Pencegahan Kecelakaan Kerja Pengaruh SMK3

89 Sebanyak 84 responden sangat setuju dan 31 responden setuju dengan prinsip bahwa perusahaan perlu secara rutin meninjau ulang dan terus menerus meningkatkan program SMK3, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan, hal ini menunjukkan bahwa pekerja secara umum menghendaki adanya perbaikan- perbaikan pada program keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerjanya.

5.3. Pengaruh SMK3

Pengaruh dari penerapan SMK3 dapat terlihat dari minimnya angka kecelakaan kerja di lingkungan pabrik kelapa sawit, serta diperolehnya beberapa penghargaan tentang keselamatan kerja.

5.3.1. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja yang dominan dan potensial terjadi, selalu mendapat perhatian khusus dalam penanganannya, demikian halnya pelatihan-pelatihan serta penyuluhan-penyuluhan dari kesehatan kerja juga berpatron dari besarnya potensi kecelakaan yang dapat terjadi pada unit-unit kerja yang ada. Untuk mempermudah pengenalan dan identifikasi dari bahaya potensial tersebut, maka seluruh bahaya tersebut ditabulasi seperti tertera pada tabel berikut: 90 Tabel 5.8. Identifikasi Bahaya Potensial, UsulanPemecahanRekomendasi No Bahaya Potensial Kemungkinan Kecelakaan UsulanPemecahan Rekomendasi 1 Terjatuh 2 Tersembur Steamminyak 3 Tertimpa besi 4 Terkena Sengatan Listrik 5 Terganggu Pendengaran 6 Terjepit Lori 7 Ledakan Boiler 8 Terpeleset 9 TerlibasTerlilit Tali 10 Kepala Terhantuk 11 Terkena Conveyor Cidera Cacat, Kematian, Kerugian Material Kenakan alat pelindung diri. Patuhi rambu-rambu K3 Lengkapi perlengkapan P3K dan obat-obatan Lebih berhati-hati dalam bekerja Buat tutup pelindung terhadap mesin dan alat produksi yang mengan dung resiko berbahaya Bersihkan pabrik dari sisa oli dan minyak Lobang-lobang ditutup dengan bordes Lakukan pemeriksaan berkala Pastikan ban conveyor dalam keadaan baik Sumber: PKS Tanjung Medan, 2008 Pengidentifikasian dari potensi bahaya kerja tersebut dihimpun dari setiap unit kerja, sehingga diperoleh beberapa kejadian yang patut dianggap sebagai sumber bahaya yang potensial. Potensi-potensi bahaya ini setiap tahunnya dianalisis bagaimana teknik dan cara pencegahan dan mengatasinya jika kelak terjadi. Bahaya kecelakaan kerja terjatuh diatasi dengan melaksanakan pemagaran areal kerja pada tempat-tempat ketinggian, serta pada ketinggian-ketinggian khusus para pekerja dibantu dengan tali pengaman, sehingga bahaya kecelakaan terjatuh dapat diminimalisir. 91 Tersembur minyakair panas diatasi dengan melakukan evaluasi tekanan tabung minyakair secara berkala, sehingga tekanan dari tabung tersebut tidak melebihi tekanan yang diizinkan, demikian halnya pekerja yang bekerja pada bagian ini diharuskan menggunakan alat pelindung diri berupa helm, kaca mata, sarung tangan serta baju pelindung dada. Terkena sengatan listrik dicegah dengan melakukan pemeriksaan berkala terhadap wayar-wayar yang selalu bersentuhan dengan para pekerja, seperti wayar cok, demikian halnya pekerja selalu disarankan bekerja dengan menggunakan alas kaki untuk mencegah terjadinya kontak listrik. Terpeleset dicegah dengan cara membersihkan seluruh ceceran oli dan cairan yang tergenang di sekitar pabrik dan lantai-lantai kerja. Kecelakaan terlilit ban dicegah dengan cara melengkapi ban berjalan dengan terali besi dalam lintasan ban berjalan tersebut. Kepala terantuk dicegah dengan penggunaan helm pengaman di seluruh areal pabrik, sehingga kemungkinan bahaya terantuk dapat dihindari, serta pada bagian- bagian kantor yang flaponnya terlalu rendah dilakukan renovasi untuk ditinggikan. Terkena conveyor dicegah dengan membuat pagar pada kedua sisi ban berjalan conveyor, atau minimal membuat pengaman besi pada kedua sisi conveyor, demikian halnya pekerja di sekitar conveyor disarankan menggunakan sarung tangan. 92

5.3.2. Penghargaan K3 yang Diperoleh PKS Tanjung Medan