4.3.8 Distribusi Besar Risiko RQ Kesehatan Masyarakat di TPA Terjun
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov tabel 4 menghasilkan nilai p sebesar 0,000, yang menunjukkan distribusi data tidak normal. Oleh karena distribusi data
untuk besar risiko tidak normal maka yang dijadikan nilai tengah adalah adalah median. Rata-rata median besar risiko untuk masyarakat yang tinggal di lokasi TPA
Terjun adalah 2,300 dengan simpangan baku 1,5068. Nilai RQ terendah adalah 0,70 dan tertinggi mencapai 5,70. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95
diyakini rata-rata RQ untuk masyarakat yang tinggal di lokasi TPA Terjun adalah berada diantara 1,931 sampai dengan 2,894 tabel 6 .
4.3.9.Distribusi Besar Risiko RQ Kesehatan Masyarakat di Luar TPA Terjun
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov tabel 4 menghasilkan nilai p sebesar 0,000, yang menunjukkan distribusi data tidak normal. Oleh karena distribusi data
untuk besar risiko tidak normal maka yang dijadikan nilai tengah adalah adalah median. Rata-rata median besar risiko untuk masyarakat yang tinggal di luar lokasi
TPA Terjun adalah 0,400 dengan simpangan baku 0,2788. Nilai RQ terendah adalah 0,10 dan tertinggi mencapai 1,20. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan
bahwa 95 diyakini rata-rata RQ untuk masyarakat yang tinggal di luar lokasi TPA Terjun adalah berada diantara 0,396 sampai dengan 0,574 tabel 6.
4.4. Hasil Analisa Bivariat
Analisa bivariat antara variabel independen dengan variabel dependen dilakukan dengan uji Chi Square, karena variabel-variabel yang diuji baik variabel
independen maupun variabel dependen merupakan data kategorik pengkategorian variabel-variabel yang diteliti selengkapnya disajikan pada tabel 7.
Tabel 8. Hasil Analisa Chi Square Distribusi Konsentrasi H
2
S dalam udara C, Laju Asupan R,Frekuensi Paparan f, Durasi Paparan Dt, Berat Badan Wb,
Intake H
2
S, dan Besar Risiko RQ Gangguan Kesehatan Masyarakat di TPA dan luar TPA Terjun Tahun 2009
Besar Risiko RQ Gangguan Kesehatan
RQ ≤ 1
RQ 1 Variabel
N N
OR 95 CI
Konsentrasi H2S dalam udara ambien
0,028 mgm³ ≤ 0,028 mgm³
15 35
37,5 87,5
25 5
62,5 12,5
11,667 3,751- 36,290
Laju Asupan Udara yang mengandung H2S
≥ 14 m³hari 14 m³hari
21 29
51,2 74,4
20 10
48,8 25,6
2,762 1,074-7,101
Durasi Paparan Dt ≥ 15 tahun
15 tahun 25
25 51,0
50,0 24
6 49,0
19,4 4,000
1,396-11,458 Berat Badan Responden
Wb 58 kg
≤ 58 kg 23
27 59,0
65,9 16
14 41,0
34,1 1,342
0,541-3,325 Tempat Tinggal
Responden - TPA Terjun
- Luar TPA Terjun 15
35 37,5
87,5 25
5 62,5
12,5 11,667
3,751- 36,290
4.4.1 Hubungan Konsentrasi Hidrogen Sulfida dalam Udara Ambien dengan Besar Risiko RQ
Hasil uji Chi Square seperti yang ditampilkan pada tabel menunjukkan bahwa
ada 25 responden dari 40 responden 62,5 yang menghirup udara yang mangandung H
2
S di atas kadar maksimal yang diperbolehkan menurut Keputusan
Menteri Negara Kesehatan Lingkungan Hidup Nomor KEP-50MENLH111996 memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup udara yang
mengandung H
2
S. Dari 40 responden yang menghirup udara mengandung H
2
S yang tidak melebihi kadar maksimal, hanya 5 responden 12,5 yang berpotensi akan
mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar udara mengandung H
2
S. Hasil uji statistik dengan CI 95 dan nilai interval kepercayaan yang tidak
mencakup 1 3,751 – 36,290 , maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi besar risiko gangguan kesehatan antara responden yang terpapar udara yang
mengandung H
2
S melebihi kadar maksimal dengan responden yang menghirup udara tidak melebihi kadar maksimal. Nilai OR adalah 11,67. Hal ini berarti bahwa
responden yang terpapar udara mengandung H
2
S melebihi kadar maksimal mempunyai peluang 11,67 kali memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan
akibat menghirup H
2
S yang terkandung dalam udara dibandingkan dengan responden yang tidak melebihi kadar maksimal.
