From-To Chart Jarak Perpindahan

Tata Letak Iterasi IV dilakukan dengan mempertukarkan posisi departemen-departemen pada Tata Letak Iterasi III, yaitu departemen Penyepuhan M, departemen Tap Matic J, departemen Hand Press 10 ton G, departemen Hand Press 14 ton H, departemen Slitting Cut E, departemen mesin Kawat I dan menimbulkan biata transportasi sebesar 5.835.791 satuan unit ongkos perpindahan per tahun.

7.1.1. From-To Chart

Berdasarkan From-To Chart yang dibentuk dari beberapa kali iterasi, dapat dilihat jumlah perpindahan yang terjadi antar departemen. Gambaran yang terdapat pada From-To Chart sangat berguna pada saat melakukan perancangan layout-layout yang diusulkan, karena hasil perhitungan dan data dalam From-To Chart digunakan sebagai acuan dan panduan dalam meningkatkan efisiensi aliran bahan pada layout yang dirancang. Jumlah perpindahan yang terjadi antar proses dalam From-To Chart ini menunjukkan tingkat hubungan di antara proses yang saling berhubungan. Semakin besar jumlah perpindahannya, maka tingkat hubungannya semakin kuat dan semakin perlu untuk didekatkan agar aliran bahan di antara departemen semakin efektif dan efisien. Berdasarkan From-To Chart yang telah dibuat pada Bab sebelumnya, dapat dilihat pada Gambar 5.12., bahwa jumlah perpindahan yang paling banyak adalah dari departemen R menuju departemen S yaitu sebanyak 19.200 perpindahan per tahun. Penyebab besarnya jumlah perpindahan ini dikarenakan alat angkut material handling yang digunakan kurang efektif, yaitu perpindahan bahan dilakukan oleh operator dengan membawa 10 kotak karton kecil secara manual. Perpindahan terkecil terjadi dari departemen K2 dan K3 menuju departemen Q yaitu sebesar 200 perpindahan per tahun. Matriks From-To Chart untuk Tata Letak Iterasi I dapat dilihat pada Gambar 6.5., mengalami perubahan pada departemen Hand Press, yang semula dibagi menjadi tiga daerah dengan kode K1, K2 dan K3, digabungkan menjadi satu dengan kode K. Jumlah perpindahan yang menuju ke departemen K1, K2 dan K3 dijumlahkan. Matriks From-To Chart untuk Tata Letak Iterasi II, III dan IV tidak mengalami perubahan dan dapat dilihat pada Gambar 6.5.

7.1.2. Jarak Perpindahan

Jarak dari suatu departemen ke departemen lain dihitung secara rectilinier dengan terlebih dahulu menentukan titik pusat dari departemen-departemen tersebut. Pada Tata Letak Awal, jarak perpindahan yang paling kecil, yaitu dari departemen Auto Power Press F ke departemen Hand Press K2 sebesar 6 satuan jarak. Jarak perpindahan antar departemen pada Tata Letak Iterasi I dapat dilihat pada Tabel 6.4. Jarak perpindahan yang paling kecil terdapat dari departemen Power Press 14 ton H ke departemen Pembuatan Ulir J, yaitu sebesar 12 satuan jarak dan jarak perpindahan yang paling besar terdapat dari departemen Hand Press K ke departemen Perakitan 2 Q, yaitu sebesar 114 satuan jarak. Jarak perpindahan antar departemen pada Tata Letak Iterasi II dapat dilihat pada Tabel 6.6. Jarak perpindahan yang paling kecil sebesar 10 satuan jarak, yaitu dari departemen Injection Thermosetting B dan departemen Compressor C ke departemen Pembuangan Bram D dan jarak perpindahan yang paling besar terdapat dari departemen Hand Press K ke departemen Perakitan 2 Q, yaitu sebesar 114 satuan jarak. Jarak perpindahan antar departemen pada Tata Letak Iterasi III dapat dilihat pada Tabel 6.8. Jarak perpindahan yang paling kecil dari Tata Letak Iterasi III terdapat pada perpindahan dari departemen Power Press 10 ton G ke departemen Pembuatan Ulir J, yaitu sebesar 7 satuan jarak dan jarak perpindahan yang paling besar terdapat dari departemen Hand Press K ke departemen Perakitan 2 Q, yaitu sebesar 114 satuan jarak. Tata Letak Iterasi IV memiliki jarak perpindahan yang paling kecil terdapat pada perpindahan dari departemen Power Press 10 ton G ke departemen Pembuatan Ulir J, yaitu sebesar 6 satuan jarak dan jarak perpindahan yang paling besar terdapat dari departemen Hand Press K ke departemen Perakitan 2 Q, yaitu sebesar 114 satuan jarak. Jarak perpindahan antar departemen pada Tata Letak Iterasi IV dapat dilihat pada Tabel 6.10.

7.2. Analisis dan Pemilihan Tata Letak Terbaik