Uji Multikolinieritas Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

menyebabkan penurunan nilai tukar RpUS dengan kata lain dollar terdepresiasirupiah terapresiasi Mankiw, N., 2003. Hal ini bisa dilihat bahwa secara rata-rata tahun tahun 1999 hingga 2007, investasi asing bersih di Indonesia yang mengalami kenaikan hingga menyebabkan peningkatan penawaran rupiah yang hendak ditukarkan dengan valuta asing sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah terdepresiasi.

4.5. Uji Asumsi Klasik

Mempertimbangkan bahwa dalam model regresi yang ingin dicapai adalah Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan ada kalanya sering dijumpai dalam model regresi terutama regresi linear berganda berbagai masalah terutama pelanggaran terhadap asumsi klasik, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian asumsi klasik berupa multikolinearitas, autokorelasi, normalitas dan linieritas.

4.5.1. Uji Multikolinieritas

Interpretasi dari model regresi berganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa antar variabel bebas yang digunakan dalam model tersebut tidak saling berkolerasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun interpretasi ini menjadi salah apabila terdapat hubungan linear antar variabel bebas. Berikut ini hasil uji multikolinieritas pada Tabel 4.8 adalah sebagai berikut: pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Tabel 4.8. Hasil Estimasi Uji Multikolinieritas Variabel R 2 IDK t-1 Derajat Keterbukaan Ekonomi 3 bulan sebelumnya 0,1879 SBI t-1 Suku Bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya 0,1596 INF t-1 Inflasi 3 bulan sebelumnya 0,1070 NFI t-1 Inflasi 3 bulan sebelumnya 0,3313 Sumber: Data diolah Lampiran 3 sd 6 Berdasarkan pada Tabel 4.8 di atas dapat terlihat bahwa nilai R 2 KURS IDK t-1 SBI t-1 INF t-1 NFI t-1 , yaitu 0,6324 lebih besar dari pada nilai R 2 dalam regresi parsial yaitu: 0,1879; 0,1596; 0,1070 dan 0,3313 berdasarkan ketentuan rule of thumb dan metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak terdapat ditemukan adanya multikolinierity.

4.5.2. Autokorelasi

Uji autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui adanya saling ketergantungan antara faktor pengganggu yang berhubungan dengan observasi yang dipengaruhi oleh unsur gangguan yang berhubungan dengan pengamatan lainnya. Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier Test LM Test. Hasil estimasi dengan menggunakan uji LM test diperoleh nilai ObsR-squared = 0,4522 dengan nilai probabilitas 0,7976. Nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak dapat menolak Ho atau dengan kata lain tidak terjadi autokorelasi lihat Lampiran 7. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA

4.5.3. Normalitas