Metode Analisa Data Analisis Risiko Paparan Hidrogen Sulfida Pada Masyarakat Sekitar Tpa Sampah Terjun Kecamatan Medan MarelanTahun 2009

Hasil perhitungan RQ dapat menunjukkan tingkat risiko kesehatan masyarakat akibat menghirup udara yang mengandung hidrogen sulfida. Apabila RQ ≤ 1 menunjukkan paparan masih berada dibawah batas normal dan penduduk yang menghirup udara tersebut aman dari risiko kesehatan oleh H 2 S sepanjang hidupnya. Sedangkan, bila RQ 1 menunjukkan paparan berada diatas batas normal dan penduduk yang menghirup udara tersebut memiliki risiko kesehatan oleh hidrogen sulfida sepanjanng hidupnya.

3.10. Metode Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program lunak komputer dengan tahapan sebagai berikut : 1. Analisis Univariat Analisis univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran pada masing- masing variabel. Dalam analisis ini digunakan ukuran nilai tengah mean, median, nilai minimum dan maksimum, 95 Confidence Interval CI, simpangan baku untuk data numerik. Yang merupakan variabel dengan data numerik adalah : konsentrasi hidrogen sulfida, laju asupan udara yang dihirup, durasi paparan, frekuensi paparan, berat badan dan besar risiko RQ 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel. Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis variabel yaitu variabel independen konsentrasi hidrogen sulfida dalam udara, laju asupan, durasi paparan, frekuensi paparan, berat badan, dan tempat tinggal dan variabel dependen besar resikonya terjadinya toksisitas hidrogen sulfida . Variabel-variabel yang ingin diketahui hubungan yaitu antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji chi-square karena baik variabel independen maupun dependen merupakan data kategorik data numerik yang sudah diubah menjadi dua kelompok . Uji ini bertujuan untuk menguji perbedaan proporsi dua kelompok sampel.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian 4.1.1.Gambaran Umum Wilayah Medan Marelan merupakan salah satu kecamatan yang berada di bagian utara Kota Medan propinsi Sumatera Utara. Secara administratif, kecamatan Medan Marelan terdiri dari 5 lima kelurahan antara lain adalah Lampiran 4 1. Kelurahan Labuhan Deli 2. Kelurahan Rengas Pulau 3. Kelurahan Terjun 4. Kelurahan Tanah Enam Ratus 5. Kelurahan Paya Pasir. Kecamatan Medan Marelan memiliki luas wilayah 44,47 km² dengan batas- batas sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Medan Belawan 2. Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang 3. Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang 4. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Medan Labuhan 4.1.2.Keadaan Penduduk Jumlah penduduk kecamatan Medan Marelan berjumlah 121.721 jiwa dengan penduduk laki-laki berjumlah 58.918 jiwa den penduduk perempuan 62.803 jiwa. Penelitian ini dilakukan pada di dua kelurahan di kecamatan Medan Marelan, yaitu : kelurahan Terjun dan kelurahan Paya Pasir. Kelurahan Terjun terdiri dari 22 lingkungan, sedangkan kelurahan Paya Pasir terdiri dari 8 Lingkungan. TPA Terjun sendiri berada di wilayah Lingkungan 6 kelurahan Terjun. Adapun keadaan penduduk di daerah penelitian adalah sebagai berikut Lampiran 5 : Tabel 2. Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Rata-Rata Anggota Rumah Tangga di Lokasi Penelitian Tahun 2008 Penduduk No. Kelurahan Rumah Tangga Laki-laki Perem Puan Jumlah Rata-rata Anggota RT 1 Terjun 5.050 11.256 13.992 25.248 5,0 2 Paya Pasir 2.223 5.570 5.544 11.114 5,0 Sumber : BPS Kota Medan,2008

4.1.3. Tata Guna Lahan a. Kelurahan Terjun

Luas wilayah kelurahan Terjun adalah 16,05 km² yang terdiri lahan pemukiman dan perumahan, lahan bangunan, ladang, kolam ikan serta kebun. Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Terjun terdapat di kelurahan Terjun dengan luas areal 14 Ha. Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Terjun telah beroperasi sejak 7 Januari 1994 dengan menggunakan sistem open dumping. Jumlah sampah dari kota Medan yang dibuang ke TPA Terjun sekitar 1500 m³ sampah per hari. Dalam rangka mengurangi timbunan sampah, memperpanjang umur pakai TPA dan meminimalkan dampak lingkungan di sekitar lokasi TPA, maka dilakukan upaya pengolahan sampah. Upaya yang telah dilakukan adalah daur ulang dengan memanfaatkan kembali benda-benda yang masih mempunyai nilai ekonomis, pemadatan Balling dan pembakaran Dinas Kebersihan Kota Medan,2008 Berdasarkan survai industri besar sedang tahun 2007 tidak terdapat industri kimia, industri logam dan industri pertambangan di kelurahan Terjun. Jenis industri rumah tangga yang ada adalah industri makanan dan minuman BPS Kota Medan, 2007.

b. Kelurahan Paya Pasir Luas wilayah kelurahan Paya Pasir adalah 10 km² yang terdiri lahan