untuk membeli aset luar negeri juga berkurang. Penurunan penawaran rupiah menyebabkan rupiah terapresiasi. Dengan demikian dengan naiknya suku
bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan menyebabkan nilai tukar rupiah menguat apresiasi Mankiw, N., 2003.
c. Inflasi
Dari hasil estimasi diketahui bahwa inflasi 3 bulan sebelumnya berpengaruh positif terhadap nilai tukar RupiahUS di Indonesia. Jika inflasi 3 bulan
sebelumnya naik maka nilai tukar rupiah melemah terdepresiasi. Dan begitu juga sebaliknya jika inflasi 3 bulan sebelumnya turun maka nilai tukar rupiah
menguat terapresiasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi inflasi maka nilai tukar RupiahUS
akan semakin naik atau dengan kata lain dolar AS terapresiasi rupiah terdepresiasi. Nilai koefisien inflasi sebesar 117,690 berarti setiap
peningkatan inflasi satu satuan dalam akan menyebabkan terjadinya peningkatan nilai tukar Rp 117,690US dolar AS apresiasirupiah
depresiasi, ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai t
statistik
diperoleh nilai 4,737 yang lebih besar dibandingkan t
tabel
á = 1 sama dengan 2,750. Hal ini berarti bahwa variabel inflasi memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap nilai tukar RupiahUS di Indonesia pada tingkat kepercayaan 99 persen.
Hasil ini menyatakan bahwa inflasi 3 bulan sebelumnya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar RupiahUS pada taraf á = 1.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Tanda positif pada koefisien regresi inflasi 3 bulan sebelumnya sesuai dengan harapan teori karena menurut teori paritas daya beli Purchasing Power
Parity, nilai tukar nominal antara mata uang dari dua negara mereflesikan perbedaan tingkat inflasi domestik dengan tingkat inflasi di luar negeri
di mana nilai tukar di negara domestik akan dipengaruhi oleh perubahan inflasi baik domestik maupun di luar negeri. Peningkatan inflasi domestik
akan menyebabkan uang akan kehilangan nilainya dalam artian berkurangnya barang dan jasa yang dapat dibelinya dan berkurangnya jumlah mata uang lain
yang dapat diperolehnya terdepresiasi. Sebuah studi kasus yang terjadi pada mata uang dollar AS, mark Jerman dan
lira Italia dari tahun 1970 hingga 1998. Ketika Pemerintah Jerman telah melaksanakan kebijakan moneter yang berhasil menekan inflasi dibandingkan
dengan kebijakan moneter yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat, sementara kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Italia justru memicu
inflasi yang lebih tinggi. Dari tahun 1970 hingga 1998, inflasi di Amerika Serikat adalah 5,3 persen per tahun. Bandingkan dengan Jerman yang tercatat
hanya 3,5 persen, sedangkan Italia 9,6 persen. Ketika harga-harga di Amerika Serikat mengalami kenaikan dibandingkan harga-harga di Jerman, nilai dollar
AS pun mengalami pelemahan depresiasi terhadap mark Jerman. Demikian juga ketika harga-harga di Amerika Serikat menurun dibandingkan harga-
harga di Italia, maka nilai dollar AS mengalami penguatan apresiasi
terhadap lira Mankiw, N., 2003.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
d. Investasi Asing Bersih Net Foreign Investment – NFI