BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sampah Padat
Menurut defenisinya, sampah adalah bahan benda padat yang terjadi karena berhubungan dengan aktivitas manusia yang tidak dipakai lagi, tidak disenangi dan
dibuang dengan cara-cara saniter kecuali buangan yang berasal dari tubuh manusia Kusnoputranto, 2000
Sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah yang terdapat di lingkungan berasal dari pemukiman penduduk, tempat umum, tempat perdagangan,
sarana layanan masyarakat milik pemerintah, industri berat dan ringan dan pertanian Chandra, 2007
Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah padat terbagi atas : 1. Zat organik sisa makanan, daun, sayur dan buah 2. Zat anorganik logam,
pecah-belah, abu, dan lain-lain . Sedangkan berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk, terdiri dari : 1. Mudah membusuk sisa makanan, potongan daging dan
sebagainya 2. Sulit membusuk plastik, karet, dan kaleng . Proses dekomposisi zat organik yang terkandung di dalam sampah dapat
berlangsung baik secara aerobik dan anaerobik. Jika kadar oksigen cukup, maka penguraian berlangsung secara aerob, sehingga akan terbentuk gas-gas H
2
S, CO
2
, NH
3
, PO
4
dan SO
4
. Jika kadar oksigen rendah, maka penguraian sampah akan berlangsung secara anaerob sehingga akan dihasilkan gas-gas NH
3
, CH
4
dan H2
S
yang berbau tidak enak Suriawiria,1985.
Selain faktor oksigen, faktor lain yang mempengaruhi dekomposisi sampah adalah kelembaban dan suhu. Hal inilah yang mengakibatkan jika pada musim hujan
proses dekomposisi akan meningkat sehingga diperlukan oksigen yang cukup besar. Jika kebutuhan oksigen tersebut tidak terpenuhi, maka proses dekomposisi sampah
akan berlangsung secara anaerob.
2.2. Karakteristik Sampah
Sampah mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu kota dengan kota lain, tergantung dari tingkat sosial ekonomi penduduk, iklim, dan sebagainya.
Karakteristik sampah mencakup antara lain :
1. Komposisi sampah, terbagi dalam dua golongan, yaitu : Komposisi fisik sampah, adalah besarnya persentase dari komponen pembentuk
sampah yang terdiri dari sampah organik yang bersifat mudah membusuk dan sampah anorganik kertas, kayu, kaca, logam, plastik. Berdasarkan hasil survai di
beberapa kota di Indonesia umumnya, sekitar 70-80 sampah merupakan sampah organik. Komposisi kimia sampah adalah besarnya persentase dari unsur
senyawa yang terkandung dalam sampah. Umumnya komposisi kimia sampah terdiri dari unsur carbon, hidrogen, nitrogen, sulfur dan phospor CHONSP serta
unsur lainnya yang terdapat dalam protein, karbohidrat dan lemak. 2. Densitas kepadatan sampah, adalah besaran yang menyatakan berat sampah
persatuan volume. Besarnya kepadatan sampah tiap kota berbeda tergantung dari keadaan sosial, ekonomi serta iklim kota tersebut. Terdapat kecenderungan bila
produksi sampahnya tinggi umumnya di negara industri, maka densitasnya lebih
rendah. Kepadatan sampah rumah tangga di negara sedang berkembang berkisar antara 100 samapi dengan 600 kgm³, sedangkan kepadatan sampah kota Medan
rata-rata 250 kgm³. 3. Kadar air sampah, yaitu besaran biasanya dalam satuan yang menyatakan
perbandingan antara berat air dengan berat basah sampah total atau dengan berat kering sampah tersebut. Untuk negara berkembang besarnya berkisar antara 50-70
.
2.3. Tinjauan tentang H