dapat menimbulkan kegiatan spekulatif seperti perkembangan akhir-akhir ini, yang pada gilirannya dapat mengganggu kestabilan makro.
Fungsi ketiga sebagai instrumen moneter khususnya bagi negara yang menerapkan suku bunga dan nilai tukar sebagai sasaran operasional kebijakan
moneter. Dalam fungsi ini depresiasi dan apresiasi nilai tukar digunakan sebagai alat untuk sterilisasi dan ekspansi jumlah uang beredar.
Fungsi keempat adalah sebagai nominal anchor dalam pengendalian inflasi. Nilai tukar banyak digunakan oleh negara-negara yang mengalami chronic inflation
sebagai nominal anchor baik melalui pengendalian depresiasi nilai tukar maupun dengan mem-peg-kan nilai tukar suatu negara dengan satu mata uang asing. Sebagai
gambaran pada akhir tahun 1970-an, orthodox programs dilaksanakan di Argentina, Chili dan Uruguay dan pada pertengahan tahun 1980an; heterodox program
dilaksanakan di Argentina, Brazil, Israel dan Mexico, selain itu juga pada tahun 1991 convertibility plan diterapkan di Argentina.
2.3. Sistem Nilai Tukar
Pemilihan sistem nilai tukar pada dasarnya didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya: tingkat keterbukaan ekonomi suatu negara terhadap
perekonomian dunia: tingkat kemandirian kebijakan ekonomi suatu negara dan aktivitas perekonomian suatu negara.
Berbagai studi mengenai business cycles dalam perekonomian terbuka menunjukkan bahwa perubahan regim nilai tukar suatu negara mempengaruhi
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
perilaku nilai tukar riil negara tersebut. Sejalan dengan hasil penelitian, studi mengenai volatilitas jangka pendek yang dilakukan terhadap nilai tukar negara-negara
Eropa sejak periode regim nilai tukar tetap Bretton Woods sampai dengan tahun 1997 mengungkapkan bahwa perilaku nilai tukar riil adalah regimedependent, Hong
Liang, 1999 yaitu tergantung pada sistem nilai tukar yang berlaku. Dengan demikian, the nonnetrality hypothesis of exchange rate arrangement semakin kuat.
Studi-studi tersebut membuktikan bahwa volatilitas nilai tukar riil dalam regim nilai tukar tetap. Hasil studi ini bertentangan dengan pendapat Friedman 1953 dan
Sohmen 1963 yang menyatakan bahwa dalam regim nilai tukar mengambang nilai tukar riil akan lebih stabil karena fleksibilitas nilai tukar nominal akan meng-offset
dampak dari perbedaan laju inflasi terhadap daya saing internasional suatu negara. Ada 4 empat macam sistem nilai tukar yang telah banyak dikenal
diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
Free Floating Exchange Rate System Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas atau disebut juga clean floating
rate system, nilai tukar suatu mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar valas sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku. Secara
teoritis penentuan nilai tukar sepenuhnya diserahkan pada pengaruh pasar maka pemerintah sepenuhnya menyerahkan kepada pengaruh pasar, sehingga pemerintah
tidak perlu lagi melakukan intervensi di pasar baik melalui transaksi jual-beli valas maupun intervensi dalam bentuk ketentuan-ketentuan peraturan, oleh karena itu
cadangan yang ada bisa digunakan untuk maksud lain.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
2. Managed floating exchange rate system
Dalam sistem nilai tukar mengambang terkendali, maka pemerintah dapat kapan saja melakukan intervensi baik melalui pembelian atau penjualan valas,
ataupun melalui kebijaksanaan Bank Sentral akan memelihara tingkat apresiasi depresiasi pada suatu persentase tertentu dengan melakukan penjualan atau pembelian
valas pada level-level yang dianggap mengkhawatirkan, maka pemerintah secara bertahap akan memperkecil perbedaan tersebut melalui devaluasi atau lainnya.
3. Fixed exchange rate system
Sistem penetapan nilai tukar tetap, muncul pertama kali pada tahun 1944 bersamaan dengan lahirnya Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia yang
beroperasi berdasarkan standar pertukaran emas. Sistem yang tetap atau stabil diperlukan saat ini dengan maksud untuk memperlancar arus perdagangan dan
intervensi internasional, karena dengan sistem nilai tukar tetap tersebut dijamin ada suatu kepastian biaya atau pendapatan daripada kegiatan perdagangan atau investasi
dimaksud, atau paling tidak resiko karena perbedaan nilai tukar di negara dimaksud bisa diperkecil. Dengan penetapan nilai tukar tetap ini, bukan berarti ke signifikan
permintaan dan penawaran menjadi hilang, melainkan hanya timbul-tenggelam karena adanya intervensi Bank Sentral di pasar valas. Pemerintah dalam hal ini betul-
betul mengendalikan pasar valas. 4.
Pagged exchange rate system Sering disebut juga sebagai sistem nilai tukar terkait yaitu sistem nilai tukar
yang dilakukan dengan mengkaitkan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
negara lainnya yang dinilai stabil, nilai tukar mata uang tersebut akan berfluktuasi mengikuti dari mata uang negara-negara yang ditambatinnya dan karenanya nilai
mata uang tersebut yang ditambatkan menjadi sangat tergantung pada kondisi negara lain. Pada umumnya negara-negara yang ditambatinnya adalah negara-negara
yang mempunyai hubungan dagang yang erat dan secara ekonomi cukup potensial. Dalam perkembangannya kita kenal dengan crawling peg system atau sistem
nilai tukar terkait merambat, yang pada prinsipnya nilai tukar yang ditambatkan diperbolehkan berfluktuasi atau berubah crawling or glide, secara periodik, sesuai
dengan kondisi yang berkembang.
2.4. Teori Penawaran dan Permintaan di Pasar Dana Pinjaman dan Pasar