Toksikokinetik Analisis Risiko Paparan Hidrogen Sulfida Pada Masyarakat Sekitar Tpa Sampah Terjun Kecamatan Medan MarelanTahun 2009

Jumlah konsentrasi hidrogen sulfida dalam udara ambien di Amerika Serikat berkisar antara 0,11 – 0,33 ppb. Sedangkan pada daerah yang belum berkembang dilaporkan 0,02 – 0,07 ppb. Bencana di Pozta Rica pada tahun 1950 disebabkan kesalahan penanganan gas di dalam industri kilang minyak di Mexico dekat Gulf of Mexico. Kebocoran H 2 S yang berlangsung 20-25 menit memungkinkan gas tersebut masuk ke udara bebas dan ke daerah pemukiman udara tak bebas. Penyakit timbul 10 – 20 menit sejak mulai kebocoran.Dari 320 orang yang terserang, 22 orang meninggal. Makanan Paparan H 2 S melalui makanan relatif kecil. Jadi masuknya gas H 2 S ke dalam tubuh diabaikan.

2.4. Toksikokinetik

Pada saat gas ini akan masuk ke dalam tubuh manusia, maka zat tersebut akan mengalami absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.

2.4.1. Absorbsi

Hidrogen sulfida lebih banyak dan lebih cepat diabsorbsi melalui inhalasi dari pada paparan lewat oral. Hidrogen sulfida yang terserap melalui kulit sangat kecil ATSDR, 2000. Absorbsi dari paparan inhalasi terutama akibat ukuran partikel hidrogen sulfida yang kecil dapat mencapai saluran nafas bawah di mana hidrogen sulfida dapat diabsorbsi. Partilkel dengan ukuran kecil akan mengalami penetrasi pada sacus alveolaris yang sebagian dari partikel akan mengalami pembersihan oleh macrrophage dan sebagian lainnya akan diabsorbsi dalam darah. Zona alveolar merupakan bagian dalam paru dengan permukaan seluas 50 sampai 100 m². Gas pada alveoli hampir selalu menyatu dengan aliran darah yang tergantung pada kelarutan gas tersebut. Mukono, 2005. Saluran pencernaan makanan merupakan jalur sangat minimum dari absorbsi paparan H 2 S, karena kelarutannya dalam air kecil dan mudah menguap serta tidak ada laporan dari ilmuwan bahwa orang-orang yang keracunan H2S mengalami diare. Jalur paparan hidrogen sulfida melalui kulit relatif kurang baik impermeable dan sebagai pelindung yang baik untuk mempertahankan fungsi kulit manusia dari pengaruh lingkungan. Kulit tidak dapat melakukan pertukaran zat dengan darah. Perpindahan bahan dari luar lapisan yang terserap ke dalam sistem vaskuler sangat lambat. Hal tersebut karena luas pori hanya sekitar 100 µm. Jika penyerapan secara perlahan maka kulit berperan penting dalam efek lolos pertama first pass effect.

2.4.2. Distribusi

Kadar hidrogen sulfida yang terkandung dalam darah tergantung pada cairan plasma, cairan interstitial dan cairan intracelular. Setelah memasuki darah akan didistribusi dengan cepat ke seluruh tubuh sistemik.Laju distribusi akan menuju ke setiap organ di dalam tubuh. Mudah tidaknya zat ini melewati dinding kapiler dan membran sel dari suatu jaringan sangat ditentukan oleh aliran darah ke organ tersebut.

2.4.3. Metabolisme

Hidrogen sulfida menghambat enzim cytochrome oxidase sebagai penghasil oksigen sel. Metabolisme anaerobik menyebabkan akumulasi asam laktat yang mendorong ke arah ketidakseimbangan asam-basa.Sistem jaringan saraf berhubungan dengan jantung terutama sekali peka kepada gangguan metabolisme oksidasi.

2.4.4. Ekskresi

Ginjal merupakan organ yang efisien dalam mengeliminasi hidrogen sulfida dari tubuh. Pada kondisi suhu badan dapat juga diekskresi melalui paru-paru.

2.5. Mekanisme Kerja Hidrogen Sulfida