BAB 4 GAMBARAN UMUM
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pabrik kelapa sawit PKS Tanjung Medan adalah salah satu pabrik kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara V yang terletak di Desa Pujud Kecamatan Pujud
Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Pabrik Kelapa Sawit PKS Tanjung Medan dibangun tahun 1995 dengan luas areal 17,03 Ha dan luas pencadangan air seluas
111,50 Ha. Commisioning Take Over Test TOT dilaksanakan pada bulan Oktober 1996 dengan kapasitas terpasang 30 ton TBSjam. Untuk menunjang proses
pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Medan, bahan baku berasal dari kebun inti Tanjung Medan yang terdiri dari 6 afdeling dengan luas total 4.601 Ha dan TBS
dari masyarakat di sekitar pabrik. Tujuan dari pembangunan Pabrik Kelapa Sawit PKS Tanjung Medan adalah
untuk: 2.
Meningkatkan hasil devisa negara dari komoditi Non Migas yang dapat diekspor berupa minyak dan inti kelapa sawit,
3. Mengolah kelapa sawit dari kebun Tanjung Medan dan kebun rakyat
di sekitarnya,
54
55
4. Membuka kesempatan dan lapangan kerja baru yang cukup luas dan
diharapkan dapat merangsang pembangunan sektor lainnya, terutama transportasi, perdagangan dan sebagainya,
5. Pemerataan ekonomi dan pembangunan dalam rangka otonomi daerah.
4.2. Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Medan
Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Medan telah menerapkan prinsip-prinsip SMK3 yang banyak menghasilkan penghargaan-penghargaan antara lain:
1. Audit Ekternal SMK3 tanggal 13 sd 15 Nopember 2000. Sertifikat Bendera
Emas Tingkat pencapaian 86 , 2.
Audit Internal SMK3 tanggal 17 sd 18 Oktober 200. Sertifikat Bendera Perak Tingkat pencapaian 83,13 ,
3. Audit Internal SMK3 tangga l 9 sd 11 Oktober 2002. Sertifikat Bendera
Emas Tingkat pencapaian 90,36 , 4.
Audit Internal SMK3 tanggal 17 sd 19 Juni 2003. Sertifikat Bendera Perak Tingkat pencapaian 77,10 ,
5. Audit Ekternal SMK3 tanggal 26 sd 28 Agustus 2003. Sertifikat Bendera
Perak Tingkat pencapaian 82,53 , 6.
Januari 2005 memperoleh penghargaan sertifikat Zero Accident karena selama 1.327.266 jam kerja karyawan, tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan
kehilangan waktu kerja, terhitung sejak tanggal 01 Januari 2002 sampai dengan 11 Desember 2004,
56
7. Audit Internar SMK3 tanggal 01-03 Pebruari 2006. Sertifikat Bendera Emas
Tingkat pencapaian 86”74 , 8.
Audit External SMK3 tanggal 26 -28 Agustus 2003. Sertifikat Bendera Emas Tingkat pencapaian 92,15 .
Pelaksana operasional Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Medan diatur dalam petunjuk pelaksanaan Badan Koordinasi Ketertiban Bakortiba yang dibagi sesuai
dengan jabatan masing-masing, struktur organisasi Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Medan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau seperti pada Gambar 4.1.
1. Manejer
Tugas dari manejer antara lain, mengelola seluruh asset yang menjadi tanggung jawabnya, berupa kegiatan perencanaan, pelaksanaan operasional
dan pemeliharaan pabrik kelapa sawit yang meliputi produksi, pengelolaan teknis lapangan dan administrasikeuangan serta pengawasannya untuk
menghasilkan kinerja, dalam bentuk laba secara maksimal dengan berpedoman pada kebijakan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja
Anggaran Pendapatan, Rencana Kerja Operasional yang ditetapkan direksi. Adapun tugas dari manejer dalam Bakortiba antara lain:
a. Sebagai pembina Tim Bakortiba,
b. Memberikan pengarahaninstruksi kepada ketua tentang pelaksanaan
tugas dari masing-masing bagian, c.
Membuat keputusan tentang perlu tidaknya melibatkan Dinas PencegahPemadam Kebakaran DP2K dari Daerah Tingkat IIKota,
57
d. Mengawasi pelaksanaan kegiatan dari tiap-tiap regu pada saat
kejadian, e.
Menentukan keadaan AMAN.
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PKS Tanjung Medan
58
2. Asisten-asisten
Asisten umum, tugas dari asisten umum melaksanakan kegiatan bidang sumberdaya manusia dan umum untuk mencapai kinerja optimal dengan
berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan direksi dan arahan manajer. Asisten administrasi, bertugas mengelola bidang administrasi keuangan dan
umum di unit kerjanya untuk mencapai kinerja yang optimal dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan direksi.
Asisten tekhnik pabrik, bertugas mengelola kegiatan pemeliharaan mesin- mesin pabrik kelapa sawit maupun mesin peralatan lain di luar mesin pabrik
yang meliputi perencanaan teknis lapangan dan administrasi serta pengawasannya untuk mencapai kinerja yang optimal dengan berpedoman
pada kebijakan direksi dan arahan manejer pabrik kelapa sawit. Asisten Pengolahan, bertugas melaksanakan kegitan operasional pengolahan
dan pengawasan pada shifnya untuk mencapai kinerja yang optimal dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh manejer PKS.
