didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut nadi yang optimal untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung pada saat kapan mengukur
denyut nadi Brahmapurkar, 2012. Menurut Moeljosoedarma 2008 denyut nadi optimal tenaga kerja tergantung
saat kapan mengukur denyut nadi. Jika pengukuran dilakukan setelah bekerja, maka nadi normal pekerja tersebut adalah 90 denyutmenit. Jika denyut nadi melebihi 90
denyutmenit setelah 5 menit melakukan pekerjaannya, maka dapat disimpulkan bahwa tekanan panas di lingkungan kerja mungkin telah berlebihan dan oleh
karenanya perlu dilakukan evaluasi terhadap lingkungan tempat kerja.
2.2.2 Jenis Denyut Nadi
1. Nadi Istirahat, yaitu denyut nadi sebelum bekerja.
2. Nadi sedang bekerja, yaitu denyut nadi selama bekerja.
3. Nadi kerja, yaitu selisih denyut nadi selama kerja dengan denyut nadi sebelum
bekerja. 4.
Nadi pemulihan, yaitu total angka denyutan dari akhir kerja sampai masa pulih tercapai Brahmapurkar, 2012.
2.2.3 Nadi Kerja Menurut Tingkat Beban Kerja
Menurut Tarwaka dkk 2004 kategori beban kerja berdasarkan denyut nadi kerja dibagi atas beban kerja sangat ringan, ringan, sedang, berat, sangat berat dan
sangat berat sekali.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Nadi Kerja Menurut Beban Kerja No
Beban Kerja Nadi Kerja per menit
1 Sangat ringan
Kurang dari 75 2
Ringan 75-100
3 Sedang
100-125 4
Berat 125-150
5 Sangat berat
150-175 6
Sangat berat sekali Lebih dari 175
Sumber : Tarwaka dkk 2004
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi
1. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen selama pertumbuhan. Pada masa remaja, denyut nadi menetap dan iramanya teratur.
Pada orang dewasa efek fisiologis usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Denyut nadi paling cepat ada pada bayi kemudia frekuensi denyut
nadi menurun seiring dengan pertambahan usia Pearce, 1999.
Tabel 2.3 Frekuensi Nadi Menurut Berbagai Usia No
Usia Frekuensi Nadi per menit
1 1 bulan
90-170 2
1 tahun 80-160
3 2 tahun
80-120 4
6 tahun 75-115
5 10 tahun
70-110 6
14 Tahun
65-100 7
14 tahun 60-100
Sumber : Pearce 1999 Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen
selama pertumbuhan. Pada masa remaja, denyut nadi menetap dan iramanya teratur. Pada orang dewasa efek fisiologis usia dapat berpengaruh pada sistem
Universitas Sumatera Utara
kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua penentuan denyut nadi kurang dapat dipercaya Pearce, 1999.
2. Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum wanita lebih tinggi dari pada laki-laki. Pada laki-laki muda dengan kerja 50 maksimal rata-rata nadi kerja
mencapai 128 denyut per menit, sedangkan pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada
wanita 164 denyut per menit Santoso, 2004. 3.
Keadaan Kesehatan Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi
denyut nadi secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit maka frekuensi nadinya cenderung meningkat Pearce, 1999.
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi atau hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Penderita anemia kurang darah akan mengalami
peningkatan kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan peningkatan denyut nadi Pearce, 1999.
5. Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi mengatakan merokok sebelum bekerja menyebabkan denyut nadi meningkat 10
sampai 20 denyut per menit dibandingkan orang yang bekerja tidak didahului dengan
Universitas Sumatera Utara
merokok. Pada kafein secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada variabel metabolik kardiovaskuler kerja maksimal dan sub maksimal Santoso, 2005.
6. Intensitas dan Lama Kerja
Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia
akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan nadi kerja rata-rata nadi
selama kerja mencapai angka 30 denyut per menit dan diatas bilangan nadi istirahat. Sedang nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis kerja pulih
kembali pada nadi istirahat sesudah ± 15 menit Santoso, 2005. 7.
Cuaca Kerja Cuaca kerja baik cuaca kerja panas atau dingin juga akan mempengaruhi
sistem sirkulasi dan denyut nadi. Cuaca kerja panas dapat menyebabkan bahan tambahan pada jantung dan sirkulasi darah. Pada waktu melakukan pekerjaan fisik
yang berat di lingkungan panas, maka darah akan mendapat beban tambahan karena harus membawa oksigen kebagian otot yang sedang bekerja dan membawa panas
dari dalam tubuh ke permukaan kulit sehingga menjadi beban tambahan bagi jantung yang harus memompa darah lebih banyak lagi yang mengakibatkan frekuensi denyut
nadipun lebih cepat Santoso, 2005.
2.2.5 Pengukuran Denyut Nadi