Jenis Penelitian Waktu penelitian Bahan dan Cara Pembuatan : 1. Larutan penyerap CdOH

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah survei bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Studi cross sectional meneliti suatu faktor paparan dan sebuah masalah kesehatan tanpa arah dimensi penyelidikan tertentu, yaitu hanya melakukan satu kali pengukuran terhadap variabel-variabelnya dan dinilai dalam satu saat atau suatu periode tertentu. Dengan demikian tidak ada tindak lanjut pada studi cross sectional Sastroasmoro Ismael, 2002. 3.2.Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemukiman penduduk yang ada disekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Alasan pemilihan lokasi penelitian berada di lingkungan TPA Terjun adalah : 1. Tingginya konsentrasi asam sulfida yang terkandung dalam udara yang diketahui dari data hasil penelitian Meirinda 2008 2. Banyaknya rumah-rumah penduduk di TPA Terjun. 3. Data dari Puskesmas Terjun penyakit ISPA menempati urutan pertama dari 10 penyakit terbesar.

3.3. Waktu penelitian

Waktu penelitian diawali dengan pengajuan judul penelitian, survai awal, penelusuran daftar pustaka, persiapan proposal, konsultasi dengan pembimbing, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data dan pengolahan data sampai dengan penyusunan laporan akhir direncanakan berlangsung selama 6 bulan, mulai dari bulan September 2008 sampai Maret 2009. 3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi

A. Populasi Subyek Subyek dalam penelitian ini ádalah seluruh masyarakat yang tinggal di TPA

dan di luar TPA Sampah Terjun kecamatan Medan Marelan yang masih berdekatan dengan kawasan TPA dalam radius ± 300 meter di Kecamatan Medan Marelan Kota Medan pada tahun 2009.

B. Populasi Obyek.

Obyek yang digunakan ádalah ambien udara yang ada di TPA dan di luar TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan yang berdekatan dengan kawasan TPA dalam radius ± 300 meter tahun 2009.

3.4.2. Sampel A. Kriteria Sampel

A.1.Kriteria Sampel Subyek Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berusia ≥ 18 tahun yang tinggal di TPA dan di luar TPA Terjun dan telah bermukim minimal 3 tahun. Kriteria usia 18 tahun didasarkan atas keseragaman antropometri dan lama mukim responden minimal 3 tahun didasarkan pada penelitian Kilburn dan Warshaw tahun 1995. Studi mereka menyatakan bahwa para pekerja yang terpapar hidrogen sulfida dengan konsentrasi antara 0,010 – 0,100 ppm dari unit pengolahan minyak mentah selama 40 jam setiap minggu dalam 3-4 tahun, menunjukkan bahwa pekerja mengalami gangguan saluran pernafasan, batuk dan sakit kepala. Unit analisis adalah individu yang menghirup udara yang berasal dari udara TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan. Kriteria Inklusi : 1. Berusia ≥ 18 tahun 2. Menghirup udara di lokasi penelitian 3. Telah bermukim minimal 3 tahun Kriteria Eksklusi : 1. Berusia 18 tahun 2. Tidak menghirup udara di lokasi penelitian 3. Tinggal dilokasi penelitian selama kurang dari 3 tahun A.2. Kriteria Sampel Obyek Sampel udara yang akan diambil adalah udara ambien di TPA dan di luar TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan tahun 2009. B. Besar Sampel B.1. Besar Sampel Subyek Besaran sampel minimal yang harus diambil dalam penelitian ini dihitung berdasarkan ukuiran sampel untuk rancangan crossectional untuk uji hipótesis terhadap dua proporsi Sastroasmoro Ismael, 2002 dengan persamaan sebagai berikut : n1 = n2 = Z √ 2 p. q + Z √ p1. q1 + p2. q2 ² ………1 p 1 – p 2 ² n1 = jumlah sampel terpapar yang diperlukan n2 = jumlah sampel tidak terpapar yang diperlukan Z = deviasi baku normal untuk pada derajat kepercayaan 95 Z = deviasi baku normal untuk pada derajat kepercayaan 80 p = proporsi total = p1 + p2 2 p1 = proporsi efek pada kelompok terpapar p2 = proporsi efek pada kelompok yang tidak terpapar q = 1 – p Untuk memperoleh besar sampel subyek perla diketahui terlebih dahulu nilai p1 dan nilai p2. Nilai p1 adalah proporsi subyek terpapar H 2 S dengan nilai RQ 1. Nilai p2 adalah proporsi subyek tidak terpapar H 2 S dengan RQ 1. Untuk itu peneliti terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan dengan pengambilan sampel secara acak sebanyak 30 orang sampel di TPA Terjun dan 30 orang sampel di luar TPA Terjun. Menurut Sugiyono 2005 distribusi rata-rata sampel dengan ukuran minimal 30 sampel dianggap normal dan dapat menggunakan statistik parametrik. Studi pendahuluan tersebut, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut: p1 = 60 p2 = 10 p = p1 + p2 = 0,35 2 Dengan mensubstitusikan nilai-nilai yang diperoleh dari studi pendahuluan tersebut ke persamaan 1, maka diperoleh : n1 = n2 = { 1,96 √ 2 0,35 0,65 + 0,842 √ 0,6 0,4 + 0,1 0,9} ² 0,6 – 0,1 ² = 20,97 ~ 21 orang Dengan demikian jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 21 orang untuk tiap kelompok. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diperlukan untuk kelompok subyek di TPA Terjun sebanyak 40 orang dan 40 orang di luar TPA Terjun. B.2. Besar Sampel Obyek Udara ambien yang di ukur diambil pada tiga lokasi, yaitu lokasi 1: TPA 3 titik , lokasi 2 : luar TPA 3 titik, lokasi 3 : jauh dari TPA 1 titik. 3.5. Metode Analisa Hidrogen Sulfida dalam Udara Metoda paling spesifik untuk mengukur konsentrasi H2S di udara dengan reaksi p-amino-dimetil anilin dan FeCl3. Magill Holden,1956

