Indikator Tekanan Panas Pengaruh Fisiologis Akibat Tekanan Panas

kenaikan suhu dalam tubuh. Aklimatisasi panas biasanya tercapai sesudah 2 minggu WHO, 1969. 2. Umur Daya tahan seseorang terhadap panas akan menurun pada umur yang lebih tua. Orang yang lebih tua akan lebih lambat keluar keringatnya dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Orang yang lebih tua memerlukan waktu yang lama untuk mengembalikan suhu tubuh menjadi normal setelah terpapar panas. Studi menemukan bahwa 70 dari seluruh penderita tusukan panas heat stroke, mereka yang berusia lebih dari 60 tahun. Denyut nadi maksimal dari kapasitas kerja yang maksimal berangsur-angsur menurun sesuai dengan bertambahnya umur WHO, 1969. 3. Jenis Kelamin Adanya perbedaan kecil aklimatisasi antara laki-laki dan wanita. Wanita tidak dapat beraklimatisasi dengan baik seperti laki-laki. Hal ini dikarenakan mereka mempunyai kapasitas kardiovaskuler yang lebih kecil WHO, 1969. 4. Ukuran Tubuh Adanya perbedaan ukuran tubuh akan mempengaruhi reaksi fisiologis tubuh terhadap panas. Laki-laki dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dapat mengalami tingkatan tekanan panas yang relatif lebih besar, hal ini dikarenakan mereka mempunyai kapasitas kerja maksimal yang lebih kecil Siswanto, 2005.

2.1.4 Indikator Tekanan Panas

Indikator tekanan panas menurut Suma’mur 2009 terdiri dari : 1. Suhu Efektif Universitas Sumatera Utara Suhu efektif yaitu indeks sensoris tingkat panas rasa panas yang dialami oleh seseorang tanpa baju dan bekerja enteng dalam berbagai kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan aliran udara. Kelemahan penggunaan suhu efektif ialah tidak memperhitungkan panas radiasi dan panas metabolism tubuh. Untuk penyempurnaan pemakaian suhu efektif dengan memperhatikan panas radiasi, dibuat Skala Suhu Efektif Dikoreksi Corected Effective Themperature Scale, namun tetap saja ada kelemahan pada suhu efektif yaitu tidak diperhitungkannya panas hasil metabolism tubuh. 2. Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB Indeks Suhu Basah dan Bola Wet Bulb-Globe Temperature Index, yaitu rumus-rumus sebagai berikut : ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 x suhu kering untuk bekerja dengan sinar matahari ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi untuk pekerjaan tanpa sinar matahari 3. Prediksi Kecepatan Keluarnya Keringat Selama 4 Jam Prediksi kecepatan keluarnya keringat selama 4 jam Predicted 4 Hour Sweetrate disingkat P4SR, yaitu banyaknya prediksi keringat keluar selama 4 jam sebagai akibat kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan aliran udara serta panas radiasi. Nilai prediksi ini dapat pula dikoreksi untuk bekerja dengan berpakaian dan juga menurur tingkat kegiatan dalam melakukan pekerjaan. 4. Indeks Belding-Hacth Universitas Sumatera Utara Indeks Belding-Hacth yaitu kemampuan berkeringat dari orang standar yaitu orang muda dengan tinggi 170 cm dan berat 154 pond, dalam keadaan sehat dan memiliki kesegaran jasmani, serta beraklimatisasi terhadap panas.

2.1.5 Pengaruh Fisiologis Akibat Tekanan Panas

Tekanan panas memerlukan upaya tambahan pada anggota tubuh untuk memelihara keseimbangan panas. Menurut Tarwaka dkk 2004 bahwa reaksi fisiologis tubuh heat strain oleh karena peningkatan temperature udara diluar comfort zone adalah sebagai berikut : a. Vasodilatasi b. Denyut jantung meningkat c. Temperature kulit meningkat d. Suhu inti tubuh pada awalnya turun kemudina meningkat dan lain-lain Paparan panas yang terus berlanjut, mengakibatkan gangguan kesehatan. Menurut Graham 1992 dan Bernard 1996 dalam Tarwaka dkk 2004 mengatakan reaksi fisiologis akibat pemaparan panas yang berlebihan dapat dimulai dari gangguan fisiologis yang sangat sederhana sampai dengan terjadinya penyakit yang sangat serius. Pemaparan terhadap tekanan panas juga menyebabkan penurunan berat badan. Secara lebih rinci gangguan kesehatan akibat pemaparan suhu lingkungan panas yang berlebihan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Gangguan kesehatan dan performansi kerja, seperti terjadinya kelelahan, sering melakukan istirahat curian, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara b. Dehidrasi, yaitu kehilangan cairan tubuh yang berlebihan yang disebabkan baik oleh pergantian cairan yang tidak cukup maupun karena gangguan kesehatan. Kehilangan cairan tubuh 1,5 gejalanya tidak akan tampak, kelelahan muncul lebih awal dan mulut mulai kering. c. Heat Rash, yaitu keadaan seperti biang keringat atau keringat buntat, gatal kulit akibat kondisi kulit terus basah. Kondisi ini mengaharuskan pekerja perlu beristirahat pada tempat yang lebih sejuk dan menggunakan bedak penghilang keringat. d. Heat Cramps, merupakan kejang-kejang otot tubuh tangan dan kaki akibat keluarnya keringat yang menyebabkan hilangnya garam natrium dari tubuh yang kemungkinan besar disebabkan karena minum terlalu banyak dengan sedikit garam natrium. e. Heat Syncope atau Fainting, yaitu keadaan yang disebabkan karena aliran darah ke otak tidak cukup karena sebagian besar aliran darah dibawa ke permukaan kulit atau perifer yang disebabkan karena pemaparan suhu tinggi. f. Heat Exhaustion, yaitu keadaan dimana tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan atau kehilangan garam. Gejalanya mulut kering, sangat haus, lemah, dan sangat lelah. Gangguan ini biasanya banyak dialami pekerja yang belum beraklimatisasi terhadap suhu udara panas. g. Heat Stroke, terjadi bila sistem pengaturan tubuh gagal dan temperatur tubuh meningkat sampai tingkat kritis. Kondisi ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, dan keterjadiannya sulit diprediksi. Heat Stroke adalah keadaan darurat Universitas Sumatera Utara medis. Tanda dan gejalanya utama dari gangguan kesehatan ini adalah bingung, perilaku irrasional, hilang kesadaran, sawan, kurang berkeringat, kulit panas dan temperatur tubuh sangat tinggi. Meningkatnya temperatur metabolik akibat kombinasi beban kerja dan beban panas lingkungan, yang keduanya turut memberi pengaruh terhadap heat stroke, juga sangat bervariasi dan sulit memprediksinya.

2.1.6 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pertukaran Panas