Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007.
USU Repository © 2009
langsung memberikan pelayananjasa kepada konsumen. Contoh : Bank, Jasa Angkutan, Rumah Sakit, dan lain-lain.
Dari hal-hal tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa industri akan memiliki pengertian dan definisi yang luas sesuai dengan karakteristik dari jenis
masukan, proses produksi yang berlangsung, dan jenis keluaran yang dihasilkan. Dalam kaitannya dengan jenis keluaran yang dihasilkan maka industri yang
menghasilkan keluaran berupa material, peralatan produksi, mesin, dan lain-lain yang akan digunakan untuk proses produksi di pabrik dikenal sebagai “producer-
goods industries”. Sedangkan industri yang hasil keluarannya akan langsung digunakan oleh consumer disebut “consumer-goods industries”.
3.2. Macam - Macam Proses Manufakturing
2
1. Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus Continuous
Process Industry Pada umumnya suatu layout ditentukan oleh macam-macam proses yang
mendukungnya. Karena proses yang terjadi dalam industri begitu luasnya, maka layout yang direncanakan untuk masing-masing industri tersebut juga akan
disesuaikan dengan macam proses yang ada. Selanjutnya proses yang terjadi di dalam suatu industri manufacturing dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Pada continuous process industry, proses produksi akan berlangsung selama 24 jam terus menerus. Begitu proses produksi mulai dijalankan, maka tidak
mungkin untuk menghentikannya dalam beberapa saat dan setiap saat tanpa
2
Ibid., p. 3
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007.
USU Repository © 2009
mengakibatkan kerugian yang besar, akibat terhentinya proses produksi yang ada, beberapa kerugian akan terjadinya seperti halnya :
- Kehilangan material yang tidak terpakai lagi dan produk setengah jadi
- Kerusakan-kerusakan dalam sistem dan peralatan produksi
- Biaya yang besar untuk perawatan peralatan produksi yang rusak
overhead cost Masalah yang dijumpai dalam perencanaan pabrik dari tipe continuous
process industry sama sekali berbeda dengant tipe repetitive atau intermittent process industry. Pada continuous-process industry, layout yang ada sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor teknis dari proses yang dipergunakan. Proses pembuatan pig iron dalam suatu blast furnace adalah suatu contoh dari tipe
continuous-process industry. 2.
Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang kembali repetitive-process industry
Dalam repetitive-process industry, produk dihasilkan dalam jumlah yang banyak dan proses biasanya berlangsung dalam langkah pengerjaan yang
berulang-ulang dan serupa. Untuk industri macam ini, proses produksi dapat dihentikan sewaktu-waktu tanpa menimbulkan banyak kerugian seperti halnya
yang terjadi pada continuous-process industry. Proses ini banyak mendatangkan keuntungan untuk memproduksi barang-barang yang
distandarkan dalam jumlah yang besar mass-production. Industri yang menggunakan proses semacam ini biasanya akan mengatur tata letak fasilitas
berdasarkan produk.
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007.
USU Repository © 2009
3. Industri yang proses produksinya terputus-putus intermittent-process
industry Intermittent-process industry adalah suatu industri yang proses produksinya
berlangsung sesuai dengan order yang diterima. Proses produksi berdasarkan order pesanan yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu dan kadangkadang
proses ini disebut juga dengan job lot in industry. Proses industri semacam ini biasanya berkaitan dengan produksi dalam volume yang kecil, sedangkan
pengaturan tata letak fasilitas berdasarkan proses. Pada umumnya macam proses industri akan mempengaruhi aktivitas
perencanaan suatu pabrik. Pada continuous-process industry suatu studi kelayakan harus dilaksanakan secara matang dan mendalam. Disini faktor teknis maupun
ekonomis harus dipertimbangkan sebaik-baiknya di dalam langkah-langkah pemilihan ataupun penentuan mesin dan fasilitas peralatan penunjang produksi
lainnya. Demikian juga tata letak pabrik harus pula direncanakan dengan teliti, karena tidaklah mungkin untuk merubahnya setelah proses produksi berjalan
tanpa mengakibatkan kerugian yang besar.
3.3. Dasar - Dasar Perancangan Pabrik Plant Design