Autokorelasi Uji Pelanggaran Asumsi Klasik

3.7.2. Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data time series. Autokorelasi itu sering dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data runtun waktu atau time-series atau ruang seperti dalam data lintas sektoral atau cross section. Sehingga terdapat saling ketergantungan antara faktor pengganggu yang berhubungan dengan pengamatan lainnya. Oleh sebab itu masalah autokorelasi biasanya muncul dalam data time series, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi dalam data cross section. Dalam konteks regresi, model regresi linier mengasumsikan bahwa situasi autokorelasi tidak terdapat dalam faktor pengganggu atau dapat ditulis: E i , j = 0; i  j 3.3 Berdasar persamaan 3.3, dapat dikemukakan bahwa model regresi linier mengasumsikan bahwa faktor pengganggu yang berhubungan dengan pengamatan lainnya. Oleh karena itu, bila pengamatan-pengamatan dilakukan sepanjang waktu, pengaruh faktor pengganggu yang terjadi dalam suatu periode waktu, tidak terbawa pada periode waktu berikutnya. Bila terjadi saling ketergantungan antara faktor pengganggu yang berhubungan dengan observasi dipengaruhi oleh unsur gangguan yang berhubungan pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA dengan pengamatan lainnya atau dengan kata lain terjadi autokorelasi, ditulis dengan simbol berikut: E i , j ≠ 0; i  j 3.4 Untuk menguji autokorelasi dalam model ini digunakan uji Lagrange Multiplier LM test, yaitu dengan membandingkan nilai  2 hitung dengan  2 tabel , dengan kriteria keputusan sebagai berikut: a Bila nilai  2 hitung  2 tabel maka hipotesis nol Ho ditolak, berarti ada autokorelasi. b Bila nilai  2 hitung  2 tabel maka hipotesis nol Ho tidak dapat ditolak, berarti tidak ada autokorelasi.

3.7.3. Normalitas