Informan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

49

3.5. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini dikategorikan atas informan kunci, informan biasa dan informan pangkal. Ketiga kategori informan diambil dari pengambil kebijakan di pabrik kelapa sawit, jumlah seluruh informan ada 6 orang yang terdiri dari: a. Satu orang dari general manejer yang menjadi pimpinan keseluruhan pabrik, b. Dua orang dari manejer yang masing-masing membidangi permesinan dan produksi, c. Tiga orang dari kepala bagian yang masing-masing membidangi, keuangan, administrasi dan internal. Di awal penelitian penulis terlebih dahulu menjumpai general manejer, dan manejer serta kepala bagian dari masing-masing bagian. Dari merekalah penulis memperoleh rujukan, orang-orang di ketiga bagian tersebut yang memiliki pengetahuan yang banyak tentang masalah yang penulis teliti. Setelah itu penulis mengelompokkannya berdasarkan kedalaman data yang diperoleh. Informan kunci merupakan orang yang mengetahui banyak tentang masalah yang diteliti, informan biasa adalah orang yang punya pengetahuan cukup, tetapi tidak terlalu mendalam. Sedangkan informan pangkal adalah orang yang pertama kali dijumpai ketika penulis sampai di lapangan, dan ia juga memiliki informasi tentang masalah yang diteliti Moleong, 1993. 50

3.6. Variabel Penelitian

Adapun variabel dari penelitian ini adalah: a. Kebijakan Perusahaan di Bidang K3, b. Penerapan Kebijakan, c. Pengawasan Kebijakan, d. Evaluasi Program Kebijakan, e. Pegaruh SMK3.

3.7. Definisi Operasional

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka diambil definisi operasional dari variabel adalah sebagai berikut: 1 Kebijakan Perusahaan di Bidang K3 adalah seluruh kebijakan berupa peraturan-peraturan yang tertulis di lingkungan pabrik, 2 Penerapan Kebijakan adalah langkah-langkah yang dilakukan manajemen pabrik untuk menerapkan kebijakan K3, 3 Pengawasan Kebijakan adalah pengawasan yang dilakukan manajemen untuk memastikan bahwa kebijakan K3 telah dilaksanakan, 4 Evaluasi Program Kebijakan adalah kegiatan pengukuran keberhasilan K3 yang telah dilakukan, 5 Pengaruh SMK3 adalah pengaruh yang ditimbulkan akibat diterapkannya program K3 di lingkungan pabrik, 51 6 Perencanaan identifikasi bahaya adalah mengidentifikasi sumber bahya sehingga dapat dinilai tingkat resiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, 7 Indikator kerja adalah sasaran yang akan dicapai atau target kerja yang disusun perusahaan setelah menerapkan SMK3 pada pabrik kelapa sawit Tanjung Medan, dalam bentuk ukuran-ukuran yang dapat dinilai seperti jam kerja, pencapaian kesehatan kerja, angka kehilangan jam kerja.

3.8. Pelaksanaan Penelitian