dapat menghemat biaya karena data dapat diipakai oleh banyak departemen. 7. Menanggulangi konflik kebutuhan antar pemakai karena basis data di bawah kontrol administrator basis data. 8. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir. 9. Meningkatkan produktivitas pemrogram. 10. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data. 11. Meningkatkan konkurensi pemakai data oleh sejumlah data tanpa menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas. 12. Meningkatkan layanan backup dan recovery.

2.8.4.3 Kelemahan DBMS

Kelemahan DBMS, yaitu Kadir, 2003 : 1. Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi. 2. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien. 3. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal. 4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan. 5. Biaya konversi sistem lama yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS. 6. Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menagani hal-hal yang bersiafat umum. 7. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti.

2.8.4.4 Komponen Lingkungan DBMS

Komponen yang menyusun lingkungan DBMS terdiri atas Kadir, 2003 : 1. Perangkat keras 2. Perangkat lunak 3. Data 4. Prosedur 5. Orang Gambar 2.2 Komponen yang Menyusun Lingkungan DBMS Kadir, 2003

2.8.4.5 Contoh DBMS

Beberapa contoh DBMS terkenal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.4 Daftar Sejumlah DBMS Terkenal Kadir, 2003 No DBMS Perusahaan 1. Acces Microsoft Corporation 2. DB2 IBM 3. Informix IBM 4. Ingres Computer Associate 5. MySQL The MySQL AB Company 6. Oracle Oracle Corporation 7. PostgreSQL www.postgresql.com 8. Sybase Sybase Inc.

