sampah. Upaya yang telah dilakukan adalah daur ulang dengan memanfaatkan kembali benda-benda yang masih mempunyai nilai ekonomis, pemadatan Balling
dan pembakaran Dinas Kebersihan Kota Medan,2008 Berdasarkan survai industri besar sedang tahun 2007 tidak terdapat industri
kimia, industri logam dan industri pertambangan di kelurahan Terjun. Jenis industri rumah tangga yang ada adalah industri makanan dan minuman BPS Kota Medan,
2007.
b. Kelurahan Paya Pasir Luas wilayah kelurahan Paya Pasir adalah 10 km² yang terdiri lahan
pemukiman dan perumahan, lahan bangunan, ladang, kolam ikan serta kebun. Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Terjun terdapat di kelurahan Terjun
dengan luas areal 14 Ha.
Berdasarkan survai industri besar sedang tahun 2007 terdapat industri
plastik di kelurahan Paya Pasir dan tidak terdapat jenis industri rumah tangga BPS Kota Medan, 2007 .
4.1.4.Data Jumlah Penyakit Terbesar Data dari Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan menyatakan bahwa
penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas ISPA dengan jumlah kasus sebanyak 2.784 berada di urutan pertama dari sepuluh penyakit terbesar di puskesmas selama
bulan Januari sampai dengan Desember 2008. Adapun data sepuluh penyakit terbanyak sebagai berikut :
Tabel 3. Data Sepuluh Penyakit Terbesar di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2008 No. Nama Penyakit Jumlah Penderita
1. ISPA 2784 2. Diare 1918
3. Gigi 1608 4. Mata 314
5. TB Paru 311 6. Kecacingan 184
7. Hypertensi 178 8. Maag 165
9. Scabies 135 10. THT 131
Sumber : Puskesmas Medan Marelan, 2008
4.2. Analisis Risiko 4.2.1 Analisis Pemaparan
Exposure Assessment Analisa pemaparan dilakukan untuk menentukan dosis
risk agent hidrogen sulfida yang diterima individu sebagai asupan atau intake I, yang dihitung dengan
persamaan : I = C x R x t x f x Dt
W
b
x t
avg
Keterangan : I = asupan intake, jumlah risk agent yang masuk ke dalam tubuh manusia mgkg
x hari
C = konsentrasi risk agent mgm³ R = laju asupan 0,83 m³jam
t = waktu paparan jamhari f = frekuensi paparan haritahun
Dt = durasi paparan, lama tinggal tahun Wb =berat badan responden kg
tavg=periode waktu rata-rata 30 tahun x 365 haritahun untuk zat non karsinogen, 70 tahun x 365 haritahun untuk zat karsinogen
Nilai C dan Wb diperoleh dari pengukuran pada lokasi penelitian sedangkan t, Dt dari hasil kuesioner serta nilai R, f, t
avg
periode waktu rata-rata didapat dari referensi. Nilai t
avg
untuk zat non-karsinogen dengan frekuensi paparan f 365 haritahun adalah = 30 tahun x 365 haritahun = 10950 hari.
Contoh perhitungan besarnya intake untuk masing-masing individu adalah sebagai berikut :
Hasil penelitian diketahui bahwa salah seorang responden bernama H.Sitompul yang setiap hari bekerja diluar lokasi penelitian rata-rata 8 jam dengan
berat badan W
b
= 50 kg. Responden tersebut telah tinggal selama Dt = 12 tahun dengan frekuensi paparan setahun f = 365 haritahun,nilai t avg untuk zat non-
karsinogen adalah = 10950 hari dan bila berada di lokasi maka, responden setiap hari menghirup udara bau yang mengandung hidrogen sulfida dengan konsentrasi C =
0,029 mgm³ dan laju asupan R = 0,83 m³jam, sehingga besarnya Intake I adalah: I = 0,029 mgm³ x 0,83 m³jam x 16 jamhari x 350 haritahun x 12 tahun
50 kg x 10950 hari
= 0,0029 mgkg-hari Jadi asupan intake hidrogen sulfida per hari untuk responden tersebut adalah 0,0029
mgkg-hari. Hasil perhitungan secara lengkap disajikan pada lampiran 2.
4.2.2.Karakteristik Risiko Risk Characterization
Karakterisasi risiko dilakukan untuk membandingkan hasil analisa pemaparan
intake dengan nilai dosis acuan RfC yang dikenal dengan bilangan risiko atau Risk Quotient RQ. RQ dihitung dengan persamaan 3:
Risk Quotient RQ = Intake mgkg-hari . RfC
= 0,001mgkg-hari
RfC merupakan dosis acuan yang diperoleh dari kepustakaan US EPA, 2003.RfC
untuk hidrogen sulfida adalah 0,001 mgkg-hari, maka nilai RQ untuk hidrogen sulfida dapat ditentukan. Dari contoh perhitungan asupan diatas, maka nilai RQ untuk
responden tersebut adalah : Risk Quotient RQ = 0.0029 mgkg-hari = 2,9
0,001 mgkg-hari
Jadi Besar Risiko RQ responden tersebut adalah 2,9. Hasil perhitungan secara
lengkap disajikan pada lampiran 2.
4.3. Hasil Analisa Univariat