3.5.1. Prinsip Metoda Analisa Ion sulfida bereaksi dengan p-amino-dimetil anilin dan FeCl

3 membentuk metilen biru, yang kemudian intensitasnya diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 670 nm.

3.5.2. Alat dan Bahan a. Alat :

1. Midged impinger, flow meter, pompa vakum dan generator set 2. Spektrofotometer

b. Bahan dan Cara Pembuatan : 1. Larutan penyerap CdOH

2 Ditimbang 4,3 gram CdSO 4. 8H 2 O dan dilarutkan dalam air kemudian ditambahkan 0,3 gram NaOH dan diencerkan hingga 1 liter. 2.Larutan amin Ditimbang 12 gram p-amino-dimetil anilin dan ditambahkan 30 ml aquades serta 50 ml H 2 SO 4 pekat. Stok Diambil larutan stok 25 ml dan diencerkan dengan H2SO4 : H2O 1:1 sampai 1 liter 3.Larutan FeCl 3 Ditimbang 100 gram FeCl3.6H2O dan diencerkan dengan aquades hingga 100 ml 4.Larutan standar sulfida Ditimbang 0,71 g Na2S.9H2O dilarutkan dengan aqudes hingga volume 1 liter larutan induk. Kemudian dipipet 10 ml dan diencerkan dengan aquades hingga volume 100 ml. 3.5.3. Prosedur Pembuatan Kurva Kalibrasi 1.Pipet dalam 6 labu tentukur masing-masing 0,1,2,3,4,5 ml larutan standar kerja H 2 S 2.Ditambahkan 0,5 ml larutan uji amin dan 3 tetes larutan FeCl 3 . Kemudian ditambahkan larutan penyerap sampai tanda batas 3.Tunggu selama 30-60 menit, dibaca absorbansi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 670 nm. 4.Dihitung konsentrasi H 2 S dalam satu seri larutan tersebut 5.Dibuat kurva yang menyatakan hubungan absorbansi dengan komsentrasi H 2 S 3.5.4. Prosedur Perlakuan dan Pengambilan Sampel : SNI 19-7119.7-2005 1.Larutan penyerap H2S sebanyak 20 ml dimasukkan ke dalam midget impinger 2.Midget impinger dirangkaikan dengan pompa vakum dan diatur kecepatan aliran udara pada 2 Lmenit 3.Kemudian pengambilan sampel uji dilakukan selama 1 jam, setelah itu pompa penghisap dimatikan. 4.Sesudah pengambilan sampel uji, diamkan selama 20 menit untuk menghilangkan pengganggu. Sampel uji dapat stabil selama 24 jam,jika disimpan pada suhu 5ºC dan terhindar dari sinar matahari.

3.5.5. Cara analisa : SNI 19-7119.7-2005

1.Diambil 10 ml larutan sampel uji dalam midget suhu kamar ke dalam labu takar 25 ml dan ditambahkan 5 ml air suling sebagai pembilas. 2.Sebanyak 0,5 ml larutan amin dan 3 tetes FeCl 3 ditambahkan ke dalam labu takar 3. Air suling ditepatkan sampai tanda batas, dihomogenkan dan diamkan selama 30-60 menit 4. Campuran larutan diatas diukur serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 670 nm. 5. Untuk pengujian blanko, ulangi seperti langkah-langkah diatas dengan menggunakan sebanyak 10 ml larutan penyerap.

3.5.6. Reaksi : Treadwell, 1963 CdOH

2 + H 2 S ----------- CdS + 2H 2 O 2[ NH 2 .C 6 H 4 .NCH 3 2 . H 2 SO 4 ] + 6 Fe ³ + S ² ----- p-amino-dimetil aniline sulfat C 6 H 3 N CH 3 2 N S + 6 Fe ² + NH4 + 4H + SO4 ² C 6 H 3 N CH 3 2 Cl Metilen biru 3.6. Metode Pengumpulan Data 3.6.1. Sumber Data