4.4.2 Hubungan Laju Asupan Udara R dengan Besar Risiko RQ
Hasil uji Chi Square seperti yang ditampilkan pada tabel 8 menunjukkan
bahwa ada 20 responden dari 41 responden 48,8 yang menghirup udara yang mangandung H
2
S ≥ 14 m³ per hari memiliki risiko akan mengalami gangguan
kesehatan akibat menghirup udara yang mengandung H
2
S. Dari 39 responden yang menghirup udara mengandung H
2
S yang kurang dari 14 m³, hanya 10 responden 25,6 yang berpotensi akan mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar udara
mengandung H
2
S.
Hasil uji statistik dengan CI 95 dan nilai interval kepercayaan yang tidak mencakup 1 1,074 – 7,101 , maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi besar
risiko gangguan kesehatan antara responden yang menghirup udara mengandung H
2
S ≥ 14 m³ per hari dengan responden yang menghirup udara kurang dari 14 m³ per
hari . Nilai OR adalah 2,762. Hal ini berarti bahwa responden yang menghirup udara mengandung H
2
S yang melebihi 14 m³ per hari mempunyai peluang 2,762 kali memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup H
2
S yang terkandung dalam udara dibandingkan dengan responden yang menghirup udara tidak
melebihi 14 m³ per hari
4.4.3 Hubungan Durasi Paparan Dt dengan Besar Risiko RQ Hasil uji
Chi Square seperti yang ditampilkan pada tabel 8 menunjukkan bahwa ada 24 responden dari 49 responden 49 yang menghirup udara yang
mangandung H
2
S selama 15 tahun memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup udara yang mengandung H
2
S. Dari 31 responden yang menghirup udara mengandung H
2
S kurang dari 15 tahun, hanya 6 responden 19,4 yang berpotensi akan mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar udara
mengandung H
2
S. Hasil uji statistik dengan CI 95 dan nilai interval kepercayaan yang tidak
mencakup 1 1,396 – 11,458, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi besar risiko gangguan kesehatan antara responden yang menghirup udara mengandung
H
2
S selama 15 tahun dengan responden yang menghirup udara kurang dari 15 tahun. Nilai OR adalah 4,000. Hal ini berarti bahwa responden yang menghirup udara
mengandung H
2
S selama 15 tahun mempunyai peluang 4,000 kali memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup H
2
S yang terkandung dalam udara dibandingkan dengan responden yang menghirup udara kurang dari 15 tahun.
4.4.4 Hubungan Berat Badan Wb dengan Besar Risiko RQ Hasil uji Chi Square seperti yang ditampilkan pada tabel 8 menunjukkan
bahwa ada 16 responden dari 39 responden 41,0 yang mempunyai berat badan lebih dari 58 kg memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan akibat
menghirup udara yang mengandung H
2
S. Dari 41 responden yang mempunyai berat badan tidak lebih dari 58, hanya 14 responden 34,1 yang berpotensi akan
mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar udara mengandung H
2
S. Hasil uji statistik dengan CI 95 dan nilai interval kepercayaan yang
mencakup 1 0,541 – 3,325 , maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi besar risiko gangguan kesehatan antara responden yang memilki berat badan lebih
dari 58 kg dengan responden yang mempunyai berat bedan tidak melebihi 58 kg. Nilai OR adalah 1,342. Hal ini berarti bahwa responden yang memiliki berat badan
lebih dari 58 kg mempunyai peluang 1,342 kali memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup H
2
S yang terkandung dalam udara dibandingkan dengan responden yang mempunyai berat badan tidak melebihi 58 kg.
4.4.5 Hubungan Tempat Tinggal Responden dengan Besar Risiko RQ
Hasil uji Chi Square seperti yang ditampilkan pada tabel 8 menunjukkan
bahwa ada 25 responden dari 40 responden 62,5 yang tinggal di TPA Terjun memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup udara yang
mengandung H
2
S. Dari 40 responden yang tinggal di TPA Terjun, hanya 5 responden 12,5 yang berpotensi akan mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar udara
mengandung H
2
S. Hasil uji statistik dengan CI 95 dan nilai interval kepercayaan yang tidak
mencakup 1 3,751 – 36,290, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi besar risiko gangguan kesehatan antara responden yang tinggal di TPA Terjun dengan
responden yang tinggal di luar TPA Terjun. Nilai OR adalah 11,667. Hal ini berarti bahwa responden yang tinggal di TPA Terjun mempunyai peluang 11,667 kali
memiliki risiko akan mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup H
2
S yang terkandung dalam udara dibandingkan dengan responden yang tinggal di luar TPA
Terjun.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pembahasan Hasil Penelitian Distribusi hasil pengukuran konsentrasi H