3.6. Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit
Uji kesesuaian dilakukan berdasarkan nilai koefisien determinasi R
2
, yang kemudian dilanjutkan dengan F-test dan t-test. Koefisien determinasi R
2
adalah angka yang menunjukkan variansi variabel-variabel bebas independent variable
terhadap variabel terikat dependen variable. F-tes dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas independent variable terhadap variabel terikat
dependent variable secara serentak. T-test dimaksudkan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas independent variable terhadap variabel terikat
dependent variable secara parsial.
3.7. Uji Pelanggaran Asumsi Klasik
Dalam suatu model regresi ada beberapa permasalahan yang biasa terjadi yang secara statistik dapat mengganggu model yang telah ditentukan, bahkan dapat
menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu maka perlu melakukan uji penyimpangan asumsi klasik, yang terdiri dari:
3.7.1. Multikolinieritas
Multikolinieritas timbul karena satu atau lebih variabel bebas merupakan kombinasi linier yang pasti sempurna atau mendekati pasti dari variabel penjelas
lainnya. Jika terdapat multikolinieritas sempurna, koefisien regresi dari variabel penjelas tersebut tidak dapat ditentukan dan variansnya bernilai tak terhingga. Jika
multikonilinieritas kurang sempurna, koefisien regresi dapat ditentukan, namun variansnya sangat besar, sehingga tidak dapat menaksir koefisien secara akurat.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Dalam model regresi linier, diasumsikan tidak terdapat multikolinieritas di antara variabel-variabel penjelas, untuk itu perlu dideteksi dengan mengamati besaran-
besaran regresi yang didapat, yaitu: 1
Interval tingkat kepercayaan lebar karena varians besar maka standar error besar, sehingga interval kepercayaan lebar;
2 Koefisien determinasi tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan
pada uji t-test; 3
Koefisien korelasi antar variabel bebas tinggi; 4
Nilai koefisien korelasi parsial tinggi; 5
Variasi besar dari taksiran menggunakan metode OLS. Untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model pengamatan,
dapat dilakukan dengan regresi antar variabel bebas, sehingga dapat diperoleh nilai koefisien determinan R
2
masing-masing. Selanjutnya R
2
hasil regresi antar variabel bebas tersebut dibandingkan dengan R
2
hasil regresi model, sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Jika nilai R
2
hasil regresi antar variabel bebas R
2
model penelitian, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada multikolinieritas dalam model
empiris yang digunakan ditolak. 2.
Jika nilai R
2
hasil regresi antar variabel bebas R
2
model penelitian, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas model
empiris yang digunakan tidak dapat ditolak.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
3.7.2. Autokorelasi