2.9 Konsep Dasar Visual Basic .NET

2.9.1 Sejarah Visual Basic Yuswanto, 2006

Cikal bakal bahasa pemrograman visual basic adalah BASIC beginer’s all-purpose symbolic instruction code yang diciptakan sekitar tahun 1964 oleh Profesor John Kemeny dan Thomas Kurtz. Bahasa pemrograman BASIC sangat cepat perkembangannya, mudah dipelajari dan digunakan bagi programmer pemula. Pada tahun 1975, microsoft mengeluarkan satu produk pertamanya yaitu microsoft basic dan produk suksesnya adalah quick basic Qbasic yang banyak digunakan pada komputer pribadi atau PC personal computer. Produk yang sangat revolusioner adalah saat microsoft mengeluarkan versi terbaru dari bahasa BASIC yaitu visual basic 1.0. Bahasa pemrograman ini sangat populer karena mudah dipelajari dan bekerja di lingkungan grafis atau lebih dikenal dengan istilah GUI Graphical User Interface. Pada tahun 1993, microsoft visual basic 3.0 dirilis yang ditandai dengan diikutsertakannya kontrol data standar. Kontrol ini menyediakan akses database dalam aplikasi-aplikasi dengan pengkodean minimal. Kehadiran bahasa pemrograman visual basic 3.0 ini juga disertai dengan mesin database Jet versi 1.1 Jet Engine. Mesin Jet ini dipakai untuk konektivitas database melalui DAO Data Access Objects atau kontrol data. Keberadaan mesin Jet ini diteruskan hingga sekarang dengan hadirnya mesin Jet versi 4.0. Visual basic 4.0 diluncurkan pada tahun 1996 dan menjadi sebuah revisi yang menentukan. Perangkat lunak ini mengakomodasi kecanggihan pengembangan perangkat lunak dengan memasukkan teknologi OLE Object Linking and Embedding dan kemampuan untuk membuat obyek. Versi ini juga mendukung kontrol custom 32-bit yang disebut OCX. Kehadiran visual basic 4.0 juga ditandai dengan adanya fasilitas pemrograman database RDO Remote Data Objects dan RDC Remote Data Control. RDO adalah sebuah metode akses data yang dirancang dari bawah ke atas untuk menggantikan DAO. Pustaka ActiveX 32-bit ini lebih cepat dan lebih kecil dari DAO, dan dirancang bersama sebuah hierarki obyek yang sama dengan ODBC API. Pada tahun 1997, visual basic 5.0 dirilis dengan mendukung standar COM microsoft dan memungkinkan pembuatan kontrol-kontrol ActiveX. Versi ini bisa dibilang menjadi sebuah terobosan nyata karena sekarang pengembang program bisa membuat kontrol dan DLL mereka sendiri dengan menggunakan bahasa visual basic. Bahasa pemrograman visual basic 5.0 mempunyai kemampuan membuat bahasa interpreter atau compile, dengan performa yang lebih baik. Pada tahun 1998, visual basic 6.0 dirilis dengan memuat metode baru yang telah ditingkatkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan SQL Server. Salah satu fasilitas terrbaru yang dibawa visual basic 6.0 adalah ADO ActiveX Data Object versi 2.0. ADO dirancang bagi kinerja dalam perusahaan besar dan aplikasi internet serta merupakan salah satu komponen utama dalam UDA Universal Data Access. Versi terbaru dari ADO adalah 2.5, yang disertakan bersama sistem operasi Windows 2000. Perkembangan Microsoft .NET pertama kali dipaparkan oleh Microsoft pada bulan Juli 2000 dalam PDC Professional Developers Conference di Orlando, Amerika Serikat. Rentang waktu dua tahun dirasa cukup bagi Microsoft untuk mengembangkan software ini sampai pada tahapan dengan diluncurkannya versi betanya. Sekitar bulan Februari 2002 secara resmi Microsoft merilis visual studio .NET 2002 terdiri dari bahasa pemrograman visual basic .NET, visual C++ .NET, visual C .NET dan visual J .NET. Selanjutnya, pada bulan Maret 2003, Microsoft pun merilis lagi versi yang lebih baru dari Visual Basic .NET yaitu Visual Basic .NET 2003. Versi ini berisi beberapa perbaikan dibandingkan dengan versi sebelumnya, dan aplikasi yang dibuatnya dapat berjalan di atas .NET Framework versi 1.1. Fitur yang ditambahkan adalah dukungan terhadap .NET Compact Framework dan mesin wizard upgrade VB6 ke VB.NET yang telah ditingkatkan. Peningkatan yang lainnya adalah peningkatan pada performa dan keandalan dari Integrated Development Environment IDE Visual Basic itu sendiri, dan juga runtime engine. Visual Basic .NET 2003 tersedia dalam beberapa jenis, yaitu: Professional, Enterprise Architect dan Academic Edition. Khusus untuk Visual Basic .NET 2003 Academic Edition, versi tersebut didistribusikan secara gratis untuk beberapa sekolah di dalam setiap negara; versi Professional dan Enterprise Architect merupakan produk komersial. Setelah itu, Microsoft pun berkonsentrasi dalam mengembangkan Microsoft .NET Framework 2.0, dan tentunya alat bantu untuk membangun program di atasnya. Hingga pada tahun 2005, mereka pun merilis versi terbaru dari Visual Basic .NET, yang kali ini disebut dengan Visual Basic 2005 dengan membuang kata .NET, bersama-sama dengan beberapa aplikasi pengembangan lainnya. Untuk rilis 2005 ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur baru, di antaranya adalah: a. Edit and Continue Fitur ini sebelumnya terdapat di dalam Visual Basic, akan tetapi dihapus di dalam Visual Basic .NET. Dengan keberadaan fitur ini, para programmer dapat memodifikasi kode pada saat program dieksekusi dan melanjutkan proses eksekusi dengan kode yang telah dimodifikasi tersebut. b. Evaluasi ekspresi pada saat waktu desain c. Munculnya Pseudo-Namespace My, yang menyediakan: - Akses yang mudah terhadap beberapa area tertentu dari dalam .NET Framework yang tanpanya membutuhkan kode yang sangat signifikan. - Kelas-kelas yang dibuat secara dinamis khususnya My.Forms. d. Peningkatan yang dilakukan terhadap konverter kode sumber dari Visual Basic ke Visual Basic .NET. e. Penggunaan kata kunci keyword Using, yang menyederhanakan penggunaan objek-objek yang membutuhkan pola Dispose untuk membebaskan sumber daya yang sudah tidak terpakai. f. Just My Code, yang menyembunyikan kode reusable yang ditulis oleh alat bantu Integrated Development Environment IDE Visual Studio .NET. g. Pengikatan sumber data Data Source binding, yang mampu mempermudah pengembangan aplikasi basis data berbasis klienserver. Fungsi-fungsi yang tersebut di atas khususnya My ditujukan untuk memfokuskan Visual Basic .NET sebagai sebuah platform pengembangan aplikasi secara cepat dan menjauhkannya dari bahasa C. Bahasa Visual Basic 2005 memperkenalkan fitur-fitur baru, yakni: a. Bawaan .NET Framework 2.0: - Generics - Partial class, sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendefinisikan beberapa bagian dari sebuah kelas di dalam sebuah berkas, lalu menambahkan definisinya di lain waktu; sangat berguna khususnya ketika mengintegrasikan kode pengguna dengan kode yang dibuat secara otomatis. - Nullable Type b. Komentar XML yang dapat diproses dengan menggunakan beberapa alat bantu seperti NDoc untuk membuat dokumentasi secara otomatis. c. Operator overloading d. Dukungan terhadap tipe data bilangan bulat tak bertanda unsigned integer yang umumnya digunakan di dalam bahasa lainnya. Bersamaan dengan dirilisnya Microsoft Visual C 2008, Microsoft Visual C++ 2008, dan Microsoft .NET Framework 3.5, Microsoft merilis Visual Basic 2008 pada tanggal 19 November 2007. Dalam versi ini, Microsoft menambahkan banyak fitur baru, termasuk di antaranya adalah: a. Operator If sekarang merupakan operator ternary membutuhkan tiga operand, dengan sintaksis If boolean, nilai, nilai. Ini dimaksudkan untuk mengganti fungsi IIF. b. Dukungan anonymous types c. Dukungan terhadap Language Integrated Query LINQ d. Dukungan terhadap ekspresi Lambda e. Dukungan terhadap literal XML f. Dukungan terhadap inferensi tipe data. g. dukungan terhadap LINQ

2.9.2 Visual Basic 2005 IDE Budiharto, 2006

Visual Basic 2005, tidak jauh berbeda dengan Visual Basic.NET IDE, memiliki IDE Interface Development Environment yang lebih lengkap dan mudah untuk mencari komponen atau objek yang diinginkan. Untuk menempelkan beberapa objek yang ada pada toolbox, cukup klik dan letakkan di atas form, bahkan pada VB 2005 telah mampu memformat secara otomatis besar ukuran textbox yang dibuat. Untuk melakukan setting properti dari masing-masing kontrol, dapat dilihat pada menu properties window dan klik ganda pada form untuk memasukkan kode. Visual Basic 2005 dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.3 Tampilan Utama Visual Basic 2005 Budiharto, 2006 Berikut beberapa penjelasan project templates pada Visual Basic 2005 : Tabel 2.5 Project Templates pada Visual Basic 2005 Budiharto, 2006 No Type Project Penjelasan 1 Windows Aplication Sebuah proyek aplikasi Windows digunakan untuk membuat aplikasi berbasis Windows yang memiliki form Windows sebagai tool utama untuk antar muka pengguna. 2 Windows Control Library Mirip dengan proyek Activex Control pada Visual Basic 6. Template akan membuat container kosong dan referensi perpustakaan yang sesuai pada namespace system. 3 Class Library Sebuah tipe proyek untuk membuat kelas-kelas yang digunakan pada aplikasi berbasiskan Windows. 4 Console Application Tipe proyek ini digunakan untuk membuat aplikasi yang tidak memiliki antar muka pengguna. Biasanya ditampilkan dari Command Prompt. Dapat dijalankan menggunakan perintah esc. 5 Empty Web Project Template ini digunakan untuk membuat aplikasi web 6 ASP.NET Web Service Secara umum berfungsi sebagai middle tier yang ditampilkan melalui protocol HTTP. Tipe proyek ini mengizinkan kita membuat web service yang dapat dikonsumsi oleh aplikasi lain diseluruh dunia.

2.10 Metodologi Pengumpulan Data

Metodologi Pengumpulan Data adalah proses mengumpulkan data dari sampel penelitian,dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya Gulo, 2010.

2.10.1 Dokumenter

Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Semua dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber informasi Gulo, 2010.

2.10.2 Pengamatan observasi

Pengamatan observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya. Pendekatan observasi dapat diklasifikasikan menjadi Jogiyanto, 2008 : 1. Observasi perilaku Observasi perilaku terdiri atas Jogiyanto, 2008 : a. Analisis non verbal, yaitu observasi yang dilakukan pada gerakan bukan ucapan, seperti observasi terhadap bahasa tubuh seseorang, ekspresi wajah, dan lain sebagainya b. Analisis linguistik, yaitu observasi yang dilakukan terhadap bahasa yang digunakan oleh seseorang atau beberapa orang yang sedang berinteraksi. c. Analisis linguistik ekstra, adalah observasi yang dilakukan dengan mengobservasi empat dimensi, yaitu vokal termasuk tinggi nada, kekerasan, dan kualitas, tempo termasuk kecepatan bicara, durasinya, dan ritmenya, interaksi termasuk tendensi untuk menginterupsi pembicaraan dan mendominasi dan cara bicara. d. Analisis spatial, yaitu observasi yang mengobservasi hubungan antara orang secara fisik. Contohnya adalah observasi tentang bagaimana salesman secara fisik mendekati pelanggan. 2. Observasi non-perilaku Observasi non-perilaku terdiri atas Jogiyanto, 2008 : a. Analisis catatan, yaitu observasi berupa pengumpulan data baik dari catatan data sekarang atau catatan data historis.. b. Analisis kondisi fisik, yaitu observasi yang dilakukan pada data kondisi fisik seperti kondisi keamanan pabrik. c. Analisis proses fisik, yaitu observasi pada time and motion dari suatu proses, prosedur-prosedur akuntansi dan lain sebagainya.

2.10.3 Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media kata secara verbal Gulo, 2010. Wawancara dapat diklasifikasikan menjadi Jogiyanto, 2008 : 1. Wawancara personal personal interview Wawancara personal yaitu wawancara dengan melakukan tatap muka langsung dengan responden. Beberapa faktor sukses dalam wawancara personal adalah sebagai berikut Jogiyanto, 2008 : a. Responden yang dipilih harus mempunyai informasi yang diinginkan. b. Responden harus mau bekerja sama dengan baik sehingga mau memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pewawancara. 2. Wawancara intersep intercept interview Wawancara intersep sama dengan wawancara personal tetapi responden- responden dipilih di lokasi-lokasi umum, misalnya dilakukan di mal Jogiyanto, 2008. 3. Wawancara telepon telephone interview Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat telepon. Wawancara lewat telepon mulai banyak dilakukan terutama jika respondennya cukup banyak dan menyebar, dan tidak dapat didatangi satu persatu Jogiyanto, 2008.

2.11 Metodologi Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomatisasi yang digunakan stacholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak Whitten, 2004. Dalam pembuatan sistem informasi keuangan pada bagian saham ini peneliti menggunakan metodologi pengembangan sistem SDLC System Development Life Cycle dengan model waterfall.

2.11.1 Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Siklus hidup pengembangan sistem System Development Life Cycle adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer McLeod, 2004. SDLC model waterfall memiliki beberapa tahapan, yaitu McLeod, 2004 : 1. Tahap Perencanaan Sistem Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan sistem, yaitu: a. Menyadari masalah Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non-manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan. Spesialis informasi dari unit jasa informasi jarang menjadi pencetusnya, karena mereka tidak selalu berada di tempat untuk mengamati gejala- gejala permasalahan. b. Mendefinisikan masalah Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan itu. Namun, manajer tidak berusaha untuk mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Sebaliknya, manajer hanya mencari untuk mengidentifikasikan letak permasalahan dan penyebabnya. Manajer membutuhkan bantuan analis sistem untuk bekerjasama. c. Menentukan tujuan sistem Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pengguna. Pada titik ini, tujuan hanya dinyatakan secara umum. Selanjutnya tujuan-tujuan tersebut akan dibuat lebih spesifik. d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem Sistem baru tidak akan beroperasi bebas dari kendala. Beberapa kendala ditimbulkan oleh lingkungan. Kendala tersebut penting diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan cara ini, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan ada di antara kendala ini. e. Membuat studi kelayakan Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor- faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan meliputi : 1 Teknis : tersediakah perangkat keras dan lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan? 2 Pengembalian ekonomis : dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya? 3 Pengembalian non-ekonomis : dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang? 4 Hukum dan etika : akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hukum dan etika? 5 Operasional : apakah rancangan sistem seperti itu akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya? 6 Jadwal : mungkinkah penerapan sistem dalam waktu yang ditetapkan? Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa orang yang berkepentingan dalam area pemakai. 2. Tahap Analisis Sistem Pada saat perencanaan telah selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada tahapan analisis dari sistem yang telah ada. Tahap-tahap yang dilakukan pada tahapan analisis sistem, yaitu : a. Mendefinisikan kebutuhan informasi Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survey. Pada titik ini, analis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada. Analis menelaah dokumentasi yang mungkin telah disiapkan pada awal pengembangan sistem yang sekarang dan menambahkan dokumentasi baru jika perlu. b. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem Begitu kebutuhan informasi manajer didefinisikan, sekarang dapat ditentukan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem. c. Menyiapkan usulan rancangan Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini, manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan. 3. Tahap Rancangan Sistem Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan sistem baru, maka tahapan selanjutnya adalah membahas rancangan sistem baru. Langkah-langkah tahap rancangan sistem, yaitu : a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci Analis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat- alat yang dijelaskan dalam modul teknis. b. Memilih konfigurasi yang terbaik Sekarang analis harus memilih konfigurasi bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk mencapai tujuannya. 4. Tahap Penerapan Sistem Tahap penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahapan-tahapan dalam penerapan sistem yaitu : a. Mendapatkan sumber daya perangkat keras Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, komite pengarah memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberikan dukungan bagi keputusan ini dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan. b. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak Saat perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih terinci. Pengkodean dilakukan, dan program diuji. Hasil akhirnya adalah software dari program aplikasi. 5. Tahap Penggunaan Sistem Tahap penggunaan sistem terdiri dari lima 5 langkah, yaitu : a. Menggunakan sistem Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan. b. Memelihara sistem Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem. Pemeliharaan sistem ini dilakasanakan untuk memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem, dan meningkatkan sistem. c. Menyiapkan usulan rekayasa ulang Ketika pemakai dan spesialis informasi menilai bahwa sistem itu tidak dapat lagi digunakan, usulan dibuat ke komite pengarah bahwa sistem perlu direkayasa ulang menggunakan rekayasa ulang proses bisnis. Usulan dapat berbentuk laporan yang mencakup dukungan untuk berpindah ke siklus hidup sistem baru. Dukungan mencakup penjelasan kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan sebagainya.

2.11.2 Perangkat Pemodelan Perancangan Terstruktur

Pendekatan terstruktur merupakan metode yang paling banyak digunakan saat ini. Pendekatan ini dilakukan dengan cara memecah suatu masalah yang besar dan rumit menjadi beberapa masalah yang lebih kecil dalam bentuk modul-modul, sehingga menjadi cukup mudah untuk ditangani Mulyanto, 2009. Untuk menguraikan suatu sistem menjadi beberapa modul tersebut dikenal dengan istilah perangkat pemodelan. Perangkat pemodelan merupakan suatu model atau alat bantu yang digunakan untuk memecah suatu sistem menjadi beberapa bagian yang dapat diatur dan mengomunikasikan ciri konseptual dan fungsional. Ada beberapa perangkat pemodelan yang digunakan dalam perancangan terstruktur antara lain Ladjamudin, 2005 : 1. Flowchart 2. Data Flow Diagram DFD 3. Kamus data 4. Entity Relationship Diagram ERD 5. Normalisasi

2.11.2.1 Flowchart

Bagan alir flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma Ladjamudin, 2005.

2.11.2.1.1 Macam-Macam Flowchart

Jogiyanto menuturkan ada lima macam bagan alir flowchart yaitu Hartono, 2005 : a. Bagan alir sistem System Flowchart. Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem, bagan ini juga menjelaskan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem. b. Bagan alir dokumen Document Flowchart. Merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. c. Bagan alir skematik Schematic Flowchart. Merupakan bagan alir yang menggambarkan prosedur di dalam sistem dengan menggunakan gambar-gambar komputer dan gambar peralatan lainnya yang digunakan. d. Bagan alir program Program Flowchart. Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir ini terdiri dari dua macam yaitu bagan alir logika program program logic flowchart digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam komputer secara logika, dan bagan alir program komputer terinci detailed computer program flowchart digunakan untuk menggambarkan intruksi- intruksi program komputer secara terinci. e. Bagan alir proses Process Flowchart. Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

2.11.2.1.2 Simbol-Simbol Flowchart

Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok, yakni Ladjamudin, 2005 : a. Flow direction symbols Flow direction symbol merupakan simbol yang dipakai untuk menggabungkan antara simbol yang satu dengan simbol lainnya. Simbol-simbol Flow Direction Symbol dapat dilihat pada daftar simbol. b. Processing symbols Processing symbol merupakan symbol yang menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses prosedur. Simbol-simbol Processing Symbol dapat dilihat pada daftar simbol. c. Input Output symbols Input Output symbol yaitu symbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output. Simbol- simbol Input Output symbol dapat dilihat pada daftar simbol.

2.11.2.2 Data Flow Diagram DFD

2.11.2.2.1 Pengertian DFD

Diagram alir data atau Data Flow Diagram DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan Ladjamudin, 2005.

2.11.2.2.1.1 Diagram konteks context diagram

Diagram konteks atau biasa disebut context diagram adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol, semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-data utama menuju dan dari sistem. Diagram konteks awal harus berupa suatu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar, sistem, umum dan keluaran Kendall dan Kendall, 2003.

2.11.2.2.1.2 Diagram nol zero

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, simbol ‘’ atau ‘P’ dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan antara input dan output antara diagram nol dengan diagram konteks harus terpelihara Ladjamudin, 2005.

2.11.2.2.1.3 Diagram rinci level diagram

Diagram rinci merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam nol zero atau diagram level diatasnya Ladjamudin, 2005.

2.11.2.2.2 Elemen Dasar Dari DFD

Elemen – elemen dasar dari data flow diagram ada 4 macam, yaitu Ladjamudin, 2005 : 1. Kesatuan luar external entity Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau menerima data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian departemen maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity. 2. Arus data data flow Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem. 3. Proses Process Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering pula disebut bubble. 4. Simpanan data data store Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database. Gambar elemen – elemen dasar dari data flow diagram ini dapat dilihat pada daftar simbol.

2.11.2.3 Kamus Data

Setelah tingkatan diagram aliran data berturut-turut dilengkapi, penganalisis sistem menggunakannya untuk membantu membuat katalog proses- proses, aliran, simpanan, struktur dan elemen-elemen data dalam suatu kamus data. Kamus data adalah suatu aplikasi khusus dari jenis-jenis kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan sehari-hari, kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisis dan desain. Sebagai suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah data tertentu Kendall dan Kendall, 2003. Masukkan-masukkan kamus data bisa dibuat setelah diagram aliran data dilengkapi, atau bisa disusun saat diagram aliran data sedang dikembangkan. Dalam membuat kamus data menggunakan notasi-notasi aljabar, notasi-notasi aljabar tersebut dapat dilihat pada daftar simbol. Kamus data sangat berguna dalam semua tahap analisis, perancangan, dan dokumentasi akhir karena merupakan sumber yang berwenang atas suatu elemen data digunakan dan ditetapkan dalam sistem.

2.11.2.4 Entity Relationship Diagram ERD

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data Ladjamudin, 2005.

2.11.2.4.1 Elemen-Elemen Entity Relationship Diagram ERD

a. Entity Dalam ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian Ladjamudin, 2005. b. Relationship Dalam ERD, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang Ladjamudin, 2005. c. Relationship Degree Relationsip degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Derajat relationship yang sering dipakai dalam ERD, yaitu Ladjamudin, 2005 : 1. Unary relationship Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai recursive relationship atau reflective relationship. Gambar dari unary relationship dapat dilihat pada daftar simbol. 2. Binary Relationship Binary Relationship adalah model relationship antara instance- instance dari suatu tipe entitas dua entity yang berasal dari entity yang sama. Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data. Gambar dari binary relationship dapat dilihat pada daftar simbol. 3. Ternary Relationship Ternary relationship merupakan relationship antara instance- instance dari tiga tipe entitas secara sepihak. Perlu dicatat bahwa relationship ternary tidak sama dengan tiga relationship binary. Gambar dari ternary relationship dapat dilihat pada daftar simbol. d. Atribut Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship. Dalam suatu atribut terdapat nilai atau attribute value yakni suatu occcurance kejadian tertentu dari sebuah attribute. Ada dua jenis atribut Ladjamudin, 2005 : 1. Identifier key digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik primary key. 2. Descriptor non key attribute digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik. e. Kardinalitas cardinality Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas tersebut, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu Ladjamudin, 2005 : 1. One to One Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. 2. One to Many atau Many to One Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. 3. Many to Many Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika setiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari entitas yang kedua.

2.11.2.4.2 Notasi ERD

Notasi – notasi simbolik di dalam ERD yang dapat kita gunakan adalah sebagai berikut Ladjamudin, 2005 : a. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas entitas. b. Lingkaran elip, menyatakan atribut atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi. c. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi relasi d. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya. e. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka 1 dan 1 untuk relasi satu ke satu, 1 dan M untuk relasi satu ke banyak atau M dan N untuk relasi banyak ke banyak. Gambar dari notasi – notasi simbolik dalam ERD ini dapat dilihat pada daftar simbol.