Asisten Pengendalian Mutu, bertugas melaksanakan pengawasan mutu operasional, mutu bahan baku, mutu produksi, tingkat kehilangan, tingkat
rendeman, mutu air umpan ketel uap dan mutu limbah dalam sifatnya untuk mencapai kinerja yang optimal dengan berpedoman pada kebijakan yang
ditetapkan direksi dan arahan manejer pabrik. Untuk kegiatan K3 dikelola pada Asisten Pengendalian Mutu.
59
3. Kepala Pengamanan Papam
Kepala Pengamanan atau Papam bertugas untuk menjaga keamanan di lingkungan pabrik, sehingga tidak terjadi keributangangguan keamanan
yang dapat mengganggu berjalannya proses produksi. Pengamanan pabrik terbagi dua bagian, yaitu pengamanan di dalam lokasi pabrik serta
pengamanan di sekitar pabrik. Pengamanan di dalam pabrik pada umumnya untuk mengamankan para pekerja serta peralatan yang ada di dalam pabrik,
sedangkan pengamanan di luar pabrik secara umum untuk menghindari gangguan keamanan dari luar.
4. Krani 1
Krani I adalah petugas yang memastikan seluruh aktivitas pabrik telah tercatat, serta teregristrasi di dalam pabrik, sehingga seluruh kejadian di dalam
dan sekitar pabrik dapat terdeteksi. Seluruh catatan-catatan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja di tahun
berikutnya. 5.
Mandor I Mandor I bertugas mengkoordinir beberapa mandor, divisi kerja masing-
masing, para mandor I akan memastikan bahwa seluruh informasi dari manejer dapat dilaksanakan, perbaikan tata kerja ditentukan para mandor I.
60
6. Mandor
Mandor secara umum bertugas dalam memastikan bahwa seluruh rencana kerja yang diberikan manejer melalui mandor I dapat dilaksanakan. Mandor
akan mengawasi seluruh proses kerja di lapangan. 7.
Personil Pendukung Pencegahan Kecelakaan dan Kebakaran Personil pendukung berada pada kendali Asisten Pengendali Mutu, personil
pendukung yang terbagi dalam beberapa bagian antara lain: a. Regu
Pemadam Jika terjadi kebakaran di lingkungan kerja pabrik maka yang bertugas
memadamkan api adalah regu pemadam pekerja yang telah dilatih untuk pemadaman kebakaran.
b. Kelompok Racun
Api Kelompok racun api secara umum adalah para pekerja yang telah
mendapat pelatihan tentang cara-cara menggunakan tabung racun api, sehingga pada saat terjadi kebakaran regu racun api mampu menggunakan
racun api dalam memadamkan kebakaran. c. Kelompok
Water Hydrant Kelompok ini adalah pekerja yang bekerja di salah satu devisi yang lokasi
kerjanya berada di sekitar hydran air, sehingga jika terjadi kebakaran kelompok ini dengan cepat dapat menghasilkan air untuk memadamkan
kebakaran.
61
d. Kelompok Goni Basah
Kelompok goni basah selalu memastikan bahwa goni basah selalu tersedia, dan jika dibutuhkan dapat langsung dipergunakan.
d. Kelompok Pasir Lumpur
Kelompok pasir lumpur merupakan kelompok yang telah dilatih dalam mengeruk pasir yang dicampur dengan lumpur dari dalam bak
penampungan, serta selalu memastikan ketersediaan pasir lumpur tersebut. e.
Kelompok Galah Pengait Kelompok galah pengait ini telah dilatih dalam menggunakan peralatan
galah pengait, galah yang telah disediakan selalu diteliti kehandalannya. f.
Klarifikasi Kebakaran dan Tindakan Penanggulangannya Kelompok ini bertugas untuk memastikan sumber-sumber kebakaran yang
mungkin terjadi di lingkungan pabrik. g.
Kriteria Tingkat Bahaya Kebakaran Kelompok ini akan menilai kriteria bahaya kebakaran yang terjadi serta
akan memutuskan tindakan lanjutan dalam penanganan bahaya kebakaran. h.
Regu Pengaman Regu pengaman ini secara umum direkrut dari kelompok satuan
pengaman, regu ini bertugas mengamankan segala sesuatu jika terjadi bahaya kebakaran.
62
i. Regu PenyingkirEvakuasi
Regu penyingkirevakuasi akan melakukan kegiatan evakuasi sesuai dengan skala priotas dan peralatan yang berada di dalam pabrik.
j. Regu Penghubung
Regu penghubung jika dibutuhkan tindakan lanjutan dari upaya pemadaman kebakaran tersebut. Serta bertugas menghubungi seluruh unit
di dalam pabrik, serta bertugas menghubungi pihak dinas kebakaran kabupaten.
k. Regu Kesehatan
Tugas dari regu kesehatan setelah terjadi kecelakaan antara lain: a.
Memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang terluka atau sakit tiba-tiba akibat kejadian,
b. Mengawasimemberikan penyuluhan kesehatan ditempat evakuasi
penampungan sementara, c.
Membawamengirimkan orang-orang sakit yang memerlukan perawatan medis lanjutan ke poliklinik kebun dan dilanjutkan ke
rumah sakit RS PTPN V dengan memakai kenderaan pool yang telah disiapkan.
l. Regu Pemulihan
a. Pada saat kondisi keadaan darurat telah dapat diatasi, maka regu
pemulihan melaksanakan pemulihan dengan menempatkan peralatan yang masih dapat dipergunakan seperti kondisi semula,
63
b. Mengeluarkan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi dan
membersihkannya, baik di tempat kejadian maupun di lokasi sekitar kejadian.
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Umum Responden