Normalisasi Perangkat Pemodelan Perancangan Terstruktur

c. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi relasi d. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya. e. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka 1 dan 1 untuk relasi satu ke satu, 1 dan M untuk relasi satu ke banyak atau M dan N untuk relasi banyak ke banyak. Gambar dari notasi – notasi simbolik dalam ERD ini dapat dilihat pada daftar simbol.

2.11.2.5 Normalisasi

Ketika kita merancang suatu basis data untuk suatu sistem relasional, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat bagi relationship dan constrainnya batasannya, kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas. Teknik yang dapat kita gunakan untuk membantu mengidentifikasi relasi-relasi tersebut dinamakan normalisasi. Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F Codd pada tahun 1972. Normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal Ladjamudin, 2005. Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi atau tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi atau tabel tersebut pada level-level normalisasi. Suatu relasi dapat dikatakan dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi tertentu juga. Beberapa bentuk normalisasi diantaranya adalah Ladjamudin, 2005 : a. Bentuk tidak normal unnormalized form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. b. Bentuk normal ke satu 1 NF Suatu relasi dikatakan sudah berada pada 1 NF bila semua nilai atributnya adalah atomic tunggal. Bentuk ini mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file file datarrata, dan dapat dibentuk dalam satu record demi record dengan nilai field-nya atomic atau tunggal. c. Bentuk normal ke dua 2 NF Bentuk ini mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama primary key, sehingga untuk membentuk normal ke-dua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. d. Bentuk normal ke tiga 3 NF Untuk menjadi bentuk normal ke-tiga maka relasi harus sudah termasuk dalam bentuk normal ke-dua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Setiap atribut yang bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara keseluruhan.

2.11.3 Kelebihan dan Kelemahan dari SDLC