2.11.2.5 Normalisasi

Ketika kita merancang suatu basis data untuk suatu sistem relasional, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat bagi relationship dan constrainnya batasannya, kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas. Teknik yang dapat kita gunakan untuk membantu mengidentifikasi relasi-relasi tersebut dinamakan normalisasi. Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F Codd pada tahun 1972. Normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal Ladjamudin, 2005. Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi atau tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi atau tabel tersebut pada level-level normalisasi. Suatu relasi dapat dikatakan dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi tertentu juga. Beberapa bentuk normalisasi diantaranya adalah Ladjamudin, 2005 : a. Bentuk tidak normal unnormalized form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. b. Bentuk normal ke satu 1 NF Suatu relasi dikatakan sudah berada pada 1 NF bila semua nilai atributnya adalah atomic tunggal. Bentuk ini mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file file datarrata, dan dapat dibentuk dalam satu record demi record dengan nilai field-nya atomic atau tunggal. c. Bentuk normal ke dua 2 NF Bentuk ini mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama primary key, sehingga untuk membentuk normal ke-dua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. d. Bentuk normal ke tiga 3 NF Untuk menjadi bentuk normal ke-tiga maka relasi harus sudah termasuk dalam bentuk normal ke-dua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Setiap atribut yang bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara keseluruhan.

2.11.3 Kelebihan dan Kelemahan dari SDLC

Hampir sama seperti semua standar industri lain, SDLC System Development Life Cycle mempunyai kelebihan maupun kelemahan. Kelebihannya yaitu Al Fatta, 2007 : 1. Langkah-langkah yang sekuensial memungkinkan pengembang sistem fokus pada satu langkah terlebih dahulu, baru setelah selesai berpindah kelangkah berikutnya. 2. Proses-prosesnya mudah dipahami dan jelas Akibat dari langkah-langkah sekuensial ini ada beberapa kelemahan pada SDLC, diantaranya Al Fatta,2007 : 1. Terlalu boros, baik dari segi biaya maupun waktu saat terjadi perubahan ketika sistem sudah dikembangkan. Hal ini disebabkan perubahan pada suatu tahap akan berakibat pada tahap berikutnya. 2. SDLC merupakan metode dengan pendekatan terstruktur yang mensyaratkan mengikuti semua langkah yang ada. Jika pengembang menginginkan proses pembuatan lebih cepat dengan meniadakan satu atau beberapa langkah maka hasilnya justru sistem yang akan dibangun akan gagal.

2.12 Spesifikasi Proses

Setiap proses bubble di DFD Data Flow Diagram harus memiliki spesifikasi proses process specification. Tanpa ini kita tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi di dalam proses bubble tersebut. Spesifikasi proses akan menjadi pedoman bagi programmer dalam membuat program coding Ladjamudin, 2005. Banyak cara atau metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan proses tersebut. Metode yang digunakan dalam spesifikasi proses dapat berupa Ladjamudin, 2005 : 1. Uraian proses dalam bentuk “cerita” 2. Bahasa Indonesia Inggris yang terstruktur 3. Dicision table 4. Dicision tree

2.13 State Transition Diagram STD

State chart diagram diperlukan untuk membantu analisis, perancang dan pengembang untuk memahami perilaku obyek disistem. State chart diagram menelusuri individu-individu obyek melalui keseluruhan daur hidupnya, menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan yang akan diterima obyek tersebut, bersama-sama dengan tanggapan atas pesan-pesan tersebut Munawar, 2005. State diagram memastikan bahwa obyek-obyek tersebut akan menebak apa yang seharusnya dilakukan, dengan gambaran yang jelas tentang peilaku obyek, kemungkinan tim pengembang akan memproduksi sebuah sistem yang sesuai dengan requirement kebutuhan akan meningkat. State chart diagram menampilkan state-state yang mungkin dari sebuah objek, event yang dapat dideteksi dan respon atas event-event tersebut. Secara umum, pendeteksian sebuah event dapat menyebabkan sebuah obyek bergerak dari suatu state ke state yang lain, hal ini disebut dengan transition Munawar, 2005. Simbol-simbol yang digunakan pada State Transition Diagram STD dapat dilihat pada daftar simbol.

2.14 Jaringan Komputer