Analisis dan Pemilihan Tata Letak Terbaik

dari departemen Injection Thermosetting B dan departemen Compressor C ke departemen Pembuangan Bram D dan jarak perpindahan yang paling besar terdapat dari departemen Hand Press K ke departemen Perakitan 2 Q, yaitu sebesar 114 satuan jarak. Jarak perpindahan antar departemen pada Tata Letak Iterasi III dapat dilihat pada Tabel 6.8. Jarak perpindahan yang paling kecil dari Tata Letak Iterasi III terdapat pada perpindahan dari departemen Power Press 10 ton G ke departemen Pembuatan Ulir J, yaitu sebesar 7 satuan jarak dan jarak perpindahan yang paling besar terdapat dari departemen Hand Press K ke departemen Perakitan 2 Q, yaitu sebesar 114 satuan jarak. Tata Letak Iterasi IV memiliki jarak perpindahan yang paling kecil terdapat pada perpindahan dari departemen Power Press 10 ton G ke departemen Pembuatan Ulir J, yaitu sebesar 6 satuan jarak dan jarak perpindahan yang paling besar terdapat dari departemen Hand Press K ke departemen Perakitan 2 Q, yaitu sebesar 114 satuan jarak. Jarak perpindahan antar departemen pada Tata Letak Iterasi IV dapat dilihat pada Tabel 6.10.

7.2. Analisis dan Pemilihan Tata Letak Terbaik

Sasaran utama dalam memperbaiki tata letak pabrik PT. Voltama Vista Megah Electric Industry adalah penataan kembali bagian-bagian produksi. Hasil yang didapat dengan melakukan percobaan trial and error dalam proses pertukaran departemen dan diperoleh iterasi sebanyak empat kali sampai tidak terjadi lagi pengurangan biaya. Secara ringkas hasil iterasi yang dilakukan dengan algoritma CRAFT dalam membentuk susunan tata letak baru pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry dapat dilihat pada Tabel 7.1. Tabel 7.1. Ringkasan Iterasi Tata Letak Dengan Algoritma CRAFT Tata Letak Total Biaya satuan unit ongkos perpindahan per tahun Pengurangan Biaya satuan unit ongkos perpindahan per tahun Awal 6.695.951 - Iterasi I 7.346.551 -650.600 Iterasi II 6.643.471 703.080 Iterasi III 5.820.943 822.528 Iterasi IV 5.835.791 -14.848 Pada Tabel 7.1., dapat dilihat bahwa pada tata letak awal, biaya yang terjadi sebesar 6.695.951 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Setelah dilakukan beberapa iterasi terjadi pengurangan biaya yang terbesar pada Iterasi III dengan pengurangan biaya sebesar 822.528 satuan unit ongkos perpindahan per tahun dari biaya Tata Letak Iterasi II. Nilai total biaya untuk Iterasi III sebesar 5.820.943 satuan unit ongkos perpindahan per tahun merupakan nilai biaya yang paling kecil yang didapat dengan melakukan proses pertukaran pada Tata Letak Iterasi II terhadap departemen Injection Thermoplastic A1, departemen Penyepuhan M, departemen Tap Matic J, dan departemen Hand Press 14 ton H. Pada Iterasi I, letak departemen Pembuangan Bram D masih relatif jauh dari departemen Injection Thermosetting B dan departemen Compressor C sehingga menyebabkan jarak yang ditempuh dari departemen Injection Thermosetting B dan departemen Compressor C ke departemen Pembuangan Bram D menjadi jauh dan menyebabkan biaya yang terjadi juga besar, yaitu sebesar 7.346.551 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Sedangkan untuk Iterasi II, departemen Injection Thermosetting B dan departemen Compressor C sudah berdekatan dengan departemen Pembuangan Bram D. Hal ini menyebabkan terjadi pengurangan biaya dari Tata letak Iterasi I, yaitu sebesar 703.080 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Pada Tata Letak Iterasi III, posisi departemen Injection Thermoplastic A1 dan departemen Penyepuhan M dipindahkan sehingga menjadi dekat dengan departemen lain. Hal ini menyebabkan terjadi pengurangan biaya yang besar, yaitu 822.528 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Sedangkan untuk Iterasi IV terjadi kenaikan biaya sehingga menyebabkan proses percobaan trial and error pertukaran dihentikan. Hasil perhitungan biaya transportasi untuk Tata Letak Iterasi I dapat dilihat pada Gambar 6.7. Total biaya transportasi adalah sebesar 7.346.551 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Total biaya transportasi ini lebih besar dari biaya transportasi Tata Letak Awal. Koreksi = 100 x Awal TataLetak si Transporta Biaya I Iterasi TataLetak si Transporta Biaya Awal TataLetak si Transporta Biaya − = 100 951 . 695 . 6 551 . 346 . 7 951 . 695 . 6 x − = – 9,72 Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa Tata Letak Iterasi I memiliki persentase koreksi bernilai negatif. Hal ini berarti Tata Letak Iterasi I memiliki biaya transportasi yang lebih besar dari layout yang saat ini digunakan perusahaan. Selanjutnya, hasil perhitungan biaya transportasi untuk Tata Letak Iterasi II dapat dilihat pada Gambar 6.11. Total biaya transportasi adalah sebesar 6.643.471 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Total biaya transportasi ini lebih kecil dibandingkan dengan biaya transportasi Tata Letak Iterasi I. Koreksi = 100 x I Iterasi si Transporta Biaya II Iterasi TataLetak si Transporta Biaya I Iterasi si Transporta Biaya − = 100 551 . 346 . 7 471 . 643 . 6 551 . 346 . 7 x − = 9,57 Pada Tata Letak Iterasi II ini, hanya terjadi sedikit pengurangan biaya tranportasi. Sehingga Tata Letak Iterasi II sedikit lebih baik dari Tata Letak Iterasi I. Hasil perhitungan biaya transportasi untuk Tata Letak Iterasi III dapat dilihat pada Gambar 6.15. Total biaya transportasi adalah sebesar 5.820.943 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Total biaya transportasi ini lebih kecil dibandingkan dengan biaya transportasi Tata Letak Iterasi II Koreksi = 100 x II Iterasi si Transporta Biaya III Iterasi TataLetak si Transporta Biaya II Iterasi si Transporta Biaya − = 100 471 . 643 . 6 943 . 820 . 5 471 . 643 . 6 x − = 12.38 Tata Letak Iterasi III ini lebih baik dari Tata Letak Iterasi II. Hasil perhitungan biaya transportasi untuk Tata Letak Iterasi IV dapat dilihat pada Gambar 6.19. Total biaya transportasi adalah sebesar 5.835.791 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Total biaya transportasi ini mengalami peningkatan dari biaya transportasi Tata Letak Iterasi III. Koreksi = 100 x III Iterasi si Transporta Biaya IV Iterasi TataLetak si Transporta Biaya III Iterasi si Transporta Biaya − = 100 943 . 820 . 5 791 . 835 . 5 943 . 820 . 5 x − = – 0.26 Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa Tata Letak Iterasi IV memiliki persentase koreksi bernilai negatif. Hal ini berarti Tata Letak Iterasi IV memiliki biaya transportasi yang lebih besar dari Tata Letak Iterasi III. Dari hasil evaluasi biaya transportasi, maka selanjutnya dilakukan pemilihan tata letak terbaik yang akan diajukan sebagai alternatif perbaikan layout produksi PT. Voltama Vista Megah Electric Industry. Tata letak terbaik yang menjadi alternatif adalah Tata Letak Iterasi III yang mempunyai biaya transportasi terkecil dan memiliki persentase koreksi sebesar 12,38 .

7.3. Algoritma CRAFT dengan